Mohon tunggu...
BEATRIC YUAN NATASYA
BEATRIC YUAN NATASYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa S1 Fakultas Hukum di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kampung Emas Kelurahan Asemrowo 2023

25 Desember 2023   12:05 Diperbarui: 25 Desember 2023   12:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Bersama Komunitas (BBK) merupakan salah satu program dalam pendidikan tinggi di Universitas Airlangga. Salah satu bentuk BBK adalah BBK Tematik yang secara umum berorientasi pada program kegiatan terfokus bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu setingkat Desa (dan bisa berbasis Puskesmas Desa tersebut) atau Kabupaten/Kota. Setelah berhasil dengan KKN Tematik Kampung Emas di tahun 2022, tahun ini Universitas Airlangga bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur melaksanakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas Madani: Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Intervensi hulu dalam menurunkan stunting adalah dengan menyisir ibu hamil dan calon pengantin yang berisiko KEK. Kurang energi kronik atau KEK merupakan salah satu penyebab dari terjadinya stunting. KEK disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan energi dan protein yang berlangsung lama atau kronis. Apabila ditinjau dari masalah gizi dalam daur kehidupan, KEK merupakan salah satu faktor penyebab lahirnya bayi dengan berat badan rendah yang lalu bermanifestasi menjadi balita yang kurang energi dan protein sehingga menghasilkan remaja yang mengalami gangguan pertumbuhan dan menjadi wanita yang KEK kembali. 

BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas Madani pada tahun ini melibatkan 459 mahasiswa yang akan diterjunkan di 153 kelurahan di Kota Surabaya. Dalam hal ini, penulis dengan beranggotakan tiga orang, yaitu satu orang berasal dari prodi gizi, satu orang berasal dari prodi keperawatan dan satu lagi berasal dari prodi hukum, diterjunkan pada kelurahan Asemrowo. Berdasarkan analisis situasi yang telah dilakukan, penulis mendapatkan 10% dari jumlah ibu hamil di Kelurahan Asemrowo berisiko KEK dan sebanyak 9,8% calon pengantin dari jumlah calon pengantin di Kelurahan Asemrowo berisiko KEK. 

Setelah itu, dilakukan intervensi pada responden tersebut dalam program SBCC-Bestiez, Laduni dan Formula pangan beriman. Ketiga program tersebut kami lakukan secara bersamaan pada tanggal 28 November 2023 lalu. Media yang digunakan adalah powerpoint, poster dengan materi laduni dan isi piringku serta leaflet dan video demo memasak sebagai program Formula Pangan Beriman. Dalam pelaksanaan edukasi tersebut dilaksanakan pretest dan post test untuk mengukur pengetahuan responden. Berdasarkan hasil skoring, seluruh responden mengalami peningkatan dengan awal mula memiliki rata-rata pre test sebesar 63,57 dan rata-rata post test sebesar  72,14.

Menu yang dibuat pada program formula pangan beriman adalah 'Mossam Boom' yang mana adalah selingan yang merupakan modifikasi dengan ikan mujair dan jamur kancing untuk meningkatkan nilai protein hewani. Dalam 1 porsi 'Mossam Boom' berisi (3 buah : 17gr/bh) yang mengandung energi sebesar 36,1 kkal, protein sebesar 18,7 gram, lemak sebesar 22 gram, karbohidrat sebesar 24 gram, kalsium sebesar 61,7 gram, zat besi sebesar 1,4 gram dan zinc sebesar 0,6 gram. Oleh karena itu, 'Mossam Boom' dapat menjadi pilihan selingan ibu hamil dan calon pengantin.

Selain calon pengantin dan ibu hamil, kami juga melakukan PMBA atau pemberian makan bayi dan anak pada balita stunting di Kelurahan Asemrowo. Pada salah satu balita kami analisis kurva pertumbuhannya, balita tersebut mengalami peningkatan tiap bulannya pada indeks tinggi badan menurut umur khususnya. Hal tersebut dikarenakan salah satunya adalah Pemerintah Kota Surabaya memberikan susu kepada balita yang mengalami stunting setiap satu bulan sekali sampai lulus dari stunting sehingga dapat menyumbang asupan kalori balita tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun