Mohon tunggu...
bekti setyonurkholis
bekti setyonurkholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - allohaa!

never give up

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pentingnya Mengenal Keamanan Jejak Digital di Dunia Maya

2 Januari 2022   11:00 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:42 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan merupakan aspek yang penting diperhatikan di dalam penggunaan teknologi . Secara sadar atau tidak sadar ketika kamu melakukan aktivitas di dunia maya maka kamu akan meninggalkan jejak digital atau yang sering disebut footprint. Seperti contoh yang belum lama viral di pertengahan 2021 lalu, yaitu salah satu musisi tanah air yang sedang naik daun kemudian terjerat kasus narkoba yaitu Anji, kicauannya di Twitter pada 25 Maret 2013 silam kembali naik ke permukaan netizen karena kicauannya pada tahun 2013 tersebut menyinggung mengenai penggunaan narkoba. "Gue lebih baik orang make narkoba sendiri, ngerugiin diri sendiri. Dibanding yang melakukan sesuatu yang mengakibatkan orang terbunuh, ". Kicauan tersebut viral kembali setelah di tangkapnya Adian Aji Prihartanto atau sering dikenal dengan Anji Manji dalam kasus narkoba yang menjeratnya beberapa waktu lalu.

Mengenal Jejak Digital

Dikutip dari hinet.co.id jejak digital merupakan segala rekaman jejak perjalanan seseorang yang terekam melalui aplikasi smartphone seperti GPS,media sosial,bahkan email. Keseluruhan data digital yang membentuk jejak digital merupakan yang tersimpan di komputer maupun yang tersimpan online. Jejak digital milikmu adalah kumpulan dokumen digital maupun akun digital yang telah kamu buat atau unggah.

Jejak digital di internet tidak benar benar dapat terhapus seutuhnya yang terpenting kamu selalu menyadari apa yang kalian lakukan secara daring. Dikutip dari familylives.org.uk, jejak digital dibagi menjadi 2 yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif. Jejak digital aktif merupakan data atau informasi yang dibagikan pengguna dengan sengaja melalui media sosial atau situs web. Jejak digital aktif yaitu seperti data yang secara nyata ada di unggahan media sosial kita, data yang di unggah di situs, data saat mengirim email, dan data saat mengisi formulir online.  Sedangkan jejak digital pasif yaitu data informasi yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan orang tersebut atau jejak yang tidak sengaja di tinggalkan oleh pengguna seperti waktu log-in log-out,alamat IP,jenis perangkat yang digunakan,lokasi, dan histori pencarian.

Pentingnya Jejak Digital

Jejak digital dapat mengungkapan identitas dan bahkan privasi pengguna tersebut, maka dari itu seharusnya setiap pengguna internet memikirkan dengan baik apa yang hendak disebar di internet untuk mencegah penyalahgunaan jejak digital. Jejak digital sendiri biasanya digunakan oleh bisnis atau perusahaan untuk menargetkan konsumen tertentu dengan iklan yang sudah mereka sesuaikan, karena melalui jejak digital informasi pribadi seperti minat dan perilaku bermedia kita pun dapat terbaca. Perlu adanya kesadaran untuk mengetahui rekam jejak digital dan tidak melakukan over sharing di media sosial.

Bahaya Jejak digital

Setiap orang pasti pernah meninggalkan jejak digital, entah itu di media sosial ataupun platform lainnya. Secara sadar biasanya pengguna menyebarkan informasi yang mengangkat tentang data dirinya, entah tentang pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka dan secara tidak sadar disaat mengakses internet pun alamat IP perangkat mereka serta lokasi mereka juga dapat terlacak. Contoh contoh bahaya yang dapat di timbulkan seperti digital exposure seperti akses bebas yang didapatkan orang-orang tidak bertanggung jawab pada data pengguna, hal ini menyebabkan kerugian seperti pencurian data identitas atau tindakan kriminal lainnya. Kemudian yang kedua phishing atau serangan manipulatif yaitu pembobolan data-data penting seperti rekening ATM atau berbagai file berharga lainnya biasanya pelaku pembobolan merancang aksinya mirip dengan lembaga maupun institusi resmi agar korban mudah percaya dengan tipuan pelaku. Selanjutnya atau yang terakhir yaitu mencoreng reputasi profesional si korban karena dapat menghancurkan karir korbannya. Tidak dapat kita pungkiri di era digital saat ini banyak recruiter yang membuka lowongan pekerjaan melalui platform media sosial untuk menyebarkan informasi dan mencaritau tentang data diri calon karyawannya.

Cara Menjaga Jejak Digital Tetap Bersih

Jejak digital biasanya meninggalkan privasi atau data pribadi kita di internet, walau kadang sudah di hapus dan kita berusaha untuk menyembunyikan tapi ada saja yang masih dapat di akses oleh orang lain. Lantas bagaimana cara kita untuk mencegah dan menjaga jejak digital kita supaya tetap bersih dan aman?.

  • Periksa apakah datamu ada di internet atau tidak

Pertama untuk mencari tahu apakah datamu ada di internet atau tidak dengan mengecek langsung di internet. Cobalah dengan memasukan namamu di internet dan lihatlah apakah hasil pencarian namamu akan muncul mengenai dirimu atau tidak, biasanya jika muncul itu berasal dari akun akun sosial mediamu seperti Facebook,Twitter,Instagram atau sosial mediamu yang lain. Untuk mencoba menghapusnya kamu bisa mencoba lewat sosial mediamu atau bisa mencoba menghubungi administrator untuk menghapus namamu.

  • Menggunakan mode samaran ketika menjelajahi dunia di internet

Kedua, bila kamu ingin proses pencarian kamu di internet tidak terbaca atau terekam oleh mesin pencari, kamu bisa mencoba mengaktifkan mode penyamaran atau yang dikenal dengan istilah incognitife mode. Dengan menggunakan fitur ini proses pencarian datamu di internet akan lebih terjaga dan terprivasi dan kamu juga bisa membuka lebih dari satu akun sekaligus.

  • Menggunakan VPN

Virtual Private Network (VPN) bisa kamu gunakan untuk mengakses jaringan publik tetapi dengan cara yang privat. Saat menggunakan VPN keamanan datamu akan lebih terjamin, karena situs web tidak bisa melacakmu di internet. Tapi walopun bisa dikatakan aman jangan pernah mencoba membuka akun perbankan di internet menggunakan VPN karena bisa beresiko dibajak.

  • Alat Anti Pelacak

Agar makin aman berselancar di dunia maya kamu bisa juga menggunakan alat anti pelacak agar mudah menghapus jejak digitalmu. Alat-alat anti pelacak itu seperti DoNotTrackMe,Disconnect, dan Ghostery. Alat alat ini akan bekerja memblokir semua perangkat lunak yang memantaumu, alat ini akan melindungimu berselancar dengan anonim tanpa diketahuai identitasmu. Dengan begitu privasimu akan terasa lebih aman.

  • Memikirkan Konten Yang Akan Di Sebarkan

Langkah terakhir dan pastinya tidak kalah penting yaitu berfikir sebelum menyebarkan sesuatu di internet. Apakah konten tersebut perlu disebarkan atau tidak perlu disebarkan., karena pada dasarnya semakin sedikit kamu aktif di sosial media akan semakin sedikit jejak digital yang terlacak.  Selalu buat citramu di internet terlihat baik dan komentari orang lain di sosial media dengan baik dan bijak apalagi mengandung bullying atau sara. Jadilah pengguna internet yang baik dan sopan sehingga terhindar dari rekam jejak digital yang buruk.

Nah, Jadi itulah pentingnya mengenai jejak digital di dunia maya. Tetep hati hati dan terus bermain sosmedlah dengan bijak!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun