Sering kali kita melihat orang-orang mengumbar kekayaannya di media sosial. Mulai dari mobil mewah, makanan enak, rumah besar, hingga liburan ke luar negeri. Memang tidak salah memamerkan apa yang kita miliki, namun perlu diingat bahwa itu bukanlah segalanya.
Sebenarnya apa alasan banyak orang bersikap pamer kekayaan, apakah sekedar iseng, hobi, atau untuk kepentingan konten? Apakah sikap seperti itu berbahaya?
Seperti yang dilansir dari detikNews, seorang psikolog bernama Tara de Thouars mengungkapkan beberapa alasan orang suka pamer kekayaan:
- Rasa Insecurity
Mereka berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak kurang dan tidak buruk agar dirinya merasa baik karena  kesuksesannya diketahui oleh orang lain. Tara menyatakan tidak ada yang salah dengan sukses, kemudian dipamerkan kepada banyak orang. Namun jika dilakukan terus menerus tentu tidak menjadi baik.
- Berusaha Diterima di Lingkungan
Lingkungan memang memiliki faktor pengaruh besar terhadap kehidupan, salah satunya sifat seseorang. Biasanya orang yang ingin dirinya diterima di lingkungan yang ia inginkan, akan berusaha mengikuti lingkungan tersebut. Mereka berusaha menjangkau lingkungan elit dengan cara memperlihatkan kekayaannya sehingga cenderung ingin dipandang berkelas oleh banyak orang.
- Meningkatkan Image
Ketika seseorang ingin membangun image yang baik maka yang ia lakukan adalah cenderung memamerkan kekayaan. Hidup mereka selalu terpengaruh dengan penilaian orang lain. Sehingga banyak orang tidak bisa menjadi diri sendiri.
Dampak Negatif
Pamer kekayaan dapat memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Dapat menyebabkan iri hati, menimbulkan perasaan insecure bagi orang yang melihatnya, bahkan bisa berujung pada tindakan kriminal seperti pencurian. Fokus kita akan teralihkan dari hal yang lebih penting, seperti menciptakan nilai bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu sikap pamer akan membuat banyak orang merasa tidak nyaman.
Berbuat Kebaikan
Kita hidup di era di mana kekayaan dinilai sangat penting. Padahal sebenarnya, kekayaan hanya menjadi bagian kecil dari hidup kita. Ada hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada itu, seperti keluarga, kesehatan, dan kemampuan untuk membantu orang lain. Justru hal-hal positif seperti itulah yang dapat menciptakan kebahagiaan dalam diri. Â Seperti yang ada dalam lagu berjudul Price Tag, Jessie J
........
Why is everybody so obsessed?
Money can't buy us happiness
Can we all slow down and enjoy right now?
........
It's not about the money, money, money
We don't need your money, money, money
We just wanna make the world dance
Forget about the price tag
Lagu itu berbicara bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan dan semua hal tidak melulu tentang uang.
Oleh karena itu, daripada berfokus pada kekayaan, marilah kita fokus pada kebaikan. Banyak sekali cara untuk membantu orang lain, bahkan dengan hal kecil sekalipun seperti memberikan senyuman atau kata-kata semangat. Tidak perlu memiliki kekayaan untuk menjadi seseorang yang baik dan berguna bagi orang lain.
Jadi, mari kita berusaha untuk tidak memamerkan kekayaan kita di media sosial dan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang lebih positif. Dengan melakukannya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan membantu orang lain merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.