Mohon tunggu...
Nova Warsito
Nova Warsito Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk kenang-kenangan di masa depan :)

Melupakan yang sudah seharusnya, mengingat yang secukupnya. -novaw

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Mudah Dipakai, Rentan Bocor, tapi Digandrungi"

6 Maret 2020   21:58 Diperbarui: 6 Maret 2020   21:54 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada jaman teknologi komunikasi yang berkembang cukup pesat saat ini, orang-orang berlomba-lomba untuk memiliki akun media sosial sebagai sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dengan mengakses internet. Penulis meyakini bahwa berkomunikasi dengan menggunakan perantara media sosial memudahkan komunikasi kepada lawan bicara, artinya dapat dilakukan di mana saja kapan saja (fleksibel), bahkan sosial media juga memudahkan pekerjaan yang sekiranya bekerja menjadi efektif, misalnya pada bidang periklanan. Salah satu media yang sering dijumpai oleh penulis adalah akun Instagram, di mana Instagram menjadi platform gambar dengan kualitas yang cukup baik. Instagram memberikan kemudahan bagi pengguna pemula, baik dalam proses mendaftar, langkah menggunakan, mudah dalam pilihan pencaharian, dan mengatur kebutuhan privasi setiap individu.

Menurut penulis, menggunakan Instagram atau pendeknya IG sangatlah mudah, nyaman, aman, dan tepat pada sasaran. Dalam bidang periklanan, disaat media sosial belum menjadi tren penulis merasakan keribetan ketika harus mempromosikan usaha yang dimilikinya. Iklan pada media lama seperti majalah, radio, atau selebaran brosur, merupakan cara yang konvensional di mana untuk membuat sebuah iklan terkesan cukup menyita waktu dan tenaga. Menggunakan media sosial Instagram, membuat iklan menjadi lebih mudah dan asyik. Akun Instagram yang diatur sebagai akun bisnis, secara otomatis pada setiap feed foto akan hadir pilihan 'promosi', hal ini menarik karena dengan mengikuti arahannya penulis bisa menentukan karakteristik target pasar seperti apa yang akan disasar. Langkah yang dibutuhkan pertama-tama adalah ide 'konten', hal ini berguna menjadi informasi apa yang ingin disampaikan kepada orang-orang. Biasanya penulis akan memulai browsing melalui Pinterest dan IG untuk mencari referensi, sehingga penulis tidak perlu repot lagi untuk datang ke jasa periklanan untuk meminta bantuan desain dan membagikan iklan. Selanjutnya, setelah konten ditemukan, penulis akan memutuskan apakah konten tersebut akan ditempatkan pada story (cerita), feed (beranda utama), atau IG siaran. Penempatan konten dapat menentukan apakah konten yang dibagikan mudah ditemukan oleh orang lain dan dapat up trending di bagian pencaharian. Terakhir, suatu kebahagian bagi para pengiklan (termasuk penulis) yakni dapat melihat insight (data) seberapa banyak akun target, yang  melike konten yang dipilih, membuka profil, menyimpan ke dalam daftar koleksi, mengirim direct message, dan melihat jumlah kategori perempuan atau laki-laki terjaring.

Kelebihan yang terdapat di Instagram sangat beragam, bisa jadi apa yang telah penulis jabarkan hanyalah sebagian dari kelebihan-kemudahan dalam periklanan di Instagram. Meskipun kelebihan-kemudahan itu hadir, penulis juga menemukan kelemahan saat menggunakan akun IG dalam usaha. Jika, akun IG yang dimiliki adalah akun bisnis, sangat dibutuhkan keamanan dengan autentikasi sebanyak dua kali. Hal ini sedikit repot dengan memasukkan password email seperti biasanya, lalu yang kedua pengecekan kembali keamanan melalui nomor hp atau email atau akun media sosial yang terhubung dengan IG yang sudah terdaftar diawal pengaturan. Penulis merasa hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan keamanan, mengingat banyak data personal yang ditempatkan pada IG, misalnya IG berhubungan dengan kartu kredit atau PayPal sebagai pembayaran secara online atau e-money. Jika, pemilik akun enggan memperhatikan perihal keamanan kata sandi, akan memudahkan para cybercrime untuk dapat mengambil data personal dengan mudah.

Instagram setelah dibeli oleh facebook pada tahun 2012, memiliki banyak perubahan besar pada bagian pengaturan dan kemanan. Sehingga terbangunnya rasa percaya dan aman sebagai penggunanya seperti penulis. Dilansirkan dari cnbcindonesia.com Country Director Facebook Indonesia Sri Widowari mengatakan Indonesia bisa jadi pengguna Instagram terbesar di Asia Pasifik karena orang-orang menggemari platform yang kaya visual itu. Menurut penulis, Instagram seperti menjadi wadah bisnis baru dengan visual yang dibangun untuk menunjukkan perasaan menarik. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan lanjut oleh Sri Widowari bahwa dari studi IPSOS menemukan 90% pengguna Instagram yang disurvei menggunakan Instagram untuk berkomunikasi dengan bisnis. Penulis masih memiliki argumen sementara bahwa pada dasarnya Instagram memiliki kemudahan dan dapat dipercayai sebagai wadah untuk memudahkan proses bisnis apapun. Sehingga, Instagram menjadi pilihan paling tinggi di Indonesia dan paling sering dijumpai orang yang memiliki akun IG.

Akhirnya, pengalaman menggunakan Instagram adalah dua sisi mata koin yakni bisa menjadi hal positif dan negatif. Penulis merasa banyak respon positif di dalam pekerjaannya sebagai pemilik usaha di bidang Caf dan Creative, sangat membantu dalam kemudahan untuk mencari pelanggan baru, dan memudahkan pelanggan berkomunikasi melalui direct message, hal ini guna membangun sebuah rasa kepercayaan pada pelanggan kepada usaha penulis. Puji Tuhan, sejauh ini penulis belum mendapatkan efek negatifnya dari pekerjaan dengan menggunakan Instagram dan penulis selalu mengingat bahwa media sosial sebaiknya digunakan dengan cermat, cerdas, dan bijak.

PERHATIAN !!! 

Tulisan ini adalah tulisan yang saya buat untuk memenuhi nilai ekonomi media saya. Saya harap tulisan ini menjadi suatu tulisan yang berguna buat teman-teman pembaca. Mohon jika ada saran dan kritik, bijaklah dalam berkata-kata. Saya akan merasa senang jika semuanya baik-baik saja. Terimakasih. 

Referensi

Hasibuan, Lynda. (2019). Wah, RI Jadi Pengguna Instagram Terbanyak se-Asia Pasifik. Diakses pada tanggal 27 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun