Mohon tunggu...
juara atmawidjaja
juara atmawidjaja Mohon Tunggu... -

sharing info

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun Infrastruktur Transport, Membangun Peradaban Bangsa

19 Agustus 2013   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:07 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

85-105

25.000-70.000

Sumber : ITDP, 2003


Kebijakan Pemprov DKI Jakarta membuat PTM (Pola Transportasi Makro) dengan menyediakan pilihan-pilihan infrastruktur yang akan dibangun sudah tepat, kecuali PTM revisi yang memasukkan enam ruas jalan tol tengah kota yang menjadi salah sasaran. Yang perlu ditambahkan dalam PTM adalah perhatian terhadap last mile, terutama pejalan kaki dan sepeda, keduanya terlupakan karena kuatnya arus motorisasi yang mendekte kekuasaan dan pakar dalam menyusun perencanaan transportasi. Sepeda dan pejalan kaki tidak pernah diperhitungkan sebagai komponen perjalanan, meskipun setiap pergerakan ada unsur pejalan kaki. Pilihan infrastruktur dengan membangun FO Anatasari dan Casablanca adalah pilihan yang amat keliru karena justru akan menambah deret kemacetan di Jakarta lima tahun ke depan setelah FO tersebut beroperasi. Sebaliknya revitalisasi sungai sebagai bagian integral dari pengembangan infrastruktur transportasi di perkotaan malah tidak dilakukan. Kita berharap agar Dinas dan Kementrian Pekerjaan Umum jangan hanya terfokus pada bidang bina marga saja dengan membangun jalan dan jembatan, tapi kembali ke khitoh sebagai “Pekerjaan Umum” yang mendorong terciptanya infrastruktur transportasi untuk publik.
source : Darmaningtyas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun