Mohon tunggu...
BEATRIKS JELIMIN
BEATRIKS JELIMIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Travelling, Reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Waerebo, Surga di Atas Awan

12 Maret 2023   22:09 Diperbarui: 12 Maret 2023   23:28 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        kampung waerebo....

Sesungguhnya, terdapat 7 buah rumah adat yang ada di Kampung waerebo. Salah satu rumah adat yang berbentuk kerucut itu adalah rumah besar atau dalam bahasa lokal setempat disebut 'Niang'. 

Didepan rumah besar (Niang) terdapat sebuah altar yang dalam bahasa lokal disebut (compang). Altar ( compang) ini berfungsi sebagai tempat persembahan sesajian (offering) kepada arwah nenek moyang atau leluhur yang telah meninggal dunia. Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai budaya konteks kepercayaan animisme dan dinamisme masih hidup ditengah peradaban masyarakat moderen. Hal ini tidak kemudian menafikan Agama sebagai sumber atau pilah pertama dan utama dari kehidupan masyarakat lokal dikampung waerebo khususnya Manggarai pada umumnya. Warga kampung tentunya mendiami wilayah kecil ini. Disekitar ketujuh rumah adat ini terdapat beberapa rumah warga yang bermukim disana. 

Masyarakat yang mendiami wilayah waerebo adalah masyarakat lokal asli yang merupakan generasi yang lain dari keturunan Empo Maro.

Nama waerebo sendiri berarti air.  Sebagian besar masyarakat disini bermatapencaharian sebagai petani ladang dan sawah. Hal itu terbukti diskitar pemukiman warga tumbuh bebagai jenis tanaman konsumsi, seperti sayur-sayuran dan juga satu jenis tumbuhan kopi arabica yang kemudian akan menjadi hidangan terhangat bagi para pengunjung.

      Bagaimana bisa pergi ke waerebo?

Pertanyaan ini cukup penting bagi penulis, walaupun hanya sebagian besar akan diinformasikan dalam tulisan ini. Semua jenis penerbangan akan terpusat di Labuan Bajo sebagai gerbang utama. Dari labuan bajo kalian akan mengikuti perjalan darat kurang lebih 6 jam  .

Kalian akan tiba disebuah kampung kecil namanya Denge sebagai tempat awal bagi kalian untuk memulai pendakian menuju puncak kampung adat waerebo. Untuk bisa sampai ke puncak waerebo kalian akan berjalan dalam pendakian menyusuri hutan yang kaya akan udara segar (fresh air) . Jarak tempuh pendakian tersebut kurang lebih 6km dan akan menghabiskan waktu 2 jam.  

      Jangan nyerah dulu donk!!!

Penulis pastikan, sepanjang perjalanan menuju puncak waerebo  kalian akan disuguhkan dengan berbagai tontonan alam yang menakjubkan juga akan diiringi oleh suara-suara burung yang berkicau riang seolah menyambutmu dengan penuh sukacita. Untuk sampai pada titik impian memang harus membutuhkan pengorbanan. 

Hal-hal apa saja yang menjadi bagian dari prosesnya adalah bagian dari pojok cerita. Pahit dan manis  adalah keniscayaan. Yakinlah, ketika perjalan itu melelahkan namun kita terus berjalan dalam kesabaran, senyum dan tawa akhirnya kita pun akan sampai pada titik puncak impian kita. Begitu pulalah kira-kira narasi singkat tentang perjalanan ke puncak kampung adat waerebo.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun