Mohon tunggu...
Nurbaiti Athar
Nurbaiti Athar Mohon Tunggu... -

i love nationallity indonesian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasih Sayang Lebih Mulia dari Cinta

26 November 2011   15:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasih Sayang Lebih Mulia dari Cinta

Dihadapan orang yang kau cintai,

Musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kau sukai,

Musim dingin tetaplah dingin, hanya suasana yang lebih indah mewarnainya



Dihadapan orang yang kau cintai,

Jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kau sukai,

Kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,

Matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,

Engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,

Kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kau sukai,

Kata-kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis,

Engkau pun akan ikut menangis di sisinya

Jika orang yang kau sukai menangis,

Memang hatimu menangis namun kau hanya menghibur saja

Perasaan cinta dimulai dari mata,

Sedangkan rasa suka lebih dimulai dari telinga

Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,

Cukup dengan menutup telingamu

Tapi bila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,

Cinta itu berubah menjadi tetesan air mata

Dan terus bersemayam di hatimu dalam waktu yang tak singkat

Tetapi selain rasa suka dan cinta,

Ada perasaan yang jauh lebih dalam,

Yaitu rasa sayang.

Sayang yang tidak hilang secepat cinta pergi,

Sayang yang tidak mudah berubah,

Perasaan yang dapat membuatmu berkorban

Untuk orang yang kau sayangi

Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kau sayangi

Cinta ingin memiliki, tetapi sayang hanya ingin melihat

Orang yang disayanginya bahagia…walaupun harus kehilangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun