Mohon tunggu...
bejo al-bantani
bejo al-bantani Mohon Tunggu... -

Alumni LUND UNIVERSITY, SWEDIA

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agenda Demo 212: Menuntut Penjarakan Penista Agama?

22 November 2016   13:53 Diperbarui: 22 November 2016   13:58 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo seperti menyadarkan Ummat Islam yang selama ini tertidur pulas. Menurut Panglima, "Prajurit TNI siap untuk BERJIHAD dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia". Pernyataan tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo ketika mengikuti  istighosah bersama ulama dan masyarakat Sumatera Utara, di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan.

Sejak aksi damai 411 Panglima TNI Gatot Nurmantyo memang selalu menjadi bintangnya. Ummat Islam sangat mengapresiasi pernyataan-pernyataan Panglima TNI ketika tampil di ILC TV One. Kata-kata “JIHAD” diteriakkan oleh Panglima TNI saat mengikuti mengikuti  istighosah bersama ulama dan masyarakat tentu memberi energi yang berlipat ganda.

Ahok memang telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekuasaan yang dipegangnya selama ini hanya menguntungkan pemodal reklamasi. Apalagi ada indikasi campur tangan Partai Komunis China. Ucapan Panglima TNI saat istighosah bersama ulama dan masyarakat seperti menegaskan kembali peringatan Panglima TNI yang disampaikan dalam ILC TV One lalu bahwa kekuatan asing sedang mencoba menguasai NKRI dengan memecah belah rakyat NKRI.

Bahkan berbeda dengan Kapolri Tito Karnavian yang meminta agar tidak perlu dilakukan demo 212, Panglima TNI justru sangat menghargai setiap proses demokrasi, termasuk demonstrasi oleh warga Indonesia. Hak menyampaikan pendapat dilindungi oleh UU. Justru sesuai dengan UU mereka yang menghalangi hak menyampaikan pendapat dapat dikenakan pidana.

Sepertinya Panglima TNI sudah membaca bahwa Kondisi saat ini hampir mirip dengan tahun 1965 lalu. Ketika itu, kekuasaan istana sangat dipengaruhi oleh Partai Komunis Indonesia. Dan saat itu Ummat Islam bersama dengan TNI berusaha menyadarkan presiden. Berkaca dari sejarah hitam G30S PKI, Panglima TNI Gatot Nurmantyo secara jeli mampu melihat bahwa demonstrasi 411 lalu adalah merupakan reaksi kemarahan umat atas kasus penistaan agama oleh Ahok. TNI yang selama ini selalu menyatu dengan Ummat Islam pasti sudah tahu siapa dalang yang sebenarnya ingin merusak kebhinekaan NKRI.

“Tidak ada NKRI tanpa Ummat Islam...,”kata Panglima TNI yang disampaikan dalam ILC TV One lalu.

Jelas, aksi 212 bukanlah aksi makar, tapi merupakan aksi penegakan hukum dan Pancasila khususnya sila-1, Ketuhanan Yang Mahas Esa.

Sumber: TNI Akan Melawan Pengaruh Partai Komunis Cina di NKRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun