Mohon tunggu...
James Brown
James Brown Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

I'm a internet lover

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Mengenal Tabungan Anak

15 Oktober 2014   21:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14133575851692368700

[caption id="attachment_329189" align="aligncenter" width="519" caption="Mengenal Tabungan Anak"][/caption]

Mengenalkan anak dengan tabungan masa depan dapat memberikan manfaat positif bagi anak.
Mengajari anak berhemat bisa dilakukan sejak dini. Salah satunya dengan membiasakan sang buah hati menyisihkan uang untuk tabungan masa depan. Hal ini dapat menumbuhkan kemandirian dan membantunya mempersiapkan masa depannya.

Penelitian yang dilakukan Margaret Clancy dari Pusat Kajian Pembangunan Sosial Universitas Washington di Amerika dikutip dari uk.reuters.com(29/1/2014), mengemukakan bahwa penting untuk mengajari anak menabung sejak dini. Ia juga menambahkan, anak yang sejak kecil diajarkan menabung akan tumbuh menjadi pribadi lebih utuh ketika dewasa. Terutama mengenai kemampuan mengelola keuangannya.

Untuk itu, pada tahap awal anak dapat diajarkan menabung dengan menyisihkan uang jajannya untuk dimasukan ke dalam celengan. Seiring waktu, orang tua juga dapat memperkenalkan konsep menabung di bank pada anak.

Memilih Tabungan Masa Depan Anak
Kini hampir setiap bank memiliki tabungan khusus untuk anak. Namun tiap tabungan anak yang dikeluarkan oleh bank memiliki plus minus tersendiri. Berikut beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan untuk memilih tabungan anak:

- Biaya administrasi: pilihlah bank yang membebaskan biaya administrasi, sehingga uang yang di simpan anak di rekening tabungan bukannya bertambah tetapi malah berkurang akibat dipotong biaya administrasi bank.
- Saldo minimum setoran pertama: tiap bank menentukan jumlah setoran pertama yang bervariasi, mulai dari Rp100 ribu – Rp 500ribu. Pilihlah tabungan yang menawarkan jumlah setoran minimum sesuai dengan kemampuan.

- Kartu ATM: Perencana keuangan Mike Rini, seperti dilansir republika.co.id (19/2/2014) menganjurkan bahwa fasilitas kartu ATM boleh diberikan kepada anak ketika dia mampu mengambil keputusan keuangan yang bijak. Jika belum mampu, tunda dulu fasilitas tersebut atau orang tua menyimpan kartu ATM sementara waktu.

- Saldo minimum: beberapa bank juga memberlakukan saldo minimum rata-rata tiap, sehingga jika saldo rekening anak berada di bawah yang ditetapkan maka bank akan mengenakan biaya administrasi. Oleh karena itu, penting menanyakan kepada bank mengenai saldo minimum sebelum membuka tabungan.

- Perlindungan asuransi: bank tertentu memberikan perlindungan asuransi setiap pembukaan rekening bank. Namun tidak ada salahnya jika Anda menanyakan apakah fasilitas perlindungan asuransi ini cuma-cuma ataukah berbayar, sehingga Anda bisa memutuskan apakah akan mengambilnya atau tidak.

Persyaratan Membuka Rekening
Persyaratan membuka tabungan anak berbeda dengan membuka rekening tabungan anak. Berikut beberapa persyaratannya:
- Mengisi formulir pembukaan rekening yang ditandatangani anak dan bagi sebagian bank juga mengharuskan orang tua ikut mengisi formulir aplikasi nasabah
- Melampirkan fotokopi kartu pelajar/paspor/akte kelahiran anak. Untuk tabungan anak, usia yang diperbolehkan biasanya dibawah 17 tahun.
- Menyerahkan fotokopi identitas orang tua/wali - Menyerahkan fotokopi kartu keluarga (jika diminta)
- Menyerahkan uang setoran awal (tiap bank memiliki kisaran bervariasi, biasanya mulai dari Rp100 ribu – Rp500 ribu dan biasanya setelahnya besar tabungan minimal Rp10 ribu)

Agar si kecil rajin menabung, berikan semangat untuk si kecil. Ok, semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda.

Yuk, bagikan juga artikel ini ke teman anda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun