Mohon tunggu...
Bekti Fatma
Bekti Fatma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Saya merupakan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang sedang menempuh perkuliahan di Semester 6. Saya hobi menulis artikel yang berkaitan dengan dunia usaha khususnya perkembangan UMKM di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Tetap Bertahan Diterpa Badai Pandemi, Yuk Intip Tips and Trik Cantik Salon Kotagede Yogyakarta

4 April 2022   19:33 Diperbarui: 4 April 2022   19:35 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta -- Pandemi Covid-19 yang melanda dalam kurun waktu beberapa tahun ini berdampak sangat signifikan terhadap perkembangan bisnis khususnya pada pelau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Salah satu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 ialah usaha salon kecantikan. Mereka harus mengatur strategi dan inovasi baru untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya harus gulung tikar karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan juga karantina mandiri yang menyebabkan mereka kehilangan banyak pelanggan dan merosotnya penghasilan usaha.

Cantik Salon Kotagede merupakan salah satu salon yang masih eksis beroperasi sampai saat ini. Salon yang berlokasi di Kotagede Yogyakarta ini telah beroperasi kurang lebih selama 11 tahun. Adanya pandemi ini pasti memberikan dampak bagi Cantik Salon. Namun berbekal masih banyaknya pelanggan tetap yang menggunakan jasa salonnya membuat Cantik Salon dapat terus bertahan di era gempuran pandemi Covid-19. Ibu Annisa selaku pemilik salon mengaku bahwa ia sempat stress karena usahanya yang sepi pelanggan dan menyebabkan merosotnya penghasilan yang didapatnya.

"Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada usaha kami, pengahasilan yang kami dapatkan menurun hingga 3 kali lipat dari sebelumnya. Tentu ini menjadi masalah yang harus saya cari solusinya, bahkan saya juga sempat mengurangi pegawai karena kesulitan dalam meggaji mereka" tutur Ibu Annisa

Kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan sosial yang menyebabkan pergerakan masyarakat dibatasi sehingga minat masyarakat untuk menggunakan jasa salon pun ikut menurun. Misalnya saja rias pengantin. Sebelum pandemi jasa rias pengantin ini sangat diminati pelanggan namun karena adanya PPKM membuat masyarakat tidak diperbolehkan mengadakan pesta yang menyebabkan kerumunan. Tentu ini mempengaruhi permintaan masyarakat akan jasa rias pegantin. Hal ini yang menjadi tantangan bagi Ibu Annisa dalam mempertahankan usaha Cantik Salon.

"Selama ada PPKM, pesta pernikahan kan tidak boleh diselenggarakan otomatis rias pengantin juga sepi job. Kemudian biasanya kita sering dapat permintaan untuk make up wisuda namun karena sekarang serba online jadi kebanyakan wisudawan tidak memakai jasa make up wisuda" tambah Ibu Annisa.

Dalam kondisi seperti ini mau tidak mau pelaku usaha harus putar otak agar usaha yang dijalankan dapat terus bertahan dan tidak kehilangan pangsa pasarnya. Begitu pula yang dilakukan Ibu Annisa. Beberapa usaha dilakukan untuk mempertahankan

"Saya mencoba berbagai hal dalam menarik minat konsumen untuk tetap menggunakan jasa salon milik saya, seperti melakukan pelayanan dengan penerapan protokol kesehatan, memberikan paket hemat, dan memberikan potongan harga untuk beberapa produk jasa" jelas Ibu Annisa

Penerapan protokol kesehatan yang dimaksud adalah semua pegawai yang melayani pelanggan sudah divaksin, selalu memakai masker dan penerapan 3M. Meskipun usaha salon identik dengan kontak fiisk dengan pelanggan namun Cantik Salon selalu mengupayakan penerapan prokes yang ketat. Hal ini dilakukan agar pelanggan tidak risau atau nyaman saat menggunakan jasa Cantik Salon.

Cantik Salon memberikan paket hemat yang terdiri dari beberapa produk jasa dengan harga yang lebih terjangkau kemudian juga memberikan potongan harga khusus untuk produk jasa seperti Creambath, Smoothing, Facial scrub, Nail Art,  dan Rebonding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun