Mohon tunggu...
Bimo Tri Utomo
Bimo Tri Utomo Mohon Tunggu... Novelis - Pencinta sunyi

Penulis yang lebih suka dengan ketenangan ketimbang perdebatan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pentingkah Regenerasi Petani Dilakukan Saat Ini?

4 Mei 2019   17:44 Diperbarui: 4 Mei 2019   17:57 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor ketiga adalah bahwa manusia itu butuh yang namanya bahan pangan, tidak peduli itu sepuluh sampai seratus tahun lagi. Yang namanya bahan pangan akan selalu dibutuhkan dalam jumlah yang besar, artinya adalah pekerjaan menjadi seorang petani bakal tetap menguntungkan dan dibutuhkan sampai kapanpun.

Maka jangan heran kalau banyak lulusan sarjana di universitas favorit memilih pulang kampung dan menjadi petani yang revolusioner, karena mereka tahu dengan ilmu dan pengalaman maka sejatinya menjadi petani tidak bakal berat.

Dengan pemikiran revolusioner dan juga mau turun tangannya para generasi milenial di bidang pertanian, maka semakin cepat pula tantangan untuk menjadi lumbung pangan dunia lebih cepat tercapai.

https://www.instagram.com/kementerianpertanian/
https://www.instagram.com/kementerianpertanian/

Namun sebenarnya orang tua juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan regenerasi petani ke anak-anak mereka, banyak orang tua yang malu kalau anaknya hanya jadi seorang petani. Mereka melarang anaknya untuk bercocok tanam bersama mereka, padahal menurut Amy Gifford dari National Gardening Association menemukan fakta bahwa bercocok tanam melatih indera anak serta jadi pembelajaran bagi anak untuk bekerja sama dan menghargai sebuah proses maupun menghargai sebuah makanan.

Nah menurut anda sendiri apakah menjadi seorang petani muda adalah sebuah hal yang masih susah ? atau anda punya pendapat sendiri tentang bagaimana peran dari pemuda untuk bisa berperan dalam dunia pertanian ? silahkan tuliskan opini anda dikolom komentar.

Dan sebelum menutup tulisan saya ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa di masa depan pekerjaan sebagai seorang petani bakal jarang sekali ditemukan. Sehingga membuat nilai jasa dari petani bakal jauh lebih mahal ketimbang profesi lainnya, jadi untuk anak milenials jangan malu main lumpur di lahan pertanian karena nantinya dengan pemikiran revolusionermu, pendapatanmu sebagai petani bisa melebihi bayaran youtuber. Assyiiiaaap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun