Mohon tunggu...
Bela  berli
Bela berli Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Perikanan Keramba di Danau

9 Mei 2018   11:37 Diperbarui: 9 Mei 2018   11:52 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KJA di danau maninjau (beritadaerah.co.id)

Zaman modern seperti sekarang untuk kegiatan budidaya tidak perlu tempat yang luas untuk dijadikah tempat kegiatan budidaya berlangsung. 

Apa yang dimaksud dengan Keramba jaring apung? 

menurut Effendi (2002), "keramba jaring apung adalah sistem budidaya dalam wadah berupa jaring yang mengapung (Floating net cage) dengan bantuan pelampung dan ditempatkan diperairan seperti waduk, laguna, selat dan teluk.

Pembudidaya lebih memilih menggunakan keramba jaring apung dibandingkan dengan cara konvensional. Keramba jaring apung merupakan alternatif untuk pemeliharan ikan bisa dilakukan di laut atau danau yang memiliki kedalaman yang lebih dibandingkan sungai.

 Hal tersebut menjadi alasan utama pembudidaya melakukan kegiatan budidaya keramba jaring apung yaitu karena sirkulasi air yang terjaga karena air langsung dari danau sehingga kegiatan membersihkan jaring tidak terlalu sulit. Namun perlu manajemen yang sesuai untuk mengelola keramba jaring apung di danau.  

Pengelolaan keramba jaring apung perlu memperhatikan pakan. Pakan menjadi faktor penting untuk diperhatikan karena apabila pemilihan pakan yang tidak sesuai dapat menyebabkan pencemaran.

Pakan seperti apa yang di sarankan?

Pakan yang disarankan oleh para pembudidaya adalah pakan yang tidak mudah terlarut dalam air. Pemberian pakan yang disarankan adalah 3% dari bobot badan ikan. Hal ini dilakukan untuk pencegahan tertinggalnya residu pada dasar perairan.

Yang perlu dilakukan adalah beri jarak setinggi mungkin antara dasar perairan dengan keramba. Mengapa? Untuk mencegah ikan kontak langsung dengan limbah yang ada di dasar perairan.

Manajemen kualitas air diperhartikan karena merupakan upaya pemeliharaan air sehingga memenuhi tercapainya tujuan mengelola kualitas air yang terbebas dari pencemaran limbah akibat budidaya perikanan yang menafaatkan badan danau. 

Pemanfaatan danau sebagai media budidaya, harus tetap memperhatikan fungsi danau, jangan sampai danau mengalami pencemaran. Danau yang tercemar akan terjadi polusi air yang akan berdampak upwelling. Jika upwelling terjadi maka besar kemungkinan terjadi kematian masal pada ikan.

Adapun saran untuk pengeloaan limbah pakan dan kotoran ikan yaitu

  1. Mengatur musim tanam dan padat tebar ikan perlu diperhatikan
  2. Pemberian pakan disarankan 3% dari bobot ikan dan diberikan 3kali sehari hal ini bertujuan untuk mengurangi sisa pakan yang masuk di perairan
  3. Sosialisasi kontruksi KJA yang ramah lingkungan yaitu menggunakan KJA ganda dengan pelampung polystrene foam

Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain: 

1. Pemilihan Lokasi KJA 

2. Daya dukung Danau /waduk berdasarkan pada tataletak dan konstruksi KJA. 

pengelolaan kulaitas air di kawasan budidaya KJA merupakan kewajiban bersama karena merupakan upaya mempertahankan dan memulihkan kualitas air yang masuk dan yang berada di sumber air. Pemanfaatan sumberdaya ikan dapat memberikan peningkatan taraf hidup yang berkelanjutan. 

Beberapa contoh danau yang dimanfaatkan sebagai media KJA adalah 

Danau maninjau , danau toba, danau setani  dan danau limboto. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun