Kata 'Multimedia' memang tidak asing lagi bagi masyarakat. Secara harafiah, multimedia merupakan gabungan antara teks, gambar, suara, video, animasi, untuk memproduksi suatu cerita/ berita.
David Campbell (2013) mengatakan, multimedia bisa juga disebut transmedia/ media campuran. Intinya, terdapat kombinasi antara gambar diam dengan gambar bergerak dan konten lainnya.
Multimedia di era new media ini, lebih berpengaruh dan memiliki bentuk visual yang lebih kuat. Untuk itu, photojournalism, videojournalism, dokumenter, dan storytelling punya potensi untuk mengisahkan cerita-cerita visual.
Untuk itu, berikut hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa tentang arti dan pentingnya multimedia di era globalisasi.
Kecakapan maupun keterampilan bermedia, menjangkau berbagai pekerjaan berbasis digital. Contohnya seperti, videografer, website creator, dll. Hal ini karena beragam multimedia mendukung konten berita yang hendak dipublish.Â
Selain itu, multimedia juga mencakup pasar yang luas. Tiap platform yang digunakan punya ciri khas dan target pasar yang berbeda.
Untuk itu sebagai wartawan, harus memanfaatkan hal tersebut. Tiap berita yang disebar saling berhubungan, tidak hanya sekedar copy paste. Hadirnya multiplatform untuk saling melengkapi berita bukan untuk saling mengulang.
Menurut Mindy McAdams, setiap berita yang didapat wartawan tidak perlu semua dicantumkan. Masyarakat digital, lebih menyukai sedikit tulisan banyak gambar dibanding banyak tulisan sedikit gambar.
Informasi yang terlalu banyak disajikan dapat membuat rancu dan ambiguitas. Selain itu, tiap media platform punya batas maksimal karakter. Dengan begitu, wartawan perlu memilah informasi mana saja yang dibutuhkan dan tidak oleh pembaca.