Mohon tunggu...
Bela Audina
Bela Audina Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah D3

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Aliran Progsivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

5 Mei 2020   11:45 Diperbarui: 5 Mei 2020   11:56 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr.wb disini saya Bela Audina akan memaparkan kembali materi tentang Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh-tokoh pemikiran dalam Aliran Filsafat Progmativisme. Selamat membaca semoga bermanfaat jangan lupa di like ya.

Pengertian filsafat aliran progsivisme

Progresivisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang menghendaki kearah yang lebih maju berpusat pada anak untuk mengembangkan kemampuannya dan pendidik hanya sebatas sebagai pembimbing, dan pengarahkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuan nya. Aliran progsivisme dalam pandangannya menganggap bahwa apa yang dianggap benar sekarang belum tentu benar dimasa yang akan datang.

Karakteristik Progresivisme
Aliran progresivisme ialah didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang bersifat menekan yang ada dalam suatu kehidupan.

Progresivisme sebagai ajaran filsafat dapat digolongkan menjadi dua sifat yaitu :

1. Negatif yakni dalam segala bentuk, seperti dalam bidang agama, bidang moral, bidang sosial, politik dan dalam bidang ilmu pengetahuan,

2. Positif  yakni suatu pernyataan dan kepercayaan terhadap kemampuan manusia untuk menghadapi dan mengatasi semua masalah yang ada dalam kehidupan.

Tokoh Filsafat Progresivisme

1. William James
William James menegaskan bahwa fungsi otak atau pikiran itu mempelajari tentang bagian dari pelajaran ilmu pengetahuan pokok yang berkaitan dengan alam. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, harus mempunyai fungsi biologis dan bernilai dalam kelanjutan hidup.

2. John Dewey
John Dewey lebih menekakan pada minat anak didik dari pada mata pelajarannya karena ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh dan dikembangkan dengan pengalaman yang diperoleh oleh peserta didik, lalu dipakai untuk menyelesaikan suatu  persoalan yang ada dalam kehidupan.

3. Hans Vaihinger
Hans Vaihinger berpendapat bahwa pengetahuan itu hanya mempunyai arti praktis. Sehingga dalam berpikir ialah seharusnya dapat berguna untuk mempengaruhi kejadian-kejadian yang ada di dunia. Jika akan berguna suatu pengetahuan jika memperoleh suatu kebenaran.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun