Mohon tunggu...
Beby Ganefin
Beby Ganefin Mohon Tunggu... -

Menulis itu sama seperti menjalani kehidupan,butuh proses, teliti, dan tekun..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menelusuri Jalan Hampa....

22 April 2013   16:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyusuri jalan tanpa ada tujuan ..

Aku memandang kosong kearah jalan yang aku pijak..

Wajah dan kenangan bersama nya melayang2 di atas pikiran ku..

Ingin ku hilangkan cepat2..

Tapi sulit, ini telah menjadi beban dalam hidup ku..

Ku lanjutkan perjalan, lagi2 tak ada tujuan..

Ku lewati tempat2 yang pernah aku pijak bersama nya..

Aku pun terhenti di suatu tempat saat aku berjumpa pertama kali dengan nya..

Disana Terlihat jelas,

Saat kami berbicara..

Saat kami bergurau..

Saat kami berpegangan tangan ..

Dan Saat dia mencium kening ku..

Tiba2 rasa sakit itu muncul kembali

Aku pun langsung menepis itu semua dari ingatan ku..

Itu hanya masa lalu..

Aku memulai perjalanan kembali..

Di tepi jalan, aku bertemu sosok yang selama ini membuat aku bertanya2

Kemana kah kau?

Apakah kau masih mencintai ku?

Bencikah kau pada ku?

Aku pandangi sosok itu..

Tiba2 suasana berubah seperti pertama kali aku berhadapan dengan nya di tempat ini..

Tak lama Linangan air mata ku pun memenuhi permukaan mata ku dan menetes membasahi pipi ini..

Aku tatap mata nya..

Aku merasa teduh dan damai..

Keraguan ku pun terjawab..

Memang dia yang ku cinta dan ku tunggu, masa lalu yang kini mengambang tak ada penjelasan.

Aku pun langsung berlari menuju sosok itu..

Dan langsung ku peluk eraat tubuhnya..

Aku menangis sejadi jadi nya..

Aku tumpahkan segala kerinduan ku selama ini..

“kamu tahu,aku menunggu kamu saat kamu tiba2 menghilang”

Dia hanya diam..

melepas kan pelukan ku..

tanpa berkata kata dia langsung beranjak pergi meninggalkan aku ..

hujan pun turun deras..

membasahi tubuh ku yang masih berdiri memandangi kepergiannya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun