Mohon tunggu...
Nina Rahmawati
Nina Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Educated Millennials

Saya mahasiswa Pendidikan Sosiologi, UNJ 2020. Blog ini saya buat guna membagikan pengetahuan dan sekaligus sebagai wadah untuk memenuhi nilai suatu mata kuliah. Semoga ilmu yang saya berikan dapat diterima dengan baik oleh seluruh pembaca. Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Model Tyler Menanggapi Dinamika Kurikulum Pembelajaran Daring di Masa Pandemi melalui Media Zoom

20 Mei 2022   22:40 Diperbarui: 21 Mei 2022   12:44 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Dalam Pembelajaran Secara Daring

  1. Tidak semua anak sama dalam hal kepemilikan fasilitas pendukung seperti HP
  2. Keterbatasan kuota dan jaringan yang kurang mendukung juga menjadi kendala.
  3. Sebagian besar orangtua murid yang kondisi ekonominya pas-pasan tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone sebagai sarana belajar secara online untuk anak
  4. Proses belajar yang berlangsung dari rumah, mau tidak mau, membutuhkan pengawasan langsung dari orangtua. Padahal pada saat yang sama, orang tua murid juga harus membagi waktu untuk bekerja, mengurus rumah, sekaligus membantu belajar anak.
  5. Materi yang disampaikan tidak sepenuhnya dipahami oleh siswa; siswa biasanya akan kebingungan dalam menerima materi yang disampaikan guru karena kurangnya interaksi
  6. Koneksi yang kadang tidak bersahabat, sehingga membuat siswa kekurangan informasi

Berdasarkan kendala-kendala tersebut maka tentunya diperlukan solusi agar proses belajar mengajar tetap tersalurkan dengan baik, sekalipun harus dilakukan di rumah.

Solusi dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi

Dilema yang terjadi bahwa kebutuhan internet tidak merata di seluruh pelosok negeri. Perubahan mendadak dari metode tatap muka di ruang kelas menjadi pembelajaran jarak jauh di rumah juga menunjukkan kebutuhan peningkatan kapasitas guru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi informasi, komunikasi, dan teknologi yang similiki guru-guru Indonesia tidak tersebar merata di seluruh wilayah (Widodo & Riandi, 2013 dikutip dari Koh et al, 2018). Lantas, apa saja solusi yang ditawarkan?

Yang seharusnya dilakukan ialah; 

  1. Pemerintah melakukan pemberian kebijakan terkait kurikulum dan SKL untuk diurus oleh masing-masing sekolah, untuk memudahkan pembelajaran dan target yang akan dicapai.
  2. Sekolah memfasilitasi terutama yang berada di zona terdekat untuk melakukan pertemuan kelompok yang diatur oleh guru-guru yang telah ditunjuk, menyesuikan dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sekolah juga mengeluarkan dana dari BOS untuk membantu para siswa dan orang tua untuk membantu pembiayaan pembelian pulsa. 
  3. Pemanfaatan platform dan media teknologi menjadi salah satu kunci untuk pembelajaran daring ini, sehingga guru memnambah kemampuan dalam menjelaskan materi agar siswa tidak bosan. Sehingga, posisi guru pada kondisi ini menjadi fasilitator yang memberikan stimulant bagi siswa untuk belajar secara mandiri terstruktur di rumah masing-masing. Wajah pendidikan Indonesia berubah diikuti dengan perubahan sistem pembelajaran di Indonesia. Pemerintah sebagai pengatur regulasi memberikan kebijakan bagi dunia pendidikan. 
  4. Kerja sama dan komunikasi yang intens antara pihak sekolah, guru, orang tua, dan siswa sehingga target pembelajaran maksimal bisa dirasakan meski dilakukan secara jarak jauh.

Kesimpulan

Sekolah dan guru melaksanakan kebijakan pemerintah untuk belajar dari rumah sebagai upaya memperlambat atau menghentikan mata rantai penyebaran virus Covid-19 namun sekaligus tetap memastikan peserta didik dalam menjalankan kegiatan konstruktif melalui pembelajaran daring. Berbagai platform media online digunakan dalam pembelajaran daring seperti salah satunya yang terkenal dan banyak dipakai oleh sekolah adalah Zoom Cloud, kemudian guru, peserta didik, dan orang tua yang diharapkan terus melakukan penyesuaian seiring berjalannya waktu guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Berbagai respon positif disampaikan peserta didik terkait pembelajaran daring. Namun demikian, pelaksanaan pembelajaran daring memiliki hambatan/kendala baik dari aspek sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana. Sebagai rekomendasi ke depan, yang dibutuhkan adalah kemitraan publik dan banyak pihak yang berkelanjutan. Dibutuhkan adanya komunikasi, kolaborasi, kerja sama, dan koordinasi yang baik untuk kepentingan bersama.

Daftar Pustaka 

Hakim, M. F. (2021). Peran Guru dan Orang Tua: Tantangan dan Solusi dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemic COVID-19 . Educational Journal of History and Humanities, 1(1), 23-32.

Indonesia, C. (2020). Kemendikbud Buat Skenario Belajar di Rumah sampai Akhir 2020.

Sudrajat, A. (2008, Januari 31). Teori Pendidikan dan Kurikulum. Diambil dari: https:// www.cnnindonesia.com/nasional/20200424114337-20-496861/kemendikbud-buat-skenario-belajar-di-rumah-sampai-akhir-2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun