Mohon tunggu...
Sujana Satria
Sujana Satria Mohon Tunggu... -

selama ini kurang berusaha, tetapi akan terus mencoba menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Model Black Box Testing

20 Oktober 2010   16:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 3611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi Black Box Testing

  • Pengujian yang terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.
  • Pengujian cenderung menganggap tester sebagai pengguna/user.
  • Merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh white box testing.

Macam-macam Model Black Box Testing :

1. Boundary Value testing

}Pengujian yang melatih nilai-nilai batas.

}Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan.

}BVA mengijinkan untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai input.

}BVA merupakan pelengkap dari equivalence class testing.

  • Langkah-Langkah :

}Identifikasi kelas ekuivalen

}Identifikasi batasan untuk tiap kelas ekuivalen.

}Buat uji kasus dengan memilih satu titik pada nilai bawah batasan dan satu titik pada niali atas batasan.

2. Use Case Testing

}Mendefinisikan transaksi pada proses yang ada pada suatu sistem(requirment definition).

}Use case biasanya dibuat oleh developer dan untuk developer, tetapi informasi pada use case sangat berguna bagi tester.

  • Fungsi Use Case

}Menggambarkan functional requirments dari sebuah sistem pada sisi pengguna.

}Dapat digunakan untuk proses identifikasi kebutuhan pengguna.

}Menyediakan dasar untuk komponen internal sistem, struktur, & keterhubungan.

}Menyediakan dasar dalam membangun test case dalam sistem dan acceptance level.

  • Langkah-Langkah:

}Mempertimbangkan resiko dari transaksi dan jenis-jenisnya pada saat pengujian.

}Mulai dengan data yang normal dalam transaksi, pilih transaksi yang vital bagi sistem.

}Pastikan setiap extension pada use case telah diuji, ujilah dengan kondisi- kondisi yang ekstrim.

3. Comparison Testing

}Pada beberapa aplikasi reliability dari sebuah perangkat lunak sangat penting.

}Redundansi perangkat keras dan perangkat lunak mungkin digunakan untuk meminimalisir kesalahan (error).

}Untuk redundansi perangkat lunak, gunakan tim yang terpisah untuk mengembangkan setiap versi perangkat lunak yang independen.

}Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan semua versi menghasilkan keluaran yang sama.

}Jalankan semua versi dengan paralel dan perbandingan keluaran secara real-time.

4. Performance Testing

}Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. misalnya: alirandata, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll.

}Untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.

}Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.

}Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

5. Endurance Testing

}Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulangulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

  • Contoh:

}Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll).

}input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output).

}Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Referensi : http://www.scribd.com/doc/37402990/6-Black-Box-Testing

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun