Definisi Black Box Testing
- Pengujian yang terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.
- Pengujian cenderung menganggap tester sebagai pengguna/user.
- Merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh white box testing.
Macam-macam Model Black Box Testing :
1. Boundary Value testing
}Pengujian yang melatih nilai-nilai batas.
}Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan.
}BVA mengijinkan untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai input.
}BVA merupakan pelengkap dari equivalence class testing.
- Langkah-Langkah :
}Identifikasi kelas ekuivalen
}Identifikasi batasan untuk tiap kelas ekuivalen.
}Buat uji kasus dengan memilih satu titik pada nilai bawah batasan dan satu titik pada niali atas batasan.
2. Use Case Testing
}Mendefinisikan transaksi pada proses yang ada pada suatu sistem(requirment definition).
}Use case biasanya dibuat oleh developer dan untuk developer, tetapi informasi pada use case sangat berguna bagi tester.
- Fungsi Use Case
}Menggambarkan functional requirments dari sebuah sistem pada sisi pengguna.
}Dapat digunakan untuk proses identifikasi kebutuhan pengguna.
}Menyediakan dasar untuk komponen internal sistem, struktur, & keterhubungan.
}Menyediakan dasar dalam membangun test case dalam sistem dan acceptance level.
- Langkah-Langkah:
}Mempertimbangkan resiko dari transaksi dan jenis-jenisnya pada saat pengujian.
}Mulai dengan data yang normal dalam transaksi, pilih transaksi yang vital bagi sistem.
}Pastikan setiap extension pada use case telah diuji, ujilah dengan kondisi- kondisi yang ekstrim.
3. Comparison Testing
}Pada beberapa aplikasi reliability dari sebuah perangkat lunak sangat penting.
}Redundansi perangkat keras dan perangkat lunak mungkin digunakan untuk meminimalisir kesalahan (error).
}Untuk redundansi perangkat lunak, gunakan tim yang terpisah untuk mengembangkan setiap versi perangkat lunak yang independen.
}Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan semua versi menghasilkan keluaran yang sama.
}Jalankan semua versi dengan paralel dan perbandingan keluaran secara real-time.
4. Performance Testing
}Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. misalnya: alirandata, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll.
}Untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.
}Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.
}Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
5. Endurance Testing
}Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulangulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.
- Contoh:
}Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll).
}input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output).
}Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.
Referensi : http://www.scribd.com/doc/37402990/6-Black-Box-Testing
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI