Mohon tunggu...
Beatrix Tapoona
Beatrix Tapoona Mohon Tunggu... -

"It is better to light the candle than just to curse the darkness"\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kelabu di Awal Bulan Pendidikan, Apa Kata Sang Guru?

4 Mei 2016   03:56 Diperbarui: 4 Mei 2016   04:12 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" Nyalakan pelita, terangkan cita -cita" .

Sepenggal kalimat nan indah terucap menggaris bawahi pidato/pesan Bapak Mentri Anies Baswedan pada malam Minggu 1 Mei 2016, malam menjelang Hari Pendidikan Nasional yang diperingati tanggal 2 Mei. Beliau mengawali Bulan Mei sebagai Bulan Pendidikan dengan pesan -pesan bermakna sebagaimana seorang yang didaulat Negara menjadi salah satu tetua dalam dunia Pendidikan.

Bisa dalam hitungan jam, berselang dari pidato penting ini, beberapa kejadian yang menggemparkan yang terjadi langsung di dunia yang langsung bersinggungan dengan apa yang dinamakan Pendidikan. Hari yang sepatutnya  dirayakan dengan kegiatan yang bermanfaat ( meski tidak harus hanya hari itu), telah tercoreng oleh keajdian yang menyedihkan dan mengundang debar dan pilu dalam hati setiap kita yang membaca, menonton berita tentang, Pembunuhan seorang dosen  yang adalah juga seorang Ibu, oleh seorang mahasiwanya. Menyusul kegaduhan di kampus yang berjarak sekian menit dari tempat  tinggal penulis, seorang mahasiswi ditemukan tidak bernayawa dalam sebuah toilet di kampus bergengsi di kota yang dikenal dengan kota Pendidikan dan Budaya. Sebelumnya media juga terhentak dengan kejadian mengenaskan yang menimpa seorang siswi SD yang dibunuh  dan dibuang di jurang oleh sekelompok teman sekolahnya setelah mereka memuaskan nafsu bejatnya.

Seribu satu rasa dan tanya yang berkecamuk dalam benak siapapun;  mengapa, apa, dan siapa yang salah?  Mungkin juga ini hanya beberapa kejadian yang sempat gempar karena terjadi di kota atau tercium oleh media, bisa saja ada yang di luar sana yang hilang, lenyap dan tidak menarik untuk dibahas  karena orang lebih tertarik pada berita dan cerita tidak berujung KORUPSI dalam segala kemasannya.

Dalam suasana hati sebagai seorang Ibu, setiap kali jika dihadapkan pada peristiwa  perih yang menimpah Pendidikan, seperti ini, selalu ada perasaan  kekwatiran muncul karena penulis juga masih memiliki Anak seusia mereka ini. Sebagai orang tua, setiap kita tentu mempunyai harapan dan mimpi tentang kehidupan anak - anak kita di hari depan yang lebih baik dan berguna bagi diri mereka dan juga orang lain.

Dalam haru dan diam, menatap awan "kelabu" yang mengawali Bulan Pendidikan ini, penulis mencoba berlari dan berkaca pada sikap dan jawaban seorang Guru berikut ini:

"Sangkamu orang -orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea lainnya, karena mereka mengalami nasib itu?,Tidak..! KataKu kepadamu, Tetapi Jikalau Kamu TIDAK BERTOBAT,kamu semua akan binasa dengan cara demikian." ( Inijl Lukas 13:1-3)

Jawaban Sang Guru, ketika orang - orang Galilea datang kepadaNya (mungkin) mengharapkan pembenaran diri dari peristiwa yang menimpa sesama warganya ( baca ayat sebelumnya).  Dan bagi penulis jelas jawaban Sang Guru menjadi bahan permenungan yang meskipun menohok tetapi tetap aktual dan cocok untuk segala zaman,...setidaknya bagi penulis... untuk bertobat dari cara - cara mendidik anak dalam keluarga, bertobat dari  sikap arogan atau menggunakan hak sebagai alasan untuk menekan anak, bertobat dari sikap memaksakan kehendak kepada anak,bertobat dari merasa lebih benar sendiri , bertobat dari sikap sikap lain yang adalah anak cucu dari akar  dosa, yang dapat turut  membentuk kepribadian dan turunan perilaku anak pada sesamanya di lingkungan pergaulan di luar rumah, yang pada gilirannya bisa membawanya pada tindakan kejahatan yang merugikan  dirinya sendiri dan banyak pihak lain.

Apapun itu....mari tetap melakukan yang terbaik dalam bulan Pendidikan ini untuk Indonesia yang lebih baik,
tetaplah Nyalakan pelita, terangkan cita -cita,  Salam Pendidikan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun