Mohon tunggu...
Baba Makmun
Baba Makmun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggandakan Uang? Mending Menanam Pohon Duit

15 Oktober 2016   09:19 Diperbarui: 15 Oktober 2016   13:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Aplikasi Online Tuhan

Budi Pekerti Luhur mengajari kita menanam budi tanpa pamrih. Kalau kita berbuat baik kepada Si A, jangan berharap Si A membalas kebaikan itu. Tapi, kalau Si A sukarela membalasnya, tak apa. Prinsipnya, budi baik yang kita tanam pasti berbuah kebaikan, entah dari siapa dan dari mana.

Acap balasan kebaikan itu kita dapatkan dari orang-orang yang sama sekali tidak kita kenal. Siapa yang menggerakkan mereka untuk memberikan kebaikan kepada kita? Rasanya ada peran Tuhan di sini. Nenek moyang kita pasti paham itu.

Tuhan membuat sistem aplikasi online  Budi Pekerti Luhur. Prinsip kerjanya: siapa meng-input  kebaikan, sistem online  ini pasti memprosesnya, dan otomatis melahirkan output  kebaikan. Sistem ini berlaku universal, termasuk kepada mereka yang tak percaya Tuhan.

Karena itu, kalau budi baik itu berujud duit, otomatis sistem online itu memberikan kepada kita duit pula. Makin besar jumlah duit yang di-input,pasti makin besar pula output-nya, berupa gelontoran rupiah berlimpah.

 Sistem online ini tak peduli apakah budi baik itu dilakukan demi Tuhan atau demi yang lain. Semuanya diberi ganjaran. Jika kita membantu korban bencana alam demi popularitas, demi jabatan, demi meraih predikat dermawan—pendek kata selain demi Tuhan—kita tetap memanen perbuatan baik itu, tak dikurangi sedikit pun. Tuhan gak kecewa, gak marah. Bedanya, kalau demi Tuhan, panennya dunia dan akhirat. Jika demi selain Tuhan, panennya hanya di dunia.

Sistem ini pun “tutup mata”  apakah kita memberi dengan ikhlas atau terpaksa. Itu adalah urusan motif tiap pribadi, dan sistem ini tak ikut campur urusan pribadi. Yang diganjar adalah ujud perbuatannya.

Cuma Tiga Bulan

Makan waktu berapa lama proses dari menanam sampai panen? Cukup tiga bulan. Jadi, kalau kita mulai serius menanam pada 1 November 2016, dan dilakukan terus menerus tiap hari, maka pada 1 Februari 2017 kita panen raya.

Mengapa tiga bulan? Sebab, bulan pertama adalah pemupukan. Bulan kedua perawatan, pemberian antihama, dan antipenyakit. Bulan ketiga adalah pemilahan buah. Yang busuk dan gabuk disngkirkan. Hanya yang bagus yang disediakan untuk kita panen.

Cara memulai menanam pohon duit gampang. Misalnya, menyantuni kaum duafa, anak yatim, dan membantu pembangunan rumah ibadah. Bolah juga donasi untuk hal lain. Terserah selera masing-masing. Besarnya disesuaikan kemampuan. Tapi, harus dilakukan setiap hari. Semuanya diniatkan untuk menanam pohon duit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun