Masalah adab akademik adalah sebuah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan akademik. Norma ini merupakan pergaulan antara insan akademik, apakah itu Mahasiswa, Dosen, dan Civitas Akademik lainnya seperti Teknisi, atau pihak-pihak terkait dalam pekerjaan akademik. Sebutan orang yang beradab adalah orang-orang yang mengetahui aturan dan tata cara tentang adab, pergaulan, atau sopan santun yang ditentukan dalam akademik. Namun pada perkembangannya hal ini sering tidak menjadi perhatian.
Sebagai produk akademik pada umumnya adalah karya ilmiah, yang ditulis dan dipublikasikan. . Publikasi ini biasanya ditulis dalam bentuk artikel ilmiah. sebuah tulisan terstruktur, sehubungan dengan ilmu dan pengetahuan tertentu, Â dan dipublikasi di berbagai jurnal-jurnal ilmiah dan media lainnya. Biasanya karya ilmiah ini dihasilkan oleh pekerjaan lebih dari satu orang yang punya kontribusi dalam pekerjaan tersebut. Mulai yang mencari gagasan, menyusun metoda, dan menjalankan riset, dan sampai menuliskan laporan. Laporan ini biasanya diringkas dan susun dalam bentuk sebuah artikel ilmiah dan dipublikasi.
Setiap publikasi, biasanya dicantumkan nama banyak orang. Bukan hanya satu orang, ada lebih dari satu orang. Biasanya ada dua, tiga dan bahkan bisa lebih banyak lagi. Semua tidak lepas bahwa setiap orang yang dicantumkan nama mereka di dalam sebuah karya ilmiah dipastiakn mempunyai kontribusi terhadap penelitian tersebut. Penulis artikel biasanya memilih nama-nama yang akan dia ikut sertakan di dalam daftar penulis artikel ilmiah, dengan berbagai alasan. Alasan utama adalah alasan ikut serta didalam penelitian yang dilakukan. Alasan kedua adalah penghargaan terhadap personal yang berhubugnan dengan penerbitan tulisan. Jika seseoarang tidak terkait dengan itu, tidak dituliskan, kecuali ada pesan khusus untuk diikutkan sertakan.
Urutan Penulis sebuah artikel biasanya terdiri dari penulis utama, ditulis sebagai penulis pertama yaitu orang yang paling berkontribusi dalam penelitian. Penulis kedua, ketiga, dan seterusnya mengikuti urutan berdasarkan kontribusi mereka. Penulis terakhir sering kali adalah pemimpin proyek atau peneliti senior, atau Pembimbing untuk memperoleh gelar Akademik, atau Profesi. Masing-masing pihak mempunyai kontribusi di dalam penelitian dan penerbitan artikel ilmiah, sesuai dengan posisinya. Sehingga ketika setiap orang membaca penulis artikel, dari posisi tertulis dalam deratan nama, mereka sudah tahu siapa peneliti, siapa yang membantu penelitian, dan siapa yang ikut bertanggung jawab dari sebuah hasil penelitian.
Kontribusi pemimpin proyek atau peneliti senior, atau Pembimbing  di dalam penelitian  bukan saja disebabkan karena mereka bekerja di dalam sebuah penelitian, akan tetapi mereka adalah  orang yang berpartisipasi tidak langsung kepada sebuah penelitian. Posisi ini pada umumnya merupakan untuk orang-orang yang perlu mendapatkan penghargaan  atas suksesnya sebuah pekerjaan penelitian. Posisi ini biasanya ditempati oleh Pemimpin Proyek atau Peneliti Senior, atau Pembimbing untuk memperoleh gelar Akademik, atau Profesi. Mereka menempati posisi ini karena orang-orang yang mempunyai tanggung jawab atas sukses individu peneliti untuk memperolehan gelar akademik, kelangsungan studi atau karir yang peneliti dalam sebuah pekerjaan penelitiam.
Orang-orang yang mempunyai kontribusi dalam sebuah penelitian mau tidak mau harus dituliskan di dalam publikasi, tidak bisa diabaikan. Walaupun mereka tidak ikut terlibat langsung di dalam penelitian, sedikit banyak mereka ikut bertanggung jawab terhadap suksesnya program pendididan atau karir penelitian yang diikuti oleh peneliti. Bagaimanapun sumbang saran, tenaga, dan pemikiran mereka perlu dihargai, dan direpresentasikan dengan cara menuliskan nama mereka di dalam sebuah publikasi artikel ilmiah. Hal itu tidak lepas sebagai tuntutan bahwa mereka ikut bertanggung jawab dari hasil penelitian. Sukses atau tidak suskses penelitian sangat tergantung dari partisipasi mereka.
Sementara untuk orang-orang yang tidak terkait langsung dengan penelitian tidak perlu dicantumkan sebagai penulis. Bagaimanapun mereka tidak berhubungan dengan hal yang ditulis, namun pertimbangan akhir sangat tergantung kepada keputusan penulis apakah yang bersangkutan diikutkdan dalam penulisan atau tidak. Hal itu sama saja dan tidak memberikan kontribusi apapun juga.
Apa arti nama di dalam sebuah tulisan ilmiah. Penulisan nama di dalam karya ilmiah adalah pengakuan terhadap kontribusi di dalam penelitian yang ditulis di dalam artikel ilmiah. Hal ini terkait dengan kontribusi intelektual terhadap mereka yang melakukan penelitian atau menghasillkan karya ilmiah. Dengan mencantumkan nama mereka berarti menghormati peran mereka  dan kepakaran mereka.  Tujuan kedua dari pencantuman nama adalah untuk keperluan identifikasi. Nama penulis memungkinkan pembaca mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas penelitian tersebut. Hal ini membantu dalam melacak dan menghubungi penulis jika ada pertanyaan lebih lanjut. Tujuan ketiga adalah terkait dengan kepakaran. Nama penulis juga mencerminkan kepakaran dan keahlian individu. Ketika seorang peneliti terkenal menulis sebuah artikel, nama mereka memberikan bobot dan kredibilitas pada karya tersebut. Terakhir hal ini terkait dengan etika kepenulisan. Penulisan nama penulis juga terkait dengan etika. Semua penulis harus memiliki kontribusi yang jelas dalam penelitian. Urutan penulis dan kontribusi masing-masing penulis harus dibicarakan secara adat dan bijaksana. Pada umumnya penulis pertama yang mempunyai kontribusi penuh terhadap sebuah tulisan, dan penulis terakhir yang bertanggung jawab terhadap personal penulis yang ada di dalam sebuah tulisan. Sementara nama-nama lain adalah orang-orang yang terlibat di dalam sebuah pekerjaan penelitian yang dipublikasikan.
Sebuah tulisan ilmiah biasanya ditulis oleh orang-orang yang menempuh jenjang akademik, orang-orang yang sedang mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, di mana ketika mereka sebelum menyelesai menempuh studi biasanya mereka melakukan riset atau penelitian. Penelitian tersebut dibuatkan laporang penelitian dalam bentuk skripsi, tugas akhir, thesis, dan mungkin juga Disertasi. Sementara hasil-hasil penelitian dipublikasikan dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah. sebagai hasil akhir sebuah pekerjaan akademik, atau profesi. Sebuah artikel bisa saja ditulis oleh lembaga riset tertentu, namun biasanya penelitian mereka bersifat rahasia dan pnnya kontribusi keamanan dan keselamatan bangsa, atau berhubungan dengan komersial.
Terkait dengan adab akademik seperti yang dituliskan awal tulisan ini, dan terkait dengan adab, dan sopan santun akademik. Pembimbing, atau Promotor untuk memperoleh gelar akademik atau profesi, atau peneliti Senior atau Pimpinan Proyek biasanya tidak menuntut secara  langsung bahwa nama mereka harus ditulis di setiap publikasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau peneliti yang mereka bimbing atau atau mereka promosikan atau mereka bawahi. Bagaimanapun secara khasanah ilmu pengetahuan mereka sudah berada di atas peneliti secara strata akademik, secara implisit mereka tidak membutuhkan hal itu secara langsung. Mengingat posisi mereka secara formal sebagaiPembimbing atau jabatan dalam kelompok kerja yang ditunjuk oleh Program Studi atau oleh Fakultas atau pimpinan institusi. Sehingga mereka segan untuk mengingatkan hal tersebut kepada Mahasiswa atau peneliti bahwa nama mereka harus ditulis setelah nama-nama peneliti lain di dalam sebuah publikasi. Pada umumnya mereka sudah menganggap hal itu merupakan adab, dan kebiasaan  yang sudah diketahui oleh Peneliti atau Mahasiswa. Bagaimanapun ketergantungan masa depan mereka (Mahasiswa) atau jenjang Pendidikan atau karir peneliti mereka sangat tergantung kepada mereka.