Disiplin Positif adalah disiplin yang ramah namun tetap tegas, ditekankan ada unsur pembelajarannya, kemudian disampaikan secara ramah, jadi tidak memberikan beban psikis pada anak.
Disiplin Positif merupakan upaya mengkomunikasikan perilaku yang efektif. Dalam membuat kesepakatan bersama inilah komunikasi efektif muncul, anggota keluarga semuanya berhak untuk berpendapat.
Disiplin Positif mengajarkan anak tentang konsekuensi dan mencari solusi, dengan menerapkan disiplin positif berharap anak juga akan memahami bahwa setiap perilaku atau perbuatannya yang dilakukan selalu ada konsekuensinya.
Jika dalam prosesnya ada pelanggaran mungkin dalam kesepakatan bersama fokusnya bukan mencari siapa yang salah tapi mencari solusi kedepannya bagaimana.
Disiplin Positif itu menumbuhkan tanggung jawab anak serta rasa hormat sama anak karena dibuat bersama jadi anak juga belajar untuk bertanggung jawab.
Disiplin Positif bukanlah hukuman. Fokus disiplin positif adalah pembentukan perilaku dimasa depan sedangkan hukuman fokusnya menghilangkan perilaku (masa lalu).
Disiplin positif memberikan efek belajar karena anak menerima konsekuensi (perilaku) sedangkan hukuman memberikan efek jera perilaku negatif.
Disiplin positif berhubungan dengan aktivasi otak bagian berpikir, perilaku baru sedangkan hukuman aktivasi otak bagian emosi munculnya rasa ketakutan.
Disiplin positif membutuhkan jangka waktu panjang sedangkan hukuman membutuhkan jangka pendek.
Disiplin adalah tujuan dari semua orang tua. Â Jadi orang tua dan pendidik kita semua punya pilihan, kita ingin anak punya kepatuhan dan kesadaran, ingin mengontrol anak dan memberdayakan anak.
Manfaat dari Disiplin Positif yaitu mengatur dirinya sendiri (berdikari) karena orang tua menyediakan ruang bagi anak untuk bisa memberdayakan diri mereka.