Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Miskonsepsi Diksi

29 Agustus 2022   16:31 Diperbarui: 8 September 2022   08:39 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Murid : @@#$???!!!???&*$#

Percakapan sederhana memang... bukan masalah kata 'permisi' yang lupa diucapkan untuk kesantunan.. tapi, dari sini saya menemukan bahwa ada beberapa murid yang belum mengerti penggunaan arti kata 'sama' dan 'kita'.

Kalau sudah begitu semua mata langsung melirik pada meja guru Bahasa Indonesia. Lirikan yang berkata 'kamu jadi tersangka utama'. Saya anggap lirikan itu suatu bentuk ketidakadilan lebih tepatnya mungkin pengotak-ngotakan terhadap sebuah tanggung yang harus dijawab bersama.

Paling aduhai lagi bila sampai terlontar pertanyaan:

'Siapa sich guru Bahasa Indonesianya?'

--

Menurut saya, semua guru bidang studi apapun seharusnya WAJIB memahami dan bisa menularkan pemahaman berbahasa kepada para murid. Bila sudah ditularkan maka seharusnya tidak ada lagi miskonsepsi diksi atau bahkan motif kotak-kotak, polkadot dsb. untuk mencari tahu oknum yang harus bertanggung jawab terhadap hal paling mendasar dalam berbahasa baik lisan atau tulisan.

--

Jadi... marilah, hai para guru kita bahu-membahu untuk membuka cakrawala para generasi penerus bangsa. Cara paling sederhana yaitu berbahasa dengan tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun