Mobilitas social etnis Tionghoa ada dua yaitu Tionghoa bekas kuli dan Tionghoa bebas nah yang di maksud dengan Tionghoa bekas kuli yaitu orang yang sejak awal datang secara berkelompok ke Medan untuk berkerja di kebun. Sedangkan Thionghoa bebas, yang datang bebas secara perorangan ataupun berkelompok, dan biasanya juga kerjanya bukan berkebun melainkan pedagang, pegawai maupun pekerja pda perusahaan milik etnis Tionghoa sendiri
Budaya-budaya orang-orang Tionghoa antara lain sistem kekerabatannya, keberagaman bahasa dari masing-masing suku etnis Tionghoa, agama mereka yang bersifat tridarma, kelenteng yang kaya akan arsitekturnya, perayaan imlek, dan pertunjukan brongsai yang sangat meriah saat di hari raya imlek. Dari segi politiknya, tindakan orang dengan etnis Tionghoa yang ada di kota manado mulai muncul. Terobosan pertama adalah dengan terpilihnya etnis tionghoa sebagai walikota dan beragam konghucu. Kenyataannya orang tionghoa bisa juga menapik paradigma berpikir masyarakat yang ada selama ini bahwasannya tionghoa hanyalah pedangan saja, kini telah berubah bahwa orang tionghoa dapat dipercaya oleh masyarakat luas dapat bisa duduk dalam jajaran pemerintahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H