Padahal, apa yang dilakukan AB sangat bisa dilakukan Jokowi, meski tanpa harus bagi-bagi buku tulis---seperti yang selama ini dilakukannya.
Modal Personal
Salah satu modal Personal AB adalah ketampananya. Ini sangat penting bagi pemilih ibu-ibu rumah tangga dan ABG pemilih pemula. Selain itu, dengan kemampuan orasinya yang teratur, terukur dan menginspirasi, AB makin sempurna.Â
Tak hanya itu, otaknya juga cemerlang. Sebagai doktor, AB memiliki kompetensi yang mumpuni. Ilmu dan kepemimpinanya sudah teruji. Ia pernah memimpin Universitas Paramadina dan membawa kampus ini menempati posisi penting di negeri ini.
Modalitas personal yang utama adalah integritas. Ia bukan saja dikenal antikorupsi, tetapi juga pernah dipercaya menjadi Dewan Etik oleh KPK. Lembaga yang selama in getol mengganyang koruptor.Â
AB juga dikenal sebagai nasionalis religius. Sebagai nasionalis, ayahnya adalah pejuang kemerdekan. Sebagai religius, AB hidup dalam keluarga agamis yang selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, dan nilai-nilai yang mulia seperti kejujuran dan tanggung jawab.
Satu lagi yang sangat penting yaitu AB masih muda, sopan dan santun, serta visioner. Kombinasi akhlak dan visi adalah magma bagi bergeraknya kekuatan dan daya juang (spirit) untuk kemajuan bangsa.Â
Kepercayaan serta simpati rakyat seolah ada dalam genggaman inilah yang membuat tim sukses Jokowi tidak bisa tidur nyenyak. Jika diberi kesempatan di kabinet, popularitas AB akan makain moncer dan pengaruhnya makin besar.Â
Manuver di Tikungan
Kata orang politik adalah kepentingan. Di mana ada kepentingan, di situlah ada politik. Acap kali berubahnya situasi, manuver politik akan ikut bergeser demi mencapai kepentingan tersebut.
 Itu artinya bukan tidak mungkin, jika popularitas AB makin tinggi, elektabilitas makin baik, Jokowi yang akan merapat dan melamar AB sebagai cawapres pada Pilpres 2016. Namun juga bukan tidak mungkin AB memilih maju sendiri dan berkompetisi dalam Pilpres mendatang.Â
Yang pasti, resafel ini adalah kabar baik bagi AB untuk memberi kesempatan dan sekaligus pembuktian, apakah AB akan diam dan duduk manis di rumah, atau memperbesar modalitas politiknya, modalitas sosial dan modalitas personal yang sudah digenggaman. (habe arifin, aktivis Koalisi Reformasi Pendidikan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H