Mohon tunggu...
Julia bela
Julia bela Mohon Tunggu... Bidan - Suka menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis tapi tidak suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkiraan Usaha Awal Konveksi Rumahan

25 Februari 2020   21:28 Diperbarui: 26 Februari 2020   11:01 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mesin jahit sekala konveksi

Selamat malam sahabat kompasiana, kali ini saya mencoba share dikit nih kira kira kalau mau buka usaha konveksi sekala rumahan gitu berapa sih modal awalnya ?

Berapa karyawan yang harus kita hire, kemudian berapa mesin jahit yang kita butuhkan, sampai pada rencana kira kira mau mengambil kain dalam jumlah banyak atau sedikit dan bagaimana pemasaranya apa strategi yang harus kita gunakan.

Banyak sekali memang pertanyaan mendasar yang tentu saja harus membutuhkan princian matang meskipun usaha kita masih sekala rumahan.

Perkembangan bisnis konveksi sekarang ini sangat menjamur sekali, bukan hanya di daerah pedesaan saja yang sasaranya mungkin sudah jelas seragam anak sekolah, seragam guru dan jika sekala besar bisa jadi yang paling populer saat ini adalah konveski hijab kemudian baju muslim.

Baik saya mencoba share dikit saja secara garis besarnya saja perkiraan modal awal usaha konveksi sekala rumahan ini dimana dengan rincian sebagai berikut.

Ini adalah murni asumsi penulis saja yang pernah terjun menjadi asisten bos dan sekarang cuman menjadi pegawai saja dan belum cukup berani untuk memulai. 

Mungkin sahabat disini ada yang sudah memiliki ancang ancang. Ok kita mulai saja.

1. Asumsi pertama jelas dulu ya sekala rumahan ini kita patok saja hanya 5 karyawan. Gaji mereka bisa di kasi UMR dulu saja sehingga memang lebih ringan dari sisi pengeluaran. 

Tapi, untuk mejaga mereka supaya tidak kabur kita harus sedikit loyal dong, ya bisa deh dikasi bonus sesuai dengan kerjaan mereka, misalkan sehari bisa jahit 3 busana muslim nih, itu standar dari target kita. Dan ketika mereka bisa melebihi itu misalkan 4 atau 5 maka ada tambahan bonus buat mereka.

Ya UMR rata-rata kota di Indonesia dengan sekala menengah lah misal kita patok di angka 2 juta. Angka ini nanti bisa di atur saja. Jadi total buat gaji sebulan ada 10 juta tuh ini pengeluaran rutin

2. Jelas dong membutuhkan 5 mesin jahit juga kecuali kita ikut membantu. 

Harga satu mesin jahit sekala konveksi misalkan dengan harga 2 juta lah standar maka sudah 10 juta lagi.

3. Usahakan fokus pada satu jenis konveksi seragam ya, apakah baju muslim atau yang lain. 

Kemudian kain, ini juga yang terkadang bikin galau mau pesen sesuai orderan atau sekalian aja tuh ber rol rol. Jika modal banyak emang bagusnya sekalian aja biar lebih murah namun jika pas pasan banget maka sesuai pesanan saja.

4. Pemasaran, kalau pasarnya sudah ada kan enak ya. Nah bagaimana kalau masih belum jelas, mungkin anda bisa ngiklan, kemudian manfaatkan sosial media. Saran saja cari pasarnya dulu deh baru memulai.

5. Sewa tempat, untuk lebih mengirit bajed anda bisa dong manfaatkan rumah anda sendiri sebagai gudang tidak banyaklah ukuran space ruangan yang dibutuhkan untuk masalah ini.

Kesimpulan :

Sebenarnya masih banyak hal hal teknis lagi yang memang butuh di kaji lebih dalam. Ya modal sekitar 50 juta sebenarnya anda sudah bisa memulai usaha ini dengan bertahan minimal 4 bulan dengan terus melakukan penjualan tiap harinya. Kalau ada pengalaman lain bisa sharing ya.

Salam.

untuk yang mau make jasa konveksi bisa cek di : konveksi-tokoabi.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun