Mohon tunggu...
Bekti Cahyo Purnomo Syah
Bekti Cahyo Purnomo Syah Mohon Tunggu... Penulis - Menulis adalah caraku melukis keindahan lewat rangkaian aksara manja tak bernyawa.

Penulis Freelance, bloger, Novelis, email; bekticahyopurnomo@gmail.com Ig/twitter, Yutube: @belajarbersamabisa fbgroup; Belajar Bersama Bisa dan Bebebs.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mistery Jeumpa Flower

18 Mei 2019   02:59 Diperbarui: 18 Mei 2019   03:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika seperti ini terus menerus lama-lama aku bisa gila," pekiknya lebih pada bicara sendiri sepulang sekolah. Ia bukannya langsung pulang ke rumah, Xey hari ini ingin mencoba sihir barunya.

Sebuah kulit harimau bengal yang di rajah sapu jagad dengan tinta hitam bercampur minyak misik dan zakfaron. Kulit Rajah Sapu Jagat itu kemudian di bungkus pada sebuah kain mori di jadikan sebuah sabuk.

Gadis cantik Xey dengan body Bunga Seroja Bergoyang itu memilh salah satu ruangan kosong agar tidak satu pun orang melihatnya. Hari ini dia ingin mencoba pengetahuan teleportasinya itu.
Sihir teleportasi yaitu memindahkan satu benda ke tempat lain melewati dimensi ruang dan waktu dengan kecepatan cahaya. Karena Xey sudah jengah melihat kota Medan setiap hari maka ia ingan melihat seperti apa sih ibu kota negeri ini.

"Fokus.. Fokus..Fokus...," gumamnya membayangkan Monas seperti pada foto dalam hapenya.

Neuron-neuron dalam otaknya merambat memasuki alam kontemplasi dengan menselaraskan rasa dan karsa. Dari rasa dan karsa terbentuklah cipta, secepat kilat Xey sudah berpindah tempat.

Plass...

Seolah tak percaya saat cahaya surya merambat memasuki lensa pupil Xey membuka mata, terlihat jelas Tugu Monas Jakarta. Betapa bahagianya hatinya mampu menyelesaikan pengetahuan teteportasinya itu.

"Apa ini mimpi?" Lebih bertanya dalam hati sembari mencubit kulit lengannya sendiri. Xey sudah sampai Jakarta hanya sekejap mata.

***

Di katakan mitos karena pengetahuan manusia belum mampu menemukanya. Misalnya saja, ada suara tanpa rupa itu di katakan mitos bahkan sihir. Namun setelah ada radio maka itu bukan lagi sihir bahkan sekarang dari benda yang dianggap mati pun bisa menampilkan gambar berserta suaranya seperti hape dan komputer.


Saat Thomas Alva Adison mengatakan ingin menemukan sebuah bolam, semua orang mengatakan bahwa dia gila. Bayangin saja kalau lampu bolam tidak di temukan? Ada mobil lampunya pakai olur.

Masihkah di katakan sihir kah? Saat mampu menangkap cahaya seperti sebuah bolam lampu. Pengetahuan itu tidak terbatas sedang ketidak tauan manusia itu yang membatasinya.
Bagi Xey sihir adalah sesuatu hal yang pengetahuan manusia belum menjaungkaunya. Itulah mengapa gadis cantik Kembang Jeumpa selalu dianggap aneh bahkan gila oleh teman-temanya.

Setelah puas menikmati pemandangan dari luar monas, Xey pun membeli tiket masuk untuk melihat seperti apa dalamnya Monas. Setibanya di dalam, Gadis beralis lentik itu menyusuri satu persatu musium yang ada di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun