Mohon tunggu...
Bea Putri Saraswati
Bea Putri Saraswati Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswi UAJY

we cannot not communicate

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mau Jadi Jurnalis Detik? Ini Syarat-syaratnya!

2 Mei 2020   19:34 Diperbarui: 2 Mei 2020   19:33 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja dalam tim (dok. roberthalf.com)

Gemar berbicara di depan umum bukanlah suatu hal yang mudah. Seseorang harus terus berlatih dan membiasakan diri, seperti halnya menjadi seorang jurnalis. Beragam syarat harus dilakukan untuk dapat menjadi bagian dari profesi jurnalis.

Adakah yang tertarik terjun di dunia jurnalis? Atau apa sih yang biasanya dilakukan oleh seorang jurnalis? 

Ya, menjadi seseorang yang pertama kali tahu tentang kabar terbaru di dalam maupun luar negeri pasti menyenangkan. Selain itu, para jurnalis juga berkesempatan mewawancarai tokoh-tokoh penting, seperti tokoh politik, pengusaha, hingga para artis. 

Jurnalis merupakan suatu profesi yang membutuhkan keahlian. Untuk itu, jurnalis tidak bisa disebut suatu pekerjaan. Hal ini karena profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan, membutuhkan keterampilan khusus, ada pelatihan dan pengalaman yang harus ditempuh. 

Profesi jurnalis memang cocok untuk anda yang suka berbicara di depan umum. Ada begitu banyak media di Indonesia dan salah satunya yaitu Detik.com. 

Keterkenalannya membuktikan bahwa Detik.com menjadi portal berita terbaik dengan peringkat ketujuh di Indonesia menurut Alexa. Jadi, anda tertarik menjadi seorang jurnalis detik.com? Berikut syarat-syarat yang harus ditempuh!

"Buat semua yang mau jadi jurnalis online, selain harus siap fisik kita juga harus siap mental dan tidak boleh mengeluh" -- Elza Astari (Asisten Redaktur Detik.com)

1. Harus Siap Mental dan Fisik 

Seorang jurnalis yang tengah meliput saat pandemi Covid-19 (dok. rmol.id)
Seorang jurnalis yang tengah meliput saat pandemi Covid-19 (dok. rmol.id)
Pertama, hal yang wajib dilakukan oleh seorang jurnalis yaitu siap fisik maupun mental. Mengapa demikian? Nantinya, akan ada banyak tekanan dan deadline liputan dari kantor, pimpinan redaksi, bahkan sesama jurnalis.

Menurut Elza, menjadi jurnalis tidak boleh sering mengeluh. Banyak kejadian-kejadian tak terduga saat terjun ke lapangan. Untuk itu, dibutuhkan fisik dan mental yang kuat agar dapat beradaptasi dengan profesi ini.

2. Dapat Mempertahankan Kecepatan dan Keakuratan

Ilustrasi bahwa seorang jurnalis akan selalu dikejar deadline (dok. facebook.com)               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Ilustrasi bahwa seorang jurnalis akan selalu dikejar deadline (dok. facebook.com) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Bekerja dalam ranah online berarti hal yang utama adalah kecepatan suatu berita diunggah. Namun tak hanya cepat, tapi juga akurat. Cepat dan akurat harus berjalan beriringan, agar menghasilkan berita yang baik dan benar.

"Dalam hal ini, cepat dicontohkan seperti saat ikut liputan secara langsung, saat itu juga kita membuat berita. Intinya mendengarkan narasumber sambil memproduksi berita," ungkap Elza.

3. Memahami Jenis-Jenis Berita

Ilustrasi contoh Hard News dalam Koran (dok. kiajar.com)
Ilustrasi contoh Hard News dalam Koran (dok. kiajar.com)
Sama halnya dengan media lain, Detik juga memproduksi berita hard news, soft news, maupun feature. Untuk konten yang diproduksi tergantung kanal masing-masing. 

Sebagai contoh, bila menjadi jurnalis di Detik Finance maka akan memproduksi berita-berita yang berhubungan dengan ekonomi. Baik dalam hard news, soft news, maupun feature. 

4. Menguasai Teknik Penulisan Berita 

Ilustrasi jurnalis sedang membuat berita (dok. kolomsatu.com)
Ilustrasi jurnalis sedang membuat berita (dok. kolomsatu.com)
Peristiwa atau isu yang baru saja terjadi dan penting untuk segera diunggah hanya terdiri empat paragraf tidak dipermasalahkan. Selain itu di Detik, penulisan judul hanya dibatasi maksimal 75 karakter.

Penggunaan lead berita hanya dua kalimat dan tidak menggunakan kalimat langsung. Penlisan tanggal di bagian lead kini mulai dihilangkan. Mencantumkan hyperlink bila merupakan kelanjutan dari suatu berita sebelumnya.

5. Menguasai Berbagai Media Sosial

Jurnalis juga perlu memahami seluk-beluk Media Sosial (dok. ibrand.id)
Jurnalis juga perlu memahami seluk-beluk Media Sosial (dok. ibrand.id)
Ada beberapa poin yang berbeda ketika menyampaikan berita menjadi konten di media sosial. Beberapa di antaranya seperti mengerti target audiens tiap media sosial, ada proses analisis dan evaluasi, hingga melihat traffic, engagement dan branding dari suatu konten. Itulah mengapa, menguasai media sosial termasuk syarat menjadi jurnalis Detik.

6. Paham Penggunaan Search Engine Optimization (SEO)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan SEO (dok. medium.com)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan SEO (dok. medium.com)
Penggunaan kata kunci akan mempermudah pembaca menemukan berita yang jurnalis buat. SEO bersifat natural dan tidak disetting, untuk itu jurnalis perlu menggunakan kata-kata yang sering dicari masyarakat.

Selain penggunaan SEO, ada prime time yang harus diperhatikan saat mengunggah berita. "Untuk berita yang bersifat running, hard news, breaking news harus segera diunggah. Namun, untuk berita yang bisa di schedule akan diunggah saat prime time," terang Meliyanti selaku Head of Content Delivery and Engagement Detik.com

7. Dapat Bekerja dengan Tim maupun Individu

Ilustrasi bekerja dalam tim (dok. roberthalf.com)
Ilustrasi bekerja dalam tim (dok. roberthalf.com)
Elza menjelaskan bahwa ada saat di mana kita harus bekerja secara individu maupun bekerja dalam tim. Tergantung isu dan peristiwa yang diliput. Sebagai contoh, berita yang biasanya dikerjakan secara individu yaitu soft news dan feature. Sedangkan hard news biasanya dilakukan secara tim.

8. Multitasking

jurnalis-9-5ead6771097f36197d7715f2.jpg
jurnalis-9-5ead6771097f36197d7715f2.jpg
Seorang jurnalis online harus mampu menguasai segala bidang (dok. wordpress.com)

Selanjutnya, menjadi jurnalis juga dituntut untuk multitasking. "Multitasking dalam hal ini yaitu kita sebagai jurnalis dalam satu kali liputan bisa melakukan banyak hal. Seperti saat sedang mendengarkan narasumber, bisa sambil membuat berita, mengajukan pertanyaan, merekam liputan, dll," terang Elza.

Selain itu, pengambilan foto saat liputan juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Untuk pengambilan video hanya bersifat opsional karena Detik sudah memiliki kanal khusus di bagian video yaitu 20Detik.

9. Memiliki Pribadi yang Jeli dan Teliti

Ilustrasi seseorang yang sedang fokus pada pekerjaan (dok. tribunnews.com)  
Ilustrasi seseorang yang sedang fokus pada pekerjaan (dok. tribunnews.com)  
Menulis berita harus sesuai standar yang telah ditentukan Detik. Bila melanggar biasanya jurnalis akan ditegur oleh redaksi. Walaupun membuat berita dengan cepat, Detik tidak memperbolehkan ada tulisan yang typo. 

Nah, apakah anda sudah memenuhi syarat-syarat di atas? Kalau belum, coba persiapkan diri terlebih dahulu. Faktanya, menjadi seorang jurnalis tidaklah mudah. Menerjang panas dan badai, juga berteman dengan waktu dan kebenaran. Have a nice day, guys!

detik-journalist-1-5ead66ddd541df50fc028b92.png
detik-journalist-1-5ead66ddd541df50fc028b92.png
How to become a Detik Journalist (dok. Bea Putri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun