Haruskah Berlibur ke Pulau Flores?

Jika waktumu bergemuruh kencang, langsungkan duniamu ketengah alam. Izinkan penulis diawal tulisan ini untuk sekedar menarasikan secara singkat soal drama kehidupan yang selalu bergeming. Dunia terasa hampa jika harus selalu berkurung bisu dalam hiruk pikuknya gelanggang kerja. Kadang frustrasi, emosi dan mungkin bahkan putus asa. Ditengah gemerlapnya jejak karir kehidupan, dunia pada saatnya juga menampilkan hal-hal yang fantastis dan Dumai. Diberbagai belahan dunia saat ini pecahan alam seolah menampilkan diri dengan berbagai pertunjukkannya yang terlihat seksi dan menawan. 

Kita seolah tergiring kedalamnya dan terpikat  untuk segera menyatu dan jatuh dalam pelukan kemanisannya. Flores berasal dari bahasa Portugis yaitu cabo da Flores (pulau bunga) nama pulau Flores secara resmi dipakai pada tahun 1986. Pada mulanya penamaan pulau Flores merujuk pada ujung timur pulau ini yang kaya akan keindahan biota laut  dan juga rindangan kecantikan karang laut yang tumbuh dengan berbagai rupa warna. Hal lain dari penamaan pulau ini sebagai nama Flores ialah merujuk pada perbedaan adat istiadat yang ada di setiap daerah dipulau Flores. 

Namun sebelum pulau ini diberi nama Flores ialah NUSA NIPA (pulau ular) nama Nusa nipa sebenarnya hanya mempertegas bentuk dari pulau yang menyerupai bentuk ular. Flores sebagai sebuah pulau kecil yang menyerupai bentuk ular juga tak terpungkiri sangat mampu memikat setiap insan kelana yang siap menjadi tempat terbaik untuk sekedar bersua dan berwisata ria. 

HARUSKAH BERLIBUR KE FLORES?

Pertanyaan kecil ini sekaligus sebagai sebuah judul dalam tulisan sederhana ini. Diberbagai belahan dunia kita mungkin banyak berburu waktu kelana dibawah tegaknya bangunan mewah yang menjulang mendekati bibir langit, itukah keistimewaan yang semestinya? Penulis secara sadar sekaligus ingin mengajak kalian semua untuk sekedar menarasikan tentang pulau kecil yang bernama FLORES yang bahkan sebagian pelancong telah mendeklarasikannya sebagai sebuah pecahan surga yang jatuh ke bumi. Predikat ini tentu bukan tanpa alasan. 

Oleh karena; kemolekan, keindahan, dan kemanisannya pulau Flores seolah mampu menghipnotis setiap insan yang datang dalam dekapanya. Sisa-sisa gunung vulkanik yang masih dan sudah tidak aktif menjulang dengan tinggi rendahnya menyelimuti tepian jalan sepanjang pulau Flores. Kawah berwarna, kicauan berbagai rupa burung hingga yang berkategori endemik senantiasa bertebar liar ditengah lebatnya dedaunan hutan yang membentang. Kehidupan dan keseharian masyarakat lokal yang menunjung tinggi sikap toleransi secara pasti akan kita dapatkan disetiap pojok pulau dimana mereka berpijak.  

Senyum ramah yang mungkin susah kau temukan ditengah hiruk-pikuknya keramaian   kota akan secara spontan bahkan tak habis-habisnya kita jumpai dipulau ini. Kedamaian, kebahagiaan hakiki bukan sejauh mana kita berhadapan dan berdekap erat ditengah merahnya tumpukan gedung tinggi tapi, sesungguhnya dalam renyahnya senyum , damainya tawa, indahnya kasih. 

Flores, selain sebagai sebuah pulau kecil yang indah untuk kita berkelana juga merupakan rumah kecil yang beratapkan riuh tawa dan senyum juga beralaskan damai dan kasih yang tiada Tara. Itulah sebabnya mengapa anda harus berlibur ke Flores. 

SEKIAN!