Mohon tunggu...
Riko Wijaya
Riko Wijaya Mohon Tunggu... -

Hidup itu perlu di tulis agar saat nanti kita telah lupa akan sesuatu hal masih bisa di ingat dari sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Kata-kata Foto Mutiara Bijak Terbaru Penuh Makna Hari Ini

6 Juli 2013   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:54 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Setiap kali menyeberangi jembatan hati ini terasa berdebar kencang karena jembatan itu adalah jembatan dimana kedua hati kita dipisahkan".

"Seperti pencuri yang datang dan pergi seenaknya saja dia tau kita dan kita tidak tau dia bergitu cinta kita tidak pernah tau tapi dia tau kemana harus pergi dan berhenti".

"Mata yang berat terasa ingin tidur tetapi aku tidak mau memjamkan mata sampai yakin bahwa perasaan ini memang bukan mimpi biarkan kenyataan yang di bawa mimpi".

"Cinta untuk diri mu yang sedang merasa sendiri karena mereka hanya mencuri hati dengan berbagai cara termasuk dengan diam-diam".

"Cinta akan memilih dengan sendirinya kemana ia akan berjalan dan berlari mengejar dianggapnya pantas dan dipertahankan menjadi sebuah hal bukan mimpi".

"Miliki hati untuk bisa menerima semua cinta yang ada dalam hati mulai bertanya cerita hari ini menjadi rahasia yang harus diungkap bagaimana menggali kebahagiaan”.

“Semua terasa hampa tanpa bagai luar angka tanpa udara atau pun debu mencari segelas air memimpikan rembulan yang mulai kembali besinar”.

“Kupu-kupu yang hinggap disana mencari pasangan terbang tanpa arah berkelana mencari cinta yang tidak tau kemana arah yang pasti mereka tidak pernah lelah”.

“Sepasang sayap merpati yang dipinjam terbang untuk singgah ke satu hati bermimpi bahwa semua telah jauh dan pergi begitu saja”.

“Udara siang ini memberikan makna bahwa semua akan segera digapai dalam ruang hati dan hayal semua cinta ibarat rumput yang bergoyang”.

“Cinta akan selalu ada dalam hati dan pikiran berubah menjadi mimpi baru yang mungkin akan diselesaikan dengan puing-puing kertas”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun