Setelah keberhasilan film "Frozen", Disney merilis kelanjutan kisah dua orang perempuan kakak beradik, Elsa dan Anna dalam film "Frozen 2". Film tersebut tayang di layar kaca bioskop Indonesia sejak bulan November tahun 2019 lalu.Â
Hadir kembali setelah enam tahun dari sekuel pertamanya, "Frozen 2" mampu memecahkan rekor pendapatan dan penonton sebagai film terlaris serta tertinggi yang pernah diproduksi oleh Disney Animation Studios (Santia, 2019).
Konflik yang Memulai Petualangan Elsa dan Anna
Diawali dengan flashback masa kecil Elsa dan Anna yang sedang mendengarkan dongeng dari ayahnya Agnarr seorang Raja Arendelle tentang kerajaan ajaib yang menghilang, film tersebut menjadi lanjutan petualangan kakak beradik untuk mempertahankan Kerajaan Arendelle.
Selama tiga tahun dinobatkan sebagai Ratu dari Kerajaan Arendelle, Ratu Elsa memiliki rasa penasaran terhadap cerita tentang Raja Runeard sebagai pendiri sekaligus Raja Pertama Arendelle yang memiliki perjanjian dengan suku Northuldra, namun berakhir perkelahian dan menghilangkan hutan beserta isinya.
Pada akhirnya, Ratu Elsa memutuskan untuk memecahkan permasalahan tersebut sekaligus sebagai upaya untuk menyelamatkan Kerajaan Arendelle dibantu dengan Anna, Olaf, Kristoff, dan Sven.
Frozen 2 Ajarkan Semangat Nasionalisme
Siapa sangka, film animasi yang dibuat oleh Disney tersebut merepresentasikan bentuk nasionalisme di dalamnya. Berdasarkan penjelasannya, nasionalisme memiliki banyak pengertian, namun awalnya nasionalisme terkait dengan rasa cinta sekelompok orang pada bangsa, bahasa dan daerah asal usul.Â
Kemudian menurut Carlton Hayes (dalam Masrukhi, 2018:100), terdapat empat pengertian yang membedakan nasionalisme, antara lain sebagai proses sejarah aktual, suatu teori, kepedulian kegiatan-kegiatan politik, dan sebagai satu sentimen. Oleh karena itu, nasionalisme menekankan kepada semangat yang ditunjukan oleh masing-masing individu yang berhubungan dengan kecintaannya pada bangsa.Â
Pada alur cerita film Frozen 2 ini, memang dikemas secara lebih berbeda dari sekuel sebelumnya. Cerita yang lebih mengarah kepada proses pendewasaan diri, menyuguhkan berbagai scene yang dapat menunjukkan serta mengajak penonton untuk menumbuhkan semangat nasionalisme.Â
Pada gambar 1, menunjukkan scene Anna dan Kristoff yang ingin membantu Elsa dalam memecahkan permasalahan ini karena Kerajaan Arendelle sedang tidak aman. Mereka sedang berbincang untuk melakukan perjalanan ke Hutan Ajaib.Â
Perjalanan mereka didorong dengan nasionalisme sebagai bentuk cinta mereka kepada Kerajaan Arendelle dan seluruh rakyat yang tinggal di Kerajaan tersebut. Akhirnya, Elsa bersama Anna, Olaf, Kristoff dan Sven memutuskan untuk menyelamatkan Arendelle.
Pada gambar 2, ketika mereka sedang melakukan perjalanan dan menemukan berbagai rintangan, Elsa, Anna, Olaf, Kristoff dan Sven pun saling membantu dan melindungi satu sama lain. Mereka terus bersama dan bekerjasama untuk melewati berbagai tantangan untuk kembali menyelamatkan Kerajaan Arendelle.
Gambar 3 Â menunjukkan nasionalisme Elsa sebagai ratu Kerajaan Arendelle yang bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Kerajaan.
Potongan scene tersebut menunjukkan seluruh pasukan memiliki rasa nasionalisme terhadap Kerajaan Arendelle dan bersama-sama membantu menyelamatkan Arendelle.
Salah satu film animasi buatan Disney tersebut akhirnya dapat menyampaikan sebuah cerita yang berbeda dari film animasi lainnya. Film ini dapat menyampaikan semangat nasionalisme bagi penonton dan membuktikan bahwa sebenarnya pengertian nasionalisme sangat luas, tidak hanya terpaku dengan film bertema peperangan saja.
Daftar Pustaka
Masrukhi,. Maman Rachman dan Suyahmo. (2018). Pengembangan Kepribadian Guru Berwawasan Nasionalisme di SMAN Dempet dan SMKN 2 Demak. Rekayasa Vol. 16(1), 95-104. Diakses pada Senin, 9 November 2020 pukul 13:21 WIB.
Santia. (2019). Kalahkan Sekuel Pertama, Film Animasi Frozen 2 Mampu Kantongi Rp 4,9 Triliun. Diakses pada Senin, 9 November 2020 pukul 10:03 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H