Mohon tunggu...
Bekti Winuryanti
Bekti Winuryanti Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

jadilah cahaya dalam kegelapan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

23 Oktober 2024   22:17 Diperbarui: 23 Oktober 2024   22:59 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI 

MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Bekti Winuryanti, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 11

Kabupaten Boyolali

 

KEGIATAN PEMANTIK

Bacalah kutipan ini

"Mengajarkan anak berhitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert

  • Dari kutipan tersebut, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang anda pelajari saat ini?
  • Jawab: Berdasarkan kutipan tersebut, tersirat makna bahwa segala sesuatu harus dipelajari dari hal yang paling mendasar/utama. Dalam materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, hal yang paling mendasar yang perlu dipelajari adalah terkait dengan etika. Etika akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, karena bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal. Selain nilai kebajikan, dasar dari pengambilan keputusan adalah berpihak pada murid dan harus bertanggung jawab, sehingga saat dasar pengambilan keputusan sudah dikuasai maka permasalahan apapun akan lebih mudah dan lebih terarah dalam menemukan Solusi permasalahan dan pengambilan keputusannya.
  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
  • Jawab: Prinsip yang dianut dalam pengambilan keputusan diantaranya berpikir berbasis hasil akhir, peraturan, dan rasa peduli. Ketiganya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Apapun prinsip yang dianut, tetap harus bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal sesuai dengan dasar pengambilan keputusan. Dengan mengacu pada prinsi dan nilai yang sesuai, maka kita akan mengambil keputusan yang lebih adil, bijaksana dan berpihak pada murid sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan tempat kita berada.
  • Bagaimana anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid dalam pengambilan keputusan anda?
  • Jawab: Dalam proses pembelajaran, tak menutup kemungkinan akan ada saja masalah yang terjadi di dalam kelas. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus senantiasa peka terhadap segala persoalan yang terjadi dan mampu mengatasinya dengan baik. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan diantaranya berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai kebajikan dan harus bertanggung jawab. Maka secara tidak langsung, kita telah memberikan contoh teladan kepada murid cara pengambilan keputusan yang tepat yang adil, arif dan tidak subjektif.

Menurut anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat anda.

Education is the art of making man etichal.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

Orang yang berpendidikan akan memiliki etika dibanding orang yang tidak berpendidikan. Dengan beretika, maka segala perilaku akan sesuai dengan norma, nilai dan hukum yang berlaku. Sehingga dengan berperilaku etis sesuai dengan etika dalam pendidikan maka akan mempermudah dalam proses pembelajaran maupun pengambilan keputusan.

RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN

KONEKSI ANTAR MATERI

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan patrap triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

  • Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh/teladan yang baik bagi yang dipimpinnya (Ing Ngarsa Sung Tuladha). Hasil keputusan harus mempu membangkitkan semangat untuk terus melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid (Ing Madya Mangun Karsa) dan seorang pemimpin harus terus memberikan motivasi/bimbingan saat melakukan proses pengambilan keputusan (Tut Wuru Handayani) agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsipyang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

  • Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif harus menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang akan kita ambil disesuaikan dengan situasi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan "coaching" (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah lita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi "coaching" yang telah dibahas pada sebelumnya.

  • Kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah dan pengujian keputusan. Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti diantaranya kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot. Saat melakukan pengujian keputusan pun sebaiknya menggunakan kompetensi inti coaching tersebut, sehingga kita dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan coaching dan dilakukan dengan kolaboratif dengan berbagai pihak.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilemma etika?

  • Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kesadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Masalah yang terkait delema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan Langkah yang sistematis.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang focus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

  • Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dianut seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal diantaranya keadilan, keselamatan, tanggung jawab, kejujuran, rasa Syukur, lurus hati, dll. Dilema etika harus dianalisis menggunakan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dengan didasari nilai-nilai kebajikan tersebut.

Bagaimana pengambilan keputusa yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

  • Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula, disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat, maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan Solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Apakah tantangan-tantangan dilingkungan anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma dilingkungan anda?

  • Tantangan yang ada dilingkungan saya antara lain masih kentalnya kebiasaan/budaya yang selalu dilakukan secara turun temurun. Saat mengambil keputusan sulit untuk lepas dari kebiasaan tersebut, sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak relevan. Perlu adanya perubahan paradigma. Seharusnya paradigma yang sesuai adalah kebenaran lawan kesetiaan sehingga akan mengahasilkan sebuah keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

  • Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dlam pembelajaran, salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid sehingga akan tercipta Merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

  • Dalam mengambil keputusan seoarang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi termasuk menyangkut masa depan murud. Oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan Langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

Apakah Kesimpulan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

  • Pengambila keputusan haruslah dijiwai filosofi Ki Hajar Dewantara. Berpegang teguh pada nilai guru penggerak salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan yang universal. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Pengambilan keputusan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan murid karena disesuaikan dengan potensinya masingmasing. Seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses pengujian keputusan diperlukan Teknik coaching agar dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan.

Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-konsep yang anda pelajari di modul ini, yaitu dilemma etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan? Adakah hal-hal yang menurut anda diluar dugaan?

  • Perbedaan mendasar antara dilemma etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua pilihan kasusnya. Jika kedua pilihan sama-sama benar maka termasuk ke dalam dilemsa etika, namun jika salah satu benar dan yang lain salah maka termasuk kedalam bujukan moral.
  • Terdapat 4 paradigma dilema etika antara lain: individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang.
  • Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli.
  • 9 langkah pengambilan keputusan  diantaranya mengenali nilai yang bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, kumpulkan fakta yang relevan, pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilemma, buat keputusan, lihat lagi keputusan dan refleksikan.
  • Hal yang diluar dugaan adalah dalam melakukan pengambilan keputusan memiliki keterkaitan dengan modul lain yang telah dipelajari sebelumnya.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang anda pelajari di modul ini?

Pernah, namun sebelumnya saya tidak mengetahui adanya tahapan dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Sehingga keputusan langsung diambil tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin terjadi. Saat mempelajari modul ini, ternyata sebelum mengambil keputusan perlu adanya penentuan paradigma, prinsip dan menjalankan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan terlebih dahulu dengan dasar nilai-nilai kebajikan berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

Bagaimana dampak mempelajari modul ini buat anda, perubahan apa yang terjadi pada cara anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran ini?

Mempelajari konsep ini sangat berdampak besar bagi saya, terutama dengan cara pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak menggunakan Langkah-langkah apapun. Sekarang setelah mempelajari modul ini perlu adanya pemilihan paradigma yang tepat, prinsip yang sesuai dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dengan sistematis.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi anda sebagai seorang individu dan anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin karena dapat mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan agar dapat berpihak pada murid.

TERIMA KASIH

SALAM GURU PENGGERAK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun