Mohon tunggu...
Saharudin Sasaky
Saharudin Sasaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Dai diaspora Indonesia dan Melayu di Qatar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nasehat Sang Kiyai : Filosofi SD SMP & SMA

7 Agustus 2024   06:08 Diperbarui: 9 Agustus 2024   12:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga puluh tahun yang lalu. Saya mulai belajar di sebuah pondok pesantren. Saya merantau keluar daerah. Dadapan namanya. Satu desa kecil yang terpencil di pulau Jawa. Di sana saya belajar kepada seorang Kiyai bersama para santri dari berbagai pelosok negeri.

Ada satu kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup in Syaa Allah. Yaitu pesan dari Sang Kiyai yang sangat membekas. Pesan yang disampaikan dalam bahasa yang sederhana namun penuh keikhlasan.

"Nak, hidup ini ibarat sekolah." Begitu beliau memulai nasehatnya.

"Sekolah itu ada belajarnya, ada juga ujiannya. Bila kamu belajar dengan baik dan lulus ujian in Syaa Allah kamu akan menjadi sukses. Kamu akan menjadi pribadi yang saleh dan bisa mengajak orang jadi saleh. Kamu harus lulus SD, SMP dan SMA."

Begitu pesan beliau. Tiga tingkatan sekolah yang semua orang tau. 

Sekilas tidak ada yang istimewa dari tiga nama itu. Namun, setelah beliau melanjutkan baru saya dan para santri memahami apa yang beliau maksudkan.

"SD itu adalah Sadar Diri." Begitu beliau melanjutkan.

"Kamu berusaha untuk menyadari siapa sebenarnya diri kamu sendiri. Kamu, Abi (begitu beliau lebih senang dipanggil oleh santrinya) tidak lebih dari sekedar air yang hina. Kita diciptakan dari sesuatu yang tidak berharga, lalu Allah jadikan kita mulia."

"Bukankah Kami ciptakan kamu dari air yang hina.?" (Al-Mursalat:20)"
"Sungguh Kami ciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk." (At-Tin:4).

Lalu beliau melanjutkan. "Kalau kita sudah menyadari diri kita ini siapa. In Syaa Allah kita tidak akan pernah sombong. Tidak akan takabur. Kita akan selalu bersyukur terhadap apa yang Allah berikan. Kita pantas lulus dan masuk ke sekolah berikutnya. SMP."

"SMP itu, Selalu Menyadari Posisi." Begitu Sang Kiyai melanjutkan.


"Orang yang sekolah SMP harusnya sadar apa posisinya di muka bumi. Untuk apa dia diciptakan."

"Allah tidak menciptakan kita dalam kesia-siaan. Allah menciptakan manusia di muka bumi ini untuk menjadi khalifah, untuk memakmurkan bumi, dan untuk menjadikan semua aktifitas sehari-hari bernilai ibadah."

"Kita harus menyadari posisi asal kita adalah menjadi hamba Allah. Dan posisi yang lainnya adalah dalam rangka taat kepada Allah. Terkadang kita berposisi sebagai anak, murid, bawahan. Di saat yang bersamaan kita juga menjadi bapak, guru dan atasan."

"Jadi, kalau kita sudah sadar posisi, hidup kita akan terarah. Tidak mudah labil. Dan punya visi dan misi yang jelas."

"Nah. Kalau kamu sudah lulus SMP. kamu bisa melanjutkan ke SMA."

"SMA itu Selalu Menyadari Akibat."

"Di dunia ini Allah tetapkan hukum sebab akibat. Kalau kamu rajin kamu akan pandai. Kalau malas kamu akan bodoh. Kalau kamu berbuat baik Allah siapkan kebaikan untukmu di dunia dan akhirat. Begitu sebaliknya. Kalau kamu berbuat jahat. Kamu akan melihat hasilnya di dunia dan akhirat."

"Hasil dari sekolahmu di SMA adalah kamu akan selalu sadar akibat, selalu merasa diawasi oleh Allah. Kamu akan takut berbuat buruk dan akan banyak berbuat baik. Bukan karena manusia tapi hanya mengharapkan ridho Allah semata."

Abi. Nasehat mu akan kami kenang selamanya. Semoga kami dapat mengamalkannya. Amiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun