MENDENGAR DENGAN MEMBACA DIRI
Pola silaturahim diera digital, tentu sudah berbeda dengan pola komunikasi konvensional, karena sudah tidak dibatasi lagi oleh jarak dan waktu, lebih fleksibel, dan efesien, namun tentunya belum bisa menjamin tentang efektifitas komunikasi tersebut, dalam mempersuasi audiensnya, karena masih butuh kepekaan komunikator memprediksi efek komunikasi yang ditimbulkan.
Komunikasi pada dasarnya terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, komunikasi verbal terdiri dari lisan dan tulisan, komunikasi tulisan, memang tidak semudah dengan komunikasi lisan, komunikasi tulisan selain butuh kebiasaan latihan menulis, bahan bakar utamanya adalah dengan banyak membaca, membaca buku (dan media bacaan lainnya), membaca diri (merenung), membaca org (menyimak), membaca alam (mengamati), dsb.
Makin banyak bacaan, tentu pesan dalam komunikasi tulisan, makin berisi, makin bergizi, dan makin komunikatif yg tentunya membuat komunikasi dalam tulisan tersebut, makin efektif. Terkait silaturahim lewat komunikasi tulisan, banyak dilakukan dalam menyambut perayaan hari raya keagamaan, misalnya idulfitri, natal, galungan, dsb., untuk memberikan ucapan selamat dan doa kepada kerabat, untuk saat ini media personal contact yang sering digunakan adalah media SMS dan BBM, selain media untuk menyampaikan pesan tertulis, juga dibutuhkan olah rasa, olah rasa yg dimaksud adalah kita menempatkan diri, seolah-olah sbg penerima pesan, lalu menimbang-nimbang, kemungkinan efek yang ditimbulkan dari pesan-pesan ucapan yang kita kirim, apakah pesan tersebut sudah mewakili perasaan, dan keinginan kita, apakah kemungkinan pesan tersebut sangat disenangi, disenangi, biasa-biasa saja, atau malah mengganggu sipenerima.
Olah rasa ini dibutuhkan, agar efek komunikasi yang kita inginkan sesuai dengan rencana, jangan sampai niat kita untuk memberikan perhatian, dan berbagi kesenangan dengan orang yang akan kita kirimin pesan, malah menjadi pekerjaan yang sia-sia, karena pesan yang dikirim via SMS atau BBM, hanya dianggap pesan yang biasa-biasa saja, atau malah mengganggu...
Sikkuledeng,22-08-12 Pkl 08:00
-------------------------
Berangkat dari konsep komunikasi verbal sebelumnya, komunikasi tulisan yang sering diaplikasikan dalam berbagi kebahagiaan di hari raya, dan bahkan sebagian sudah menjadi ritual tahunan, dengan mengirimkan pesan via BBM & SMS, sejatinya komunikasi tertulis ini merupakan ajang silaturahim untuk saling menguatkan, dan saling mendoakan. Untuk sedikit memberikan gambaran, saya mencoba memperlihatkan bentuk komunikasi ala Salahuddin Wahid (Gus Solah), saat membalas sms ucapan idul fitri saya, yang saya anggap baik untuk dijadikan contoh komunikasi tertulis yang memberikan dampak positif:
"Terima kasih untuk silaturrahim dalam suasana Idul Fitri 1433 H. Kamipun menghaturkan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahìr dan batin. Semoga silaturrahim kita tetap terjaga. Semoga kita kembali kepada fitrah kita sebagai manusia berhati bersih. Amin. Kel Salahuddin Wahid."
Cara beliau berkomunikasi tertulis, terasa betul kerendahan hati beliau, dan ketulusan beliau mendoakan orang yang mengirimkannya ucapan lebaran, namun sebetulnya akan lebih menambahkan power lagi, seandainya beliau menyisipkan nama orang yang dikirimkan pesan tersebut, namun memang tidak mudah kalau tidak memiliki cukup waktu untuk melakukannya, karena butuh waktu lebih banyak untuk melakukannya, tapi harus kita ingat, kerjaan lebih pasti memiliki hasil lebih.
Sangat disayangkan, kalau pesan-pesan SMS dan BBM kita selama ini, hanya terkesan menggugurkan kewajiban saja, hanya ingin dianggap tetap care, atau supaya dianggap tdk ketinggalan jaman, tanpa berpikir bagaimana efek pesan yang dikirim.
Mungkin ada yang bertanya, lalu apa yang sebaiknya kita lakukan agar pesan yang kita kirimkan memberikan makna mendalam bagi penerimanya? Insya Allah akan kita coba bahas di bagian ke-3 tulisan ini :)
Semoga sebelum berbuat, kita selalu terlebih dahulu mempertimbangkan apa efek yang ditimbulkan perbuatan kita, sehingga menjadi manusia yg bermanfaat dan menyenangkan, aamiin...
Saat silaturahim dgn Guru SMAcPekkabata-Pinrang, Sulsel 23-08-2012 Pkl. 11.05 Wita
-------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam mengaplikasikan komunikasi verbal, pada komunikasi tertulis, dengan media SMS dan BBM, agar pesan kita memberikan makna mendalam bagi penerimanya, sebelum menulis pesan, hal utama yg harus kita lakukan, adalah MENDENGAR hati dan pikiran kita sendiri, lalu memperhatikan lima hal utk membantu komunikasi tertulis menjadi efektif:
Pertama, Sebagai pengirim pesan (komunikator), terlebih dahulu melakukan olahrasa, dgn mencoba merasakan efek pesan yang akan kita kirimkan, pesan diolah dalam hati (rasa), karena pesan dari hati, akan menembus ke hati, dan pesan yang basa-basi, akan basi sebelum basah oleh kesejukan hati, dan tentu tidak memiliki kesan yang berarti bagi penerimanya.
Kedua, adalah memperhatikan latar belakang penerima pesan (komunikan), kondisi psikologisnya, dan reaksi yang kita harapkan. Salah mengenali target bisa salah dalam mengkomunikasikan pesan, apalagi kalau kultur kita berbeda.
Ketiga, adalah unsur pesan, dua hal yang perlu diperhatikan dalam membangun pesan, yakni Personal Touch & Customize Message, personal touch adalah pesan yang memiliki magic, yang memberikan sentuhan pribadi, contohnya dengan memulai panggilan orang ketiga, seperti Mas, Kang, Daeng, Mba, Kanda, Abang dsb. Sedangkan Customize Message adalah pesan yang dibuat berdasarkan kesenangan, norma dan tradisi yang diyakini penerima pesan.
Keempat, adalah Media yang digunakan dalam menyampaikan pesan, karena media yang kita bahas sekarang ini adalah SMS dan BBM, tentu perlu diperhatikan faktor biaya untuk SMS, dan faktor panjangnya kalimat untuk BBM, agar pesan yang disampaikan tetap efektif dan efisien.
Kelima, adalah keseriusan, keseriusan dalam mengirimkan pesan, dengan menyiapkan waktu khusus, bukan sambil lalu, karena sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti memberikan efek lebih positif, ketimbang hanya sambil lalu, artinya investasi perhatian yang lebih besar (serius) terhadap sesuatu, akan menghasilkan efek yang lebih besar, dan investasi perhatian yang kecil, hanya melahirkan efek yang kecil pula, alias no pain no gain (tdk ada usaha tdk ada hasil, atau sedikit usaha, sedikit hasil). Wallahu 'alam
Tanah Luwu (Noling), 26-08-2012 : Pukul 08:45 Wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H