Mohon tunggu...
Beatriz Bridget
Beatriz Bridget Mohon Tunggu... -

Berbicara dalam kata-kata, keluar dari kebisuan. Bertetiak bukan untuk menggaduhkan, tapi untuk membebaskan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cahaya dari Timur : Beta Maluku

21 Juni 2014   18:16 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yap, tidak ada rating untuk resensi film kali ini.. Karena jujur ini resensi paling subjektif dan personal yang pernah saya buat.

Topik Indonesia Timur mungkin sudah sering jadi bahasan yang menarik.Mengenai keterbelakangan pembangunan seperti Denias

Mengenai kerasnya hidup saudara saudara kita di NTT di film Tanah air beta.

Lalu saya berangan, Kapan tempat kelahiran saya punya kesempatan bercerita untuk Indonesia?

Karena kami semua punya masalah yang kurang lebih sama, hanya Maluku diberikan extra topping Konflik selama 5 tahun.

Dan 2014 ini, keinginan itu diwujudkan..

Sebelumnya saya mau angkat topi untuk Glenn Fredly dan Angga Sasongko untuk membuat film Cahaya dari timur : Beta Maluku menjadi nyata di layar kaca.

Film ini berkisah mengenai perjuangan Tim sepakbola U-15 Provinsi Maluku dalam kompetisi Nasional. Trus apa yg bikin film ini lebih seru dari yang lain semacam tendangan dari langit? Atau garuda di dadaku?.

Kalo film yang tadi saya sebut bercerita mengenai perjalanan seorang anak menggapai mimpi menjadi pemain bola, kalian coba saja bayangkan bagaimana cerita sebuah film, isinya mengenai menyatukan sebuah tim yang adalah musuh di saat itu.

Musuh bukan karena tawuran, musuh bukan baru sehari dua hari..

Tapi musuh karena korban konflik yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti. saat masih kecil tumbuh dalam kebencian, karena ayah/ibu mereka meninggal di tengah kerusuhan tanpa ada siapapun untuk disalahkan lalu mencari pelampiasan dendam di amarah kepada siapapun yang mereka sebut lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun