Mohon tunggu...
Linda Wati
Linda Wati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fitrah Manusia Dalam lingkup Spritual

25 Februari 2018   21:57 Diperbarui: 25 Februari 2018   22:48 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sumber daya manusia (tenanga kerja)

Dari  Abu Hurairah RA. dari Nabi SAW bersabda: "Allah SWT berfirman: ada tiga golongan (orang) yang aku (Allah) memusuhi (perangi) pada hari kiamat. Seseorang yang bersumpah (memberi gaji) atas nama-Ku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang merdeka lalu memakan harganya (hasilnya) dan seorang yang mempekerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya."(HR. Bukhari).

 Maksud dari hadis diatas itu adalah Allah itu akan memusuhi mereka (orang-orang) yang berjanji lalu orang tersebut bersumpah dengan nama Allah, akan tetapi orang tersebut melangar atau tidak menepati janji yang telah ia ucapakan (sumpahnya). Bukan hanya itu, Allah akan benci atau akan memusuhi meraka (orang-orang) yang telah memakan gaji orang yang dipekerjakanya. semisal ada seorang pengusaha besar (bos) yang mempunya usaha besar dan memiliki karyawan banyak, usaha bos tersebut bisa berjalan lancar atas bantuan kerja keras karyawanya, akan tetapi bos tersebut melalaikan tugasnya yaitu membayar gaji karyawan pada tepat waktu. Namu bos itu malah tidak membayar karyawannya melaikan memakan gaji karyawan yang menjadi hak karyawan tersebut.  Sesungguhnya setiap pekerjaan yang kita  kerjakan itu mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kita kerjakan.

Karena sumber daya manusia adalah  suatu faktor yang sangat penting bahkan tidak bisa terlepas dari sebuah management atau organisasi, baik dari segi institusi maupun perusahaan. Sumber daya manusia jugalah yang akan menentukan maju dan tidaknya suatu perusahaan atau hal tersebut juga menjadi salah satu kunci perkembangan persuhaan.

Sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian sumber daya munusia secara mikro merupakan  suatu individu yang bekerja dan menjadi anggota perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, dan tenaga kerja lainnya. Sedangkan secara makro merupakan  penduduk suatu negara yang sudah memasuki negara usia angkatan kerja, baik belum bekerja maupun sudah bekerja.

 Pada hakikatnya, sumber daya manusia itu adalah manusia yang bekerja di sebuah organisasi atau menjadi  penggerak, pemikir dan menjadi perencana untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan dan berfungsi sebagia aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Tujuan manusia melakukan pekerjaan tersebut adalah sebagai bentuk beribadah kepada Allah SWT dan juga bertujuan sebagai bentuk rasa berpartisifasi dalam memakmurkan ekonomi kehidupan dengan mengelola bumi yang diciptakan oleh Allah SWT  beserta isinya. Untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT dengan cara bersungguh-sungguh, tawakal dan takwa hanya kepada Allah SWT. Bekerja dengan usaha yang halal dan mencari ridho-NYA serta hal tersebut  bukan suatu pekerjaan yang haram. Beriman bahwa seluruh materi yang ada didunia ini hanya milik Allah SWT, lalu kita sebagai manusia di muka bumi ini sebagai khalifaf yang diciptakan oleh Allah yang bertugas menjaga kepemilikan materi dan selalu mengutamakan jujur dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun dalam hal yang lainnya. Dalam islam sendiri sosok manusia itu terdiri dua potensi yang harus dibangun, yaitu lahiriah sebagai tubuh itu sendiri dan ruhaniyah sebagai pengendali tubuh.

Sumber daya manusia yang ada di dalam suatu organisasi itu perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Dan apa bila suatu organisasi tersebut ingin berkembang, sebaiknya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Hubungan SDM (sumber daya manusia) dengan ekonomi islam sangat dibutuhkannya, karena dengan sumber daya manusia (tenaga kerja) manusia dapat menafkahi kehidupannya dan juga memakmurkan kembali ekonomi didalam kehidupannya.

Dari pengertian diatas dapat kita ambil makna bahwa sumber daya manusia sangat  berperan penting dalam kemajuan ekonomi islam diindonesia ini. Dengan pertumbuhan ekonomi islam dari tahun ketahun semakin meningkat, baik dari segi kualitas dan kuantitas, menandakan bahwa peran penting sumber daya manusia yang berkecipung dalam perekonomian islam ini sudah memaikan perannya dengan sangat baik.

SDM (sumber daya manusia) dalam islam merupakan pontensi dan juga merupakan kemampuan yang dapat didayagunakan untuk dapat meraih Ridho Allah SWT, yakni kemenangan, keberhasilan atau kebahagian baik didunia maupun diakhirat atau dengan kata lain sosok dan perana sumber daya manusia dalam perekonomian islam sudah memiliki aturan yang jelas dan sangat tegas dalam mengelola perekonomian islam yang bertolak dari peradigma, asas dan karakteristik entitas perekonomian islam yang acuannya berupa sumber utama agama islam yaitu Al-qur'an dan Al-hadist, yang tentunya jauh berada dengan pengertian sumber daya manusia dalam konsep umum yang bertujuan dalam hal kenyamana duniawi dan mengabaikan faktor akhirat.

Pentingnya SDM (sumber daya manusia)  dalam ekonomi islam. Perbedaan yang mendasar antara ekonomi islam dengan perekonomian konvennsional dalam hal pengelolaan dan penerapan berakibat pada perbedaan kebutuhan sember daya manusia yang dibutuhkan, hal ini merupakan konsekuensi logis dari penerapan sistem ekonomi islam. Kriteria khusus mutlak disyaratkan agar penerapan ekonomi islam sesuai dengan yang sudah digariskan agar penerapan ekonomi islam tersebut dapat tercapai.

Tanggung jawab sebagai suatu pejuang ekonomi islam yang di emban kita semua sebagai umat muslim itu harus dimaknai kembali sehingga kita semua tidak terjebak dalam batasan profesi dalam pekerjaan tertentu, sehingga nantinya semua umat muslim benar-benar sadar dan turut ambil bagian dalam memperjuangkan kualitas sumber daya manusia ekonomi islam sehinggal sumber daya manusia islam  di indonesia mencapai titik ideal, dan dalam melaksanakan amanahnya dapat kita sesuaikan dengan apa yang telah digariskan tanpa  mengurangi makna keterbukaan.

Tuntutan dan kewajiban sumber daya manusia ekonomi islam dalam memenuhi nilai dan prinsip syariah dalam seluruh kegiatannya seharusnya diimbangi pula oleh seluruh entitas ekonomi islam yang terkait, tidak hanya lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah dan lembanga keuangan lainnya, namun seluruh pihak yang terkait, yakni dengan cara memperlakukan sumber daya manusia dengan perlakuan yang adil, jujur dan mendorong setiap sumber daya manusia untuk tetap terus mengembangkan seluruh potensi, kemampuan, pengalaman dan juga pengetahuan tentang ekonomi islam. Karena saat ini masih ada hubungan yang terputus antara lembaga pendidikan dengan prekonomian islam sehingga tidak ada hubungan yang jelas.

Sumber daya manusia dalam perekonomian islam itu wajib bertanggung jawab dalam menjaga kemurnian ekonomi islam agar tetap berada dalam fungsi sebagai sistem ekonomi yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan keseimbangan. Sumber daya manusia memang perana penting dalam kemajuan ekonomi islam, sehingga perekonomian yang islami diharapkan mencapai tujuan mulia yaitu mendapatkan ridho Allah SWT dan mencapai kemakmuran seluruh insan, dengan sistem ekonimi islam yang berlandasan pada sumber utama umat islam yaitu Al-quran dan Al-hadits.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun