Mohon tunggu...
Bekdanbik
Bekdanbik Mohon Tunggu... -

Mencoba mengisahkan kembali romi dan juli dalam masa yang tersisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintamu di Ujung Malam

6 April 2012   22:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cintamu di ujung malam sangat  mendesah. Membangunkan segala rasa letih yang ada dalam diriku. Ia memberikan energi tambahan, bahwa cinta yang menunggu selalu menjadi diskusi kita dalam keseharian. Kupikir, beginilah jadinya pertaruhan rasa sabar dan rekayasa di balik perjumpaan yang baru.

Kau yang tidak memilih, namun aku yang hadir dalam dirimu. "Bersediakah kamu menjadi kekasihku, pujaan hatiku wahai perempuan dengan mata indah?" Tanyaku pada suatu kali.

"Oh, Bek! Tanpa kau pinta hatiku tlah jatuh sejak awal. Namun, kemana saja dua ramadhan berlalu tanpa berita. Nomormu tiada lagi kusimpan. Aku menyesal telah menyia-menyiakan kesempatan awal. Seakan aku menampik uluran tanganmu yang hangat. Hadddoooohhhh, Bek...Jangan lagi berlalu dariku. Aku pasrah padamu. Setiap tarikan nafasku adalah bayang wajahmu." Bik menjawab segala kerinduannya.

"Bek,kangen..."

YANG DISAPA: Terpanggang rindu tertahan...

Hari sudah menunjukkan Sabtu pagi, tepat pukul bebek, 02.22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun