![[3] Di Balik Pintu Kematian: Pekik Keramaian](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/12/13/keramaian-3-675c583034777c39f966e3d4.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
menanggapi tulisan kompas hari ini . PEMERINTAH ALIHKAN TUGAS KE SPBU.
baca bentar tulisanya bikin gatel juga buat nulis..
sebenarnya cara buat ngawasi penyaluran mudah saja;
1. tentukan mobil yang dilarang premium...
2 pasang kamera CCTV di SPBU yang tersistem dengan data kepolisian
jadi pasang tu kameranya, sorot plat nomer pelanggar yang minum premium, kirim datanya ke pusat data kepolisian, polisi kirim tilang ke rumah pemilik kendaraan...
SELESAI....
pertanyaan:
1. kalo pemilik gak mau bayar tilang gimana?
jawab: nanti setiap perpanjangan stnk dikasih bonus denda yang terdapat di pajak kendaraan..
2. mobilnya sudah saya jual, kok saya dapat tilang...?
makanya abis jual langsung lapor ke samsat gan...
3.besar denda berapa?
setiap kali pelanggaran denda 200rb, biar kapok
4. saya mau protes gak melanggar kok di tilang?
rekaman CCTV jadi bukti
5. tambah biaya dong buat pasang CCtV
di glodok CCTV yang bisa online kerumah saja cuman 4jt, pelangggar 20 orang sudah balik modal hahaha...
6. trus buat pegawai yang operasikan CCTV
hellllllooooo jam 10 pagi banyak PNS yang baca koran tuh.... kasian pada nganggur
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
