Mohon tunggu...
Bedjo Radmila
Bedjo Radmila Mohon Tunggu... -

UGM YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia

14 November 2011   16:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang kau harus berfikir menurunkan egomu.

Tapi kau juga harus bisa membagi kotak di mana kau menjadi siapa...

tanpa kau sadari hak-hakmu tergerogoti..

hancur !!! sehancur-hancurnya..

remuk redam..

logikamu tersisihkan melodi klsaik kehidupan..

menyesalah jadi orang lain dengan kaca mata subyektifmu..

rangkaian yang kau lalui adalah tempaan api merapi untuk benda tajam bernama pendewasaan..

bersabarlah pada fakta..

marahlah akan amarah..

tak akan mulutmu bercicara kencang tanpa hati yang berani akan kemunafikan..

pena-penamu layak untuk menggoreskan alur ceritamu sendiri..

wahai manusia..

sadarilah bahwa kau ini manusia..

ya manusia..

hanya manusia..

dan manusia..

manusia..

manusia..

sekeras apapun batu hatimu..

selemah apapun tangan besimu..

sekuat apapun air matamu..

tak sanggup kau meronta..

atau berkilat tentanmu..

pahamilah, sadarlah..

nafsumu adalah manusia..

dan semua itu akan menjadikan manusia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun