Mohon tunggu...
Faris Vio
Faris Vio Mohon Tunggu... -

seorang pedagang properti online berbagi trik dan tips cara melejitkan ekonomi keluarga dan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapa Yang Terlibat di Bisnis Properti

3 Desember 2012   04:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:16 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di dalam bisnis properti, ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa bisnis properti adalah bisnis berjamaah. Ketika kita membuka satu proyek perumahan maka disana akan terbuka lapangan pekerjaan yang banyak. Saat ini kami ingin berbagi siapa saja yang terlibat di bisnis properti. Beberapa komponen tersebut adalah:

1. Pengguna Properti/konsumen

Yang di maksud di sini adalah orang atau organisasi / badan yang menggunakan properti itu sendiri. Bisa berupa rumah (residential), industrial, kantor, ruko, dan sebagainya. Tiap pengguna tersebut mempunyai karakteristik sendiri. Pada dasarnya kebutuhan pokok dari pengguna adalah bagaimana bisa menempati rumah, kantor, ruko, pabrik dan sebagainya untuk kepentingan hidup, usaha, dsb.

2. Developer Properti

Untuk pengguna/konsumen supaya dapat menggunakan propertinya maka di perlukan komponen developer. Untuk tipe hunian, bisa saja konsumen membangun sendiri. Tapi untuk kalangan menengah ke atas, perumahan, apartemen, kompleks ruko, kompleks perkantoran, mall, dan sebagainya, maka developer mempunyai peranan penting dalam hal ini. Saat ini developer pun semakin menjamur, baik developer PT maupun perorangan. perumahan-perumahan dengan skala kecil/cluster semakin berkembang.

Pemilihan developer menjadi penting di sini dan menjadi salah satu kriteria bagi pengguna. Seringkali pengguna akan sangat memilih siapa developer dari properti yang akan di belinya. Reputasi akan mempunyai peranan penting bagi developer yang akan membangun propertinya. Nama baik developer disini sering menjadi baha pertimbangan konsumen untuk memilih. Tapi bagi developer baru jangan berkecil hati ya, di komunitas YBP/yukbisnisproperti jalinan alumni sangat erat, sehingga jika anda baru buat perumahan bisa saling mereferensikan proyek temannya yang sudah selesai, tentu saja hal ini harus ijin dari teman yang memilik proyeknya. Atau buktikan dengan kualitas rumah contoh atau service yang memuaskan kepada konsumen. Sekarang banyak konsumen yang lebih percaya kepada developer perorangan karena lebih emosionalnya kena dibanding developer besar yang terkadang tidak sedikit juga yang bermasalah.

3. Investor Properti

Komponen ini merupakan orang atau badan yang melakukan investasi di properti. Bisa merupakan user itu sendiri ataupun developer itu sendiri atau bahkan campuran dari padanya. Jelas tujuan utama investor adalah untuk profit. Dan sering kali 2 hal yang di cari dari investor properti adalah keuntungan yang berasal cash flow dan capital appreciation. Beberapa contoh propertinya itu sendiri bisa berupa : rumah, kios, ruko, hotel, mall, theme park, airport dll.

Untuk mereka yang mengejar cash flow, maka salah satu pertimbangan yang sangat penting adalah apakah cukup cashflow in nya untuk menutup cicilan kredit investasinya. Sedangkan mereka yang fokus pada capital appreciation, maka biasanya mereka akan membeli properti dan  properti tsb akan di HOLD dalam waktu tertentu, dan setelah kondisi memungkinkan akan dijual kembali dengan harga yang lebih mahal untuk mendapatkan CAPITAL GAIN. Faktor lokasi akan menjadi sangat penting untuk capital growth dari properti ini.

4. Properti Agen atau Broker

Untuk melakukan transaksi properti, selain bisa langsung penjual dan pembeli, maka sekarang menggunakan jasa pihak ketiga semakin lebih umum. Pihak ketiga ini biasanya di sebut broker, properti agen atau makelar. Keuntungan yang di dapat dengan menggunakan makelar adalah bahwa mereka ahli dalam hal ini, dan mereka mempunyai sumber informasi yang sangat luas. Bahkan yang berpengalaman bisa memberikan nasehat serta pertimbangan akan properti mana yang bagus dan banyak peminatnya.

Di sisi lain, karena kita menggunakan jasa orang lain, maka tentu akan ada fee atau biaya di sana. Biaya ini bisa berkisar antara 1-2% dari harga properti.

5. Bank dan Lembaga Keuangan

Komponen ini penting untuk pembiayaan properti anda. Selain menggunakan uang sendiri, tentu diperlukan lembaga keuangan yang bisa mendukung untuk kepemilikan properti tersebut. Lembaga keungan yang paling umum di sini adalah bank.

6. PPAT dan notaris

Komponen ini yang akan mengurusi bagian hukum dari transaksi dan kepemilikan dari porperti tersebut. Komponen ini tidak bisa ditingglakan, artinya jikalau komponen yang lain seringkali bisa dilakukan sendiri, maka untuk komponen ini mau ga mau harus pake jasa yang tersedia atau di sediakan oleh pemerintah. untuk lebih detail panduan bisnis properti bisa pesan ebooknya yang membahas :

1. Strategi Memulai Bisnis
2. Instrumen Modal
3. HOT DEAL Lahan
4. Survey Pasar itu Penting
5. Strategi Perencanaan Lahan
6. Strategi Perencanaan Keuangan
7. Strategi Memasarkan Properti
8. Bermain Cash Flow Bisnis
9. Kerjasama Perbankan
10. Mengelola Pembangunan
11. Pajak-pajak dalam Dunia Properti
12. 15 Nasehat Bisnis Developer Properti

Update Artikel bisa secara periodik (lengkap dengan bonus ebook,formula prhitungan harga rumah,perencanaan awl jd developer, pajak, cntoh surat prjanjian, dsb)

yuk..segera pesan di sini untuk anda yang akan menjadi developer sejati :
http://www.theproperty-developer.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun