Kedua, memilih api. Milikilah unsur api yang murni. Karena api adalah simbol dari daya hidup yang membara dan semangat mengelora. Biarkan api itu memberi sinar bagi dirimu. Dan ijinkan dunia terang benderang karenamu. Ketika memilih api, Sang Nabi menghidupkan jiwanya dengan unsur yang paling murni. Dan dengannya dia memancarkan berkas-berkas cahaya keseluruh penjuru bumi.
Sekarang, perhatikan kembali pilihan anda tadi.
Jika anda memilih roti, anda benar. Dengan roti itu anda akan menjadi kenyang. Lagipula, seseorang harus memilih roti, agar kehidupan manusia bisa tertata rapi. Yang perlu anda lakukan adalah; hendaknya anda selalu ingat bahwa ada ribuan orang yang tidak anda kenal telah memberikan kontribusinya, kepada sepotong roti yang anda miliki. Kepada kekayaan anda. Kepada kedudukan anda. Kepada jabatan anda. Ingatlah mereka. Dan berbuat baiklah dengan roti yang anda miliki itu. Sebab, jika anda menjadi sewenang-wenang; maka anda telah mengkhianati mereka.
Jika anda memilih api. Tetapkanlah hati anda dengan pilihan itu. Karena, meskipun anda tidak kekenyangan; namun anda mempunyai cahaya yang bisa menjadi penerang. Semoga, api yang anda pilih itu menjadikan jiwa anda semakin hidup dalam terang. Sehingga, terang anda; bisa menjadi petunjuk bagi para pemilik roti, dan pengembara serta para pencari cahaya. Karena, ketika anda memilih api; sesungguhnya anda telah dipilih Tuhan, untuk menjadi pembawa terang. Seperti Tuhan telah memilih Musa, untuk membawa umatnya menuju pencerahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H