6. Dinasti Politik
Sebagian besar perempuan yang terpilih sebagai anggota legislatif berasal dari dinasti politik, bukan dari kalangan aktivis perempuan atau individu yang meniti karier dari bawah. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk perempuan yang berasal dari kalangan biasa atau aktivis masih sangat kecil.
7. Tantangan Sosial-Ekonomi
Kondisi sosial-ekonomi juga menjadi penghalang. Banyak perempuan yang harus menghadapi tekanan untuk memenuhi tanggung jawab domestik, sehingga tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik. Ketidaksetaraan ekonomi juga memperparah situasi, terutama mengingat mahalnya biaya politik, seperti dana kampanye dan kontribusi kepada partai.
8. Kurangnya Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga memainkan peranan penting dalam karier politik perempuan. Namun, banyak perempuan di Indonesia masih menghadapi kendala berupa pandangan keluarga yang menganggap politik bukan bidang yang sesuai untuk perempuan.
Urgensi Keterlibatan Perempuan dalam Politik
Keterlibatan perempuan dalam politik bukan sekadar upaya untuk memenuhi kuota gender. Lebih dari itu, perempuan membawa perspektif dan pengalaman yang berbeda yang dapat memperkaya proses pengambilan keputusan. Dengan keterlibatan perempuan, kebijakan yang dihasilkan dapat menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
Keterlibatan perempuan dalam politik juga penting untuk memperjuangkan isu-isu spesifik yang berkaitan dengan perempuan, seperti:
1. Kesetaraan gender, yang menjadi dasar terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera.
2. Kesehatan ibu dan anak, termasuk akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
3. Pendidikan anak, yang berkontribusi pada pembangunan generasi penerus bangsa.
4. Perlindungan hukum bagi perempuan, untuk memastikan keadilan dan mencegah kekerasan berbasis gender.
Solusi dan Langkah ke Depan
1. Komitmen Partai Politik
Partai politik harus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung calon perempuan, baik melalui penyediaan pelatihan politik yang berkualitas, alokasi dana kampanye yang adil, maupun penempatan calon perempuan pada nomor urut yang strategis.
2. Pendidikan Politik Inklusif
Program pendidikan politik yang lebih inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama perempuan di daerah-daerah yang minim akses, perlu digalakkan. Program ini harus memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai hak dan kewajiban politik, mekanisme pemilu, serta cara berpartisipasi aktif dalam proses politik.
3. Membangun Kesadaran Masyarakat
Upaya-upaya untuk mengubah persepsi dan nilai-nilai patriarki yang masih mengakar di masyarakat perlu terus dilakukan. Paradigma masyarakat mengenai peran perempuan dalam politik adalah langkah penting yang harus diambil. Kampanye publik, dialog antar kelompok, dan edukasi masyarakat dapat membantu menghapus stigma bahwa politik adalah dunia laki-laki.
Meskipun ada peningkatan representasi perempuan, dampaknya terhadap kebijakan pro-perempuan masih minim. Masih banyak tantangan yang harus diatasi agar representasi perempuan tidak hanya memenuhi kuota tetapi juga mampu membawa perubahan nyata dalam kebijakan pro-perempuan. Dalam jangka panjang, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik, baik melalui regulasi, pendidikan, maupun perubahan budaya. Pendidikan politik dan dukungan finansial yang memadai bagi kader perempuan dapat membantu menjaring calon yang lebih berkualitas. Selain itu, menghapus budaya patriarki dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perempuan dalam politik dapat memperbaiki situasi.
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik adalah langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan melibatkan lebih banyak perempuan dalam proses politik, Indonesia dapat menghasilkan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan seluruh rakyat. Mari kita dukung keterlibatan perempuan dalam politik demi Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan.
REFERENSI
Mhd. Latip Kahpi, e. a. (2024, June 23). jurnal.uinasyahada.ac.id. Retrieved January 1, 2025, from ANALISIS PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DI INDONESIA: FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG: https://jurnal.uinsyahada.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/11067