Mohon tunggu...
Beatrice Marietta
Beatrice Marietta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1 Statistika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Akankah Sel Punca Menjadi Harapan atau Kegagalan?

24 Oktober 2017   22:46 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:22 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, sel punca memiliki 2 sifat yang membedakan sel punca dengan sel yang lain. Pertama, sel punca merupakan sel yang belum memiliki spesialisasi fungsi, namun dapat memperbaharui diri dengan pembelahan secara terus-menerus, bahkan setelah sel punca tidak aktif dalam waktu yang lama. Kedua, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel yang memiliki fungsi khusus, seperti sel jantung yang berdetak ataupun pankreas yang mampu menghasilkan insulin.

Karena itulah, mengapa sel punca dapat digunakan untuk memperbaiki jantung yang mengalami kerusakan. Namun, sel punca manakah yang dapat digunakan untuk terapi atau transplantasi sel punca untuk memperbaiki jantung yang rusak?

Sel punca dapat ditemukan sejak awal pembentukan embrio sampai manusia menjadi dewasa. Sel punca dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan asalnya yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa.

Sel punca embrionik (Embryonic Stem Cells) adalah sel punca yang berasal dari inner cell mass (suatu kumpulan sel yang terletak pada 1 sisi blastokista) embrio berusia 3-5 hari dan terdiri dari sekitar 100 sel. Sel punca embrionik untuk penelitian di laboratorium, biasanya diambil dari sisa embrio yang tidak terpakai pada IVF (In Vitro Fertilization). Sel ini memiliki sifat pluripotent, yaitu mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel tubuh yang berasal dari ketiga lapisan embrionik (ektoderm, mesoderm, dan endoderm), tetapi tidak dapat membentuk membran embrio (tali pusar dan plasenta). 

Sel punca embrionik akan berproliferasi (pertumbuhan atau perkembangbiakan yang pesat) dan berdiferensiasi menjadi sel punca dewasa. Selain itu, sel punca embrionik juga mudah dikultur/diekstrak dalam laboratorium. Karena hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kerusakan pada jantung dapat diobati oleh sel punca embrionik. Namun, jika menggunakan sel punca embrionik untuk terapi/transplantasi memiliki kekurangan yaitu, akan sulit dikontrol perkembangannya, membutuhkan banyak tahap untuk berdiferensiasi menjadi jenis sel yang diingkan, dan dapat terjadi kemungkinan penolakan imun.

Sel punca dewasa (Adult Stem Cells) adalah sel punca yang terdapat diantara sel-sel yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan dewasa. Sel punca tersebut belum mengalami diferensiasi dan atau dalam keadaan yang belum aktif. Sel punca dewasa memiliki peran untuk mempertahankan dan memperbaiki jaringan -dimana sel punca tersebut berada- jika terjadi kerusakan. Beberapa peneliti juga menamakannya sel punca somatik.

Sel punca dewasa memiliki usia yang lebih matang daripada sel punca embrionik dan potensi sel punca dewasa menjadi terbatas sehingga bersifat mutipoten. Multipoten adalah kemampuan sel punca berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang segolongan atau dapat dikatakan hanya berdiferensiasi menjadi sel-sel spesifik sesuai dengan jaringan yang ditempati sel punca dewasa tersebut. Sumber sel punca dewasa yang digunakan untuk terapi atau transplantasi sel punca beragam, seperti darah tali pusat, jaringan tali pusat, sumsum tulang, jaringan lemak, dan sebagainya.

Sel punca dewasa diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu sel punca hematopoietik (Hematopoletic Stem Cells (HSCs)) dan sel punca mesenkimal (Mesenchymal Stem Cells (MSCs)). Sel punca hematopoietic membentuk sel-sel darah dan pembuluh darah. Sedangkan sel punca mesenkimal mendukung proses pembentukan darah yang dapat berkembang menjadi sel tulang rawan (kondrosit), sel tulang keras (osteosit), sel lemak (adiposit), dan sel otot jantung (kardiomiosit). Sel punca hematopoietik ditemukan di darah tali pusat, sumsum tulang, dan darah perifer. Sel punca mesenkimal ditemukan di semua jaringan mesenkimal, namun saat ini sel punca mesenkimal baru dapat diisolaso dari sumsum tulang, jaringan adiposa, jaringan otot, jaringan kulit, jaringan tulang, dan darah tali pusat, dan Wharton's jelly (lapisan luar berwarna putih dari tali pusat).

beikebiotech.com
beikebiotech.com
Setelah dilakukan penelitian-penelitian, para peneliti juga telah menemukan bahwa sel punca dewasa memiliki kemampuan membentuk jenis jaringan yang lain (transdiferensiasi). Seperti, sel punca hematopoietik dapat membentuk 3 jenis sel utama pada otak (astrosit, oligodendrosit, dan sel neuron), sel otot lurik, sel otot jantung, dan sel hati.

Dari penjelasan di atas, jenis sel punca yang dapat digunakan untuk memperbaiki jantung yang rusak adalah sel punca dewasa. Dari mana sajakah sumber sel punca yang dapat digunakan untuk terapi?

Terapi sel punca diklasifikasikan berdasarkan sumber donor sel punca, menjadi 2 jenis yaitu, autologus dan alogenik. Sumber sel punca pada autologus didapatkan dari tubuh penderita sendiri, sedangkan pada alogenik sumber sel punca didapatkan dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun