Mohon tunggu...
Beauty Muslimah Indonesia
Beauty Muslimah Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Instagram: @beautymuslimahindonesia

Komunitas Muslimah Terbesar di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Faradina Dwi Safitri: Kegemaran yang Mengantarnya Menuju Kenamaan

5 April 2022   08:07 Diperbarui: 5 April 2022   09:59 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: DokPri (Faradina Dwi Safitri)

Faradina Dwi Safitri, begitulah nama indah dari perempuan berusia 29 tahun yang akrab disapa Dina ini. Dalam pengakuannya kala berkenalan dengan kami, nama Faradina memiliki makna hari bahagia, Dwi sebagai penanda bahwa ia merupakan putri kedua, serta Safitri didapat karena ia lahir tepat pada suatu pagi di Hari Raya Idul Fitri. Nama yang begitu menggambarkan betapa kedua orangtuanya gembira menyambut kehadirannya di tengah keluarga.

Faradina lahir dan dibesarkan oleh keluarga berlatar belakang usahawan. Ayahnya mengelola sebuah bisnis pengolahan susu kambing serta ibunya aktif dalam network marketing (pemasaran jaringan). Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Faradina dan keluarga tinggal di daerah Tangerang Selatan.

Dari latar belakang kedua orangtuanya yang berkecimpung dalam dunia bisnis inilah barangkali Faradina dapat tumbuh menjadi seorang usahawan yang berjaya dalam usia muda. Tentu saja didukung dengan semangatnya dalam berkembang serta kepandaiannya dalam memanfaatkan peluang.

Sedikit berbeda dari kedua orangtuanya, Faradina lebih tertarik pada bisnis kecantikan. Sejak di bangku SMP, ia menyukai hal-hal berwarna akan tetapi ia mengaku tidak ada bakat menggambar. Maka dari itu, ia lebih memilih mengekspresikan kecintaannya pada warna dengan merias wajah. Ketika itu ia senang memainkan alat-alat rias milik ibunya dan mulai berani berdandan setelah SMA.

Pada masa remajanya dulu, produk-produk kosmetik lokal belum sebaik saat ini dan ia pun tadinya sama sekali tidak terpikir untuk menekuni bidang kecantikan. Hingga pada akhirnya, kosmetik buatan Indonesia perlahan mulai menjamur bahkan banyak yang kualitasnya mampu disetarakan dengan kosmetik mancanegara yang telah terlebih dahulu menduduki pasaran. Motivasinya memberikan tantangan kepada diri sendiri untuk terjun langsung ke dalamnya pun muncul.

Sejak mengenyam bangku kuliah, Faradina sudah kerap kali mengikuti berbagai kegiatan yang dapat memperluas wawasan pada bidang yang ia geluti. Ia berkuliah di salah satu universitas di Indonesia, akan tetapi beberapa kali sempat mengambil program kursus singkat bersertifikat di luar negeri seperti halnya dalam bidang Fashion Business (Bisnis Busana), Fashion Branding (Penjenamaan Busana), dan Cosmetology Science (ilmu yang mempelajari pengolahan bahan mentah menjadi produk kecantikan).


Sebenarnya tadinya mau kerja di luar negeri kan, mau kerja sama brand (merek) kosmetik lain, tapi kok rasanya hatiku lebih pengen balik ke Indonesia terus pengen bikin kosmetik sendiri gitu buat wanita Indonesia. Akhirnya, dari passion (kegemaran) itu aku coba lah bikin brand (merek) kosmetik sendiri, sampai sekarang.

Pada bulan Desember tahun 2018, Faradina meluncurkan sebuah perusahaan kosmetik yakni PT. Shannen Global Indonesia. Saat ini kesibukannya adalah melakukan berbagai upaya peningkatan produk.


Ini lagi sibuk memang. Bolak-balik pabrik, bikin produk baru, terus research (meneliti) juga buat cari tahu lagi trend  (marak) apa nih di dunia kecantikan.

Dalam usahanya yang telah menginjak kurang lebih 3.5 tahun ini, berbagai hal telah ia hadapi. Tidak luput pula kendala yang menerpa. Salah satunya, di masa awal-awal pandemi penjualan sempat mengalami penurunan. Lipstik sebagai produk terbesar pun kurang laris sebab kebanyakan orang pada masa tersebut lebih sering memakai masker saat bepergian.

Sumber: shannen.id (Instagram)
Sumber: shannen.id (Instagram)
Menurut analisanya pula, penurunan terjadi sebab prioritas masyarakat beralih menjadi lebih mementingkan pembelian vitamin atau produk-produk penunjang kesehatan. Mengatasi hal tersebut, Shannen mengeluarkan sebuah produk minuman kolagen yang mengandung vitamin C dan peptida. Melalui produk ini, Faradina dan Shannen dapat kembali bangkit seiring berkembangnya kesadaran masyarakat bahwa menjaga kesehatan itu penting, akan tetapi kecantikan pun tetap tidak dapat diabaikan juga.

Sumber: shannen.id (Instagram)
Sumber: shannen.id (Instagram)


Ya, kita sebagai pebisnis harus bisa membaca situasi sih; kira-kira kita bisa memberikan apa untuk tetap bisa survive (bertahan) di masa pandemi.

Selain kendala dalam hal produk, Faradina juga mengakui bahwa pekerjaan ini menyita banyak waktunya. Sering kali ia harus bepergian ke luar kota dan jauh dari keluarga, ia pun mengorbankan masa bersenang-senang dengan teman. Walau begitu, keberhasilan yang ia raih seakan menjadi pengobat yang setimbang.

Pencapaian terbesarnya adalah sempat meraih penghargaan sebagai Best Inspiring and Creativity Women Award 2019. Yang membuatnya bahagia ialah kala itu ia dapat berada di tengah-tengah para perempuan hebat lain yang usianya lebih senior dari kalangan pebisnis hingga ketua organisasi.

Selain itu, pada tahun yang sama, ia pernah menyelenggarakan sebuah acara Grand Launching (peluncuran) yang dihadiri oleh kisaran 11.000 orang dari seluruh Indonesia.

Pada perjalanan kesuksesannya pun, ia tak lepas dari adanya persaingan. Faradina mengaku caranya bertahan di antara banyaknya kompetitor adalah keharusan memiliki nilai tersendiri yang membedakan mereka dari produk-produk lain. Misalnya dari segi teknik pemasaran, selain menjual di katalog sendiri Shannen juga memberikan peluang bisnis bagi para ibu, anak-anak muda, dan lain sebagainya. Mereka menguatkan promo terbaik untuk seller (penjual) yang berprestasi misalnya dengan memberikan hadiah jalan-jalan ke Bali dan Bangkok, cara tersebutlah yang menurutnya dapat membuat Shannen berbeda.

Selain itu, ia juga banyak melakukan riset. Misalkan, saat ini masyarakat banyak di rumah dan banyak membutuhkan perawatan badan maka Shannen mencoba mengeluarkan produk-produk terbaru berupa perawatan badan yang inovatif serta jadi yang pertama di antara yang lain.


Passion is the key,

Menurut Faradina, jika ingin berhasil dengan cara yang menyenangkan, kita bisa memulainya dari kegemaran. Karena, ketika kita mencintai apa yang kita kerjakan, tentu saja kita akan melakukannya secara lebih maksimal. Lain halnya ketika tidak memulainya dari apa yang kita cinta, di saat terkena masalah kita akan mudah mundur atau pun menyerah.

Pada akhir perbincangan, Faradina meninggalkan pesan bagi para perempuan.


Perempuan apa pun perannya, apa pun pekerjaannya, kita harus berkarya. Sebagai sesama manusia kita punya hak yang sama dengan laki-laki. Maka apa pun yang kita lakukan, kita harus memiliki peran dalam hidup ini,

ungkap Faradina dalam akhir sesi wawancara dengan Tim Beauty Muslimah Indonesia.

Pewawancara: Bayu Ardianto

Penulis: Tiv Firsta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun