Mohon tunggu...
Djono Bedjo
Djono Bedjo Mohon Tunggu... -

AKU HANYALAH WAKTU, YANG TERANG KETIKA DATANG, DAN TAK PERNAH PERGI MESKI KAU TAK PEDULI. AKU HANYALAH WAKTU, YANG TETAP SETIA MENUNGGUMU, MESKI KAU BERSEKUTU DENGAN APAPUN. AKU HANYALAH WAKTU DAN KAU TAK AKAN BISA BERLARI DARIKU. (Djono Bedjo Subroto)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Untuk Presiden Jokowi: Stop Eksekusi Mati

27 Februari 2015   08:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Stop Eksekusi Mati

"Saya sudah menuliskan surat ini sebelum akhirnya modem saya tak terhubung dan saya lihat tulisan saya tidak terpublish. Semoga admin bisa menemukannya."

Singkat saja, Pak Jokowi. Saya mungkin tidak sependapat dan tidak dalam barisan penyokong eksekusi mati pada napi narkoba.Mungkin kepada napi terorisme yang membunuh manusia, saya setuju mereka harus dihukum bunuh. Tetapi, memaafkan mereka jauh lebih baik dan lebih mulia. Tujuannya agar mereka bertaubat, minta ampun pada Tuhan dan manusia.

Hukuman mati ini menciderai hak hidup. Tak boleh seseorang atau negara mencerabut nyawa pemberian Tuhan semaunya. Benar mereka salah, karena enyebabkan anak-anak bangsa ini mati dan tewas karena narkoba. Narkoba telah dituduh membunuh generasi bangsa. Untuk itulah para hakim memvonis terdakwa narkoba dengan vonis mati dan Presiden Jokowi menjadi algojonya: mengeksekusi mereka semua.

Semoga Presiden Jokowi tidak lupa tentang pajak yang sudah dibayar Djarum, Gudang Garam, Sampoerna dll. Sebagai kepala negara, Jokowi seolah lepas tangan tentang mesin pembunuh bernama: Merokok. Dengan gagah negara ini bahkan mengatakan "MEROKOK DAPAT MEMBUNUHMU." Gagah sekali kalimat ini dan jutaan orang seolah para gladiator yang perkasa mengisap kematiannya sendiri. Negara pimpinan Presiden Jokowi seolah tampil sebagai negara hebat, Indonesia hebat, karena berani dan gagah perkasa mengatakan NEGARA (melalui ROKOK) AKAN MEMBUNUHMU." Mungkin tak ada negara sehebat kita.

Sikap saya jelas sekali. Jangan eksekusi mati napi narkoba. Reaksi diplomatik Brazil, juga sikap Australia bisa dimaklumi. Mereka sedang membela warga negaranya. Sama dengan kita saat warga negara kita mengalami eksekusi mati di Arab Saudi atau Malaysia. Bukankah itu sebagai bentuk pembelaan dan perlindungan negara kepada warganya.

Ada hak hidup yang perlu diselamatkan. Hukum mereka 1000 kali lipat dari batas usia hidup mereka tapi jangan divonis mati. Hapus vonis mati dalam semua pasal KUHP. Hapus semua pikiran kita untuk saling membunuh.

Saatnya kita bilang, "Katakan tidak paa eksekusi mati." (djono bedjo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun