85-105
25.000-70.000
Sumber : ITDP, 2003
Kebijakan Pemprov DKI Jakarta membuat PTM (Pola Transportasi Makro) dengan menyediakan pilihan-pilihan infrastruktur yang akan dibangun sudah tepat, kecuali PTM revisi yang memasukkan enam ruas jalan tol tengah kota yang menjadi salah sasaran. Yang perlu ditambahkan dalam PTM adalah perhatian terhadap last mile, terutama pejalan kaki dan sepeda, keduanya terlupakan karena kuatnya arus motorisasi yang mendekte kekuasaan dan pakar dalam menyusun perencanaan transportasi. Sepeda dan pejalan kaki tidak pernah diperhitungkan sebagai komponen perjalanan, meskipun setiap pergerakan ada unsur pejalan kaki. Pilihan infrastruktur dengan membangun FO Anatasari dan Casablanca adalah pilihan yang amat keliru karena justru akan menambah deret kemacetan di Jakarta lima tahun ke depan setelah FO tersebut beroperasi. Sebaliknya revitalisasi sungai sebagai bagian integral dari pengembangan infrastruktur transportasi di perkotaan malah tidak dilakukan. Kita berharap agar Dinas dan Kementrian Pekerjaan Umum jangan hanya terfokus pada bidang bina marga saja dengan membangun jalan dan jembatan, tapi kembali ke khitoh sebagai “Pekerjaan Umum” yang mendorong terciptanya infrastruktur transportasi untuk publik.
source : Darmaningtyas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H