Wonodri (10/08/2022), Sebanyak 21 mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Woonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Program kerja KKN sebagai bentuk pengabdian diri mahasiswa yang dilaksanakan di Kelurahan Wonodri cukup banyak, dimana tiap mahasiswa memiliki fokus pada bidangnya masing-masing.
Terdapat tiga tema program yang wajib dibawakan oleh setiap mahasiswa, yaitu 2 program kerja monodisiplin yang sejalan dengan 17 tujuan SDG’s (Sustainable Development Goals), 1 program kerja multidisiplin tentang Pencegahan Stunting, dan 1 program kerja multidisiplin tentang Anti Narkoba.
Program kerja monodisiplin merupakan program yang direncanakan oleh masing-masing mahasiswa. Dua program kerja monodisiplin yang dirancang oleh Beatrice Marietta sebagai mahasiswa KKN Undip, yaitu Program Sosialisasi Penggunaan Handphone untuk Belajar Sembari Bermain Matematika dan Program Pengenalan Statistika.
Program kerja ini direncanakan untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting dan dapat mengembangkan cara berpikir logis dan sistematis. Namun bagi sebagian siswa, matematika merupakan pelajaran yang tidak disukai karena sulit untuk dipahami.
Kesulitan tersebut mengakibatkan banyak siswa menjadi malas dan enggan untuk belajar matematika. Bahkan tidak sedikit siswa, saat waktunya belajar, mereka lebih memilih untuk bermain game yang terkadang kurang mendidik dan seringkali tidak sesuai dengan umur mereka.
Hal ini dikarenakan, game lebih menarik daripada belajar. Hal ini tentunya akan berdampak buruk jika siswa terus menerus bermain, seperti nilai yang jelek karena tidak belajar.
Program Sosialisasi Penggunaan Handphone untuk Belajar Sembari Bermain Matematika dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat anak dalam belajar matematika, untuk mengedukasi anak dalam penggunaan handphone secara benar dan dapat bermanfaat, serta memanfaatkan teknologi untuk belajar sembari bermain khususnya pelajaran matematika.
Progrsm ini dibuat sebagai salah satu bentuk penerapan SDG ke-11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Program sosialisasi berlangsung pada hari Selasa, 12 Juli 2022 di SD Negeri Wonodri, Kelurahan Wonodri. Peserta yang mengikuti program sosialisasi ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI SDN Wonodri yang keseluruhannya berjumlah 45 siswa.
Program sosialisasi berlangsung selama 1 jam, dimulai pada pukul 09.30 hingga 10.30 WIB, diawali dengan penyampaian materi dan diskusi, dan kemudian dilanjutkan dengan perlombaan atau battle games matematika antar siswa.
Program diawali dengan penyampaian materi dan diskusi tanya jawab selama 40 menit, dan kemudian dilanjutkan dengan battle games atau perlombaan matematika antar siswa selama 20 menit.
Materi yang disampaikan meliputi pentingnya handphone, dampak positif dan negatif penggunaan handphone, dampak bermain games yang kurang mendidik, serta mengenalkan aplikasi permainan untuk belajar sembari bermain matematika.
Battle games dilakukan antar dua siswa dengan menggunakan salah satu aplikasi permainan yang diperkenalkan. Battle games berlangsung meriah dan semua siswa sangat antusias hingga berlomba-lomba agar dapat bermain.
Program sosialisasi berlangsung dengan sangat baik dan semua siswa/siswi sangat antusias dalam mengikuti program sosialisasi ini.
Saat sesi diskusi tanya jawab, siswa aktif untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan. Battle games juga berlangsung dengan meriah, karena siswa sangat antusias untuk berpartisipasi.
Program Pengenalan Statistika dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sebagai salah satu bentuk penerapan SDG ke-4, yaitu Pendidikan Bermutu.
Program ini dibuat dengan harapan agar siswa/siswi tidak menganggap bahwa statistika, yang merupakan cabang dari matematika terapan, merupakan pelajaran yang sulit.
Program edukasi pengenalan statistika dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Juli 2022 di salah satu kelas SMP Kanisius St. Yoris, Kelurahan Wonodri. Siswa yang mengikuti program merupakan siswa kelas IX-A SMP Kanisius St. Yoris yang keseluruhannya berjumlah 32 siswa.
Program ini berlangsung selama 1 jam 20 menit, dimulai pada pukul 10.20 hingga 11.40 WIB, yang diawali dengan pemberian soal pretest dan pengerjaan selama 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi, dan terakhir adalah pemberian soal posttest dan pengerjaan selama 20 menit.
Materi yang disampaikan merupakan materi mengenai statistika bagi siswa SMP, meliputi pengertian statistika, analisis statistika (statistika deskriptif dan statistika inferensial), dan ukuran-ukuran statistika (ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data).
Program Edukasi Pengenalan Statistika terlaksana dengan baik. Komunikasi antara pihak sekolah dengan mahasiswa berjalan lancar dan sekolah bersedia meluangkan waktu agar program dapat berlangsung.
Harapan kami setelah kedua program monodisiplin dilakukan, yaitu siswa akan lebih termotivasi dan tertarik untuk belajar matematika, baik dengan menggunakan aplikasi pada handphone maupun melalui pelajaran statistika sebagai cabang dari matematika terapan.
Program kerja multidisiplin merupakan program yang direncanakan oleh seluruh mahasiswa KKN di masing-masing kelurahan. Program kerja multidisiplin yang dirancang mahasiswa KKN Tim II Undip di Kelurahan Wonodri, yaitu Program Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda dan Program Sosialisasi Pencegahan Stunting.
Permasalahan generasi muda menaruh risiko pada perkembangan bangsa dan negara. Hal ini dikarenakan generasi muda merupakan generasi yang nantinya akan memegang peran penting sebagai penerus kemajuan dan pertumbuhan negeri.
Permasalahan generasi muda salah satunya yaitu rawannya generasi muda terpapar oleh dampak negatif pergaulan, yakni penyalahgunaan narkoba.
Dengan ini, mahasiswa Tim II KKN Undip 2021/2021 menyadari akan dampak buruk yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba terhadap proses tumbuh kembang dan sosialisasi generasi muda di masyarakat.
Program Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda diaksanakan karena terdapat banyak anak muda di lingkungan kelurahan Wonodri, dimana masih mencari jati diri dan berpotensi melakukan hal negatif, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba.
Materi yang diberikan pada sosialisasi ini meliputi pengertian narkoba itu sendiri, sumber didapatkannya narkoba, dampak bagi kesehatan, ciri-ciri pengguna, hingga cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Program sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Juli 2022. Program dilaksanakan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, Kelurahan Wonodri.
Program berlangsung selama 2 jam, yaitu pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri oleh 63 siswa/siswi perwakilan kelas X, XI, dan XII.
Program ini juga dihadiri langsung oleh dokter dari Klinik Hutama Medika dan Rumah Sakit Roemani yaitu dr. Ursheila Haekmatiar yang pada kegiatan ini berkesempatan menjadi pemateri.
Materi yang diberikan pada sosialisasi ini meliputi pengertian narkoba, sumber didapatkannya narkoba, dampak bagi kesehatan, ciri-ciri pengguna, hingga cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Harapannya, dengan adanya edukasi ini, siswa/siswi SMA Sultan Agung 1 Semarang dapat menjadi manusia yang terjauhkan dari penyalahgunaan narkoba serta memacu dirinya untuk berprestasi.
Stunting didefinisikan sebagai kondisi balita yang memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting dapat mempengaruhi tinggi badan manusia dewasa dan berdampak lebih jauh pada kesehatan perempuan, termasuk kesehatan reproduksinya dan kelangsungan hidup anak-anak mereka.
Oleh karena itu, mahasiswa Tim II KKN Undip 2021/2021 menyadari akan perlunya upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, yaitu melalui program edukasi pencegahan stunting kepada peserta PKB (Program Keluarga Berencana).
Program Sosialisasi Pencegahan Stunting dilaksanakan pada hari Senin, 18 Juli 2022 di Balai RW III “Graha Wojo” Wonodri Joho. Penyuluhan ini berlangsung selama satu jam pada pukul 16.30 hingga 17.30.
Penyuluhan dimulai dengan registrasi peserta, pemberian leaflet materi kepada peserta dan banner materi kepada Posyandu RW III Kelurahan Wonodri.
Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan posyandu terlebih dahulu meliputi, pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak.
Program sosialisasi pencegahan stunting dihadiri oleh Annisa Rizki Nur Pratiwi, A.Md.Gz. dari Poli Gizi Puskesmas Pandaran sebagai narasumber.
Materi yang disampaikan meliputi, kondisi stunting dan double burden di Indonesia, pengertian, masalah, dampak stunting, urgensi pencegahan stunting pada 1000 hari pertama kehidupan.
Dilanjut siklus stunting, intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-6 bulan, dan anak usia 6-23 bulan, serta zat gizi yang berperan dalam penanganan stunting meliputi karbohidrat, protein, zat besi, kalsium, dan zinc.
Harapannya, dengan adanya program sosialisasi ini, PKB akan lebih menyadari dan paham mengenai stunting dan pencegahannya.
Penulis : Beatrice Marietta, Fakultas Sains dan Matematika, Prodi Statistika (Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022 Kelurahan Wonodri)
DPL : An’im Kafabih, S.E., M.E
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H