Dalam hal yang pertama dari keuangan perusahaan adalah penjualan total, atau pendapatan(Revenue) yang diperoleh dalam aktifitas bisnis. Penjualan total merupakan indikator seberapa besar perusahaan itu dapat menghasilkan uang. Penghasilan itu diperoleh dari penjualan produk atau jasa yang dilakukan kepada pelanggannya. Banyak investor tidak begitu memperdulikan revenue dan hanya berfokus kepada laba atau net income sebuah perusahaan. Padahal kenyataanya revenue adalah sangat penting untuk menentukan keputusan apakah sebuah perusahaan pantas dibeli atau tidak.
Di dalam laporan keuangan, pendapatan berada pada garis pertama, "Top line", dan merupakan hal yang petama harus dibaca oleh para investor, atau pemilik perusahaan. Dari hal tersebut diketahui seberapa besar perusahaan itu dapat menghasilkan uang. Â Dari revenue itu kita bisa tahu apakah perusahaan itu perusahaan kecil atau perusahaan besar, dan dari hal tersebut kita tahu seberapa besar dia mampu mengembangkan penjualan atau produk yang dihasilkannya. Dari hal itu kita juga tahu seberapa besar perusahaan itu meraup pasar, dengan membandingkanya terhadap perusahaan lain atau saingannya dan juga peran yang diperoleh dari potensi pasar yang ada. Sehingga kita dapat tahu apakah perusahaan itu berada pada lini terbaik dari bisnisnya. Jadi dengan demikian kita sudah bisa mengelompokkan atau mengklasifikasikan sebuah perusahaan, kapitalisasi atau pendapatan besar merupakan perusahaan besar, pendapatan kecil merupakan perusahaan kecil, jika berada di tengah-tengah maka kemampuannya dalam keuntunganpun akan menengah. Sehingga kita dapat mengambil posisi, dan memberikan pandangan terhadap sebuah perusahaan.
Dari pendapatan kita juga tahu bahwa perusahaan beroperasi dengan baik atau tidak. Biasanya jika pendapatan perusahaan lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan mengoperasikan atau menjalankan perusahaan dalam arti perusahaan memperoleh laba bersih maka perusahaan dalam keadaan baik. Â Namun dalam menentukan bahwa perusahaan itu adalah yang terbaik adalah dengan cara menghitungnya rata-rata pendapatan bersih dari tiga sampai lima bisnis yang berukuran serupa dari perusahaan kita, dan kemudian membandingkan perusahaan tersebut dengan mereka. Untuk memastikan bahwa perusahaan mempunyai penjualan total yang bagus hal tersebut perlun dilakukan. Namun di sisi lain kita juga tahu bahwa sebuah perusahaan mempunyai penghasilkan yang buruk. Keadaan ini terjadi jika angka penjualan yang lebih rendah dari pendapatan operasional atau biaya operasi perusahaan. Jika perusahaan tidak dapt menghasilkan uang yang cukup untuk beroperaasi dari bulan ke bulan, maka ini berarti tanda bahwa total penjualan terlalu rendah. Penjualan produk atau layanan perlu ditingkatkan dan pendapatan perusahaan harus melebihi biaya operasional.
Dari penjualan kita dapat melihat perilaku konsumen atau pelanggan. Jika terjadi peningkatan penjualan dengan upaya yang sama atau selisih antara pendapatan perusahaan dengan biaya operasional perusahaan terjadi peningkatan, atau dengan menghitung rasio antara pendapatan dengan penjualan bersih ada tumbuh lebih dari satu maka operasi perusahaan berjalan dengan baik. Ketika analis memplot penjualan dan pendapta bersih secara bersama-sama, maka dapat dipelajari informasi berharga tentang aktivitas yang terkait dengan kualitas produk, kenaikan harga, dan diskon. Secara keseluruhan, pengecer melihat penjualan untuk wawasan tentang kebiasaan belanja konsusmen dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan sebuah perusahaan biasanya selalu berubah dan tidaklah tetap. Semua tergantung kepada waktu, dan selalu tidak sama. Biasanya orang-orang membandingkan dari tahun ke tahun (YoY), dari bulan ke bulan (M/M). Namun pada umumnya membandikan dalam tiga bulan dengan tiga bulan lain. Sehingga waktu dalam satu tahun dibagi atas empat bagian atau quartal (Q/Q). Â Pendekatan kuartal ini lebih moderat, karena tidak terlalu berfluktuasi seperti bulan ke bulan, dan tidak terlalu panjang seperti tahun ke tahun. Pendekatan quartal ini mungkin didekatkan dengan perubahaan musim, di mana di daerah subtropis mempunyai empat musim dalam satu tahun, dan akan terjadi perulangan pada tahun kedepanya. Satu musim akan berlansung sekali tiga bulan. Musim ini berubah dan menmpengaruhi produksi dan aktivitas manusia saat itu. Sehingga hal tersebut mempengaruhi penjualan dan pendapatan perusahaan. Â Bagaimanapun apa yang dapat dilakukan dalam satu musim tidak dapat dilakukan pada musim lain khususnya di bidang pertanian. Demikian juga tingkat konsumsi, adat kebiasaan, cara berpakaian sehari-hari, dan hal-hal lain terkait dengan aktifitas manusia.
Di dalam analisis keuangan kita selalu membandingkan antara masa produksi atau jasa antar masa yang kita rujuk, apakah hal itu dari tahun ke tahun atau dari kuartal ke kuartal. Dari perbandingan tersebut kita tahu apakah perusahaan kita tumbuh dan berkembang, dalam arti pendapatannya atau revenuenya bertambah dari masa ke masa. Jika terjadi peningkatan pendapatan maka dapat diartikan bahwa perusahaan itu tumbuh, dan jika menurun maka dapat kita artikan perusahaan itu mengalami krisis, dalam arti teradapat atau ada masalah pada perusahaan tersebut. Cara membandingkan pendapatan perusahaan adalah dengan cara mencari selisih antara satu masa dengan masa sebelumnya, dan kemudian disimpulkan dengan cara selisih tersebut dibagi dengan masa terakhir. Biasanya ditampilkan dalam bentuk prosentase dengan mengalikan dengan seratus, atau tampil dengan bentuk pecahan bilangan sebeluma atau sesudah koma.
Membandingkan informasi Q/Q di antara dua perusahaan dengan tanggal mulai kuartal harus sama jika tidak atau berbeda dapat terjadi distorsi analisis. Hal ini disebabkan oleh waktu yang disertakan dapat bervariasi, dan faktor musiman dapat menjadi berbeda. Seorang investor harus mempertimbangkan beberapa kuartal selama periode waktu tertentu untuk menentukan apakah perubahan mencerminkan tren yang sedang berlangsung atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Di lain pihak penting bagi setiap investor untuk menghilangkan efek musiman ketika mereka dapat membuat perbandingan perusahaan dengan tanggal atau pada kuartal yang berbeda.
Demikian juga dengan tahun ke tahun pendapatan sebuah perusahaan. Kita membandingkan pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun berjalan. Mencari selisih, dan membagi dengan tahun sebelumnya. Biasanya kita mencari hal tersebut dalam tiga atau tahun atau lima tahun berjalan. Dengan demikian kita tahu apakah terjadi peningkatan dua atau empat tahun terakhir dengan dua atau empat tahun sebelumnya. Jika terjadi peningkatan hal tersebut dapat diartikan perusahaan itu tumbuh, dan berjalan dengan baik.
Pertumbuhan sebuah perusahaan tidak berjalan sendiri, akan tetapi tergantung dan terkait dengan pertumbuhan pendapatan negara di mana perusahaan itu berada. Oleh sebab itu ketika kita menganalisis pertumbuhan sebuah perusahaan kita harus melihat dan membandingkan dengan pertumbuahan sebuah negara di mana perusahaan itu berada. Biasanya biro statistic sebuah negara melaporkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara dalam bentuk pertumbuhan Produk domestic bruto, PDB. Dalam bahasa Inggris PDB ini disebut dengan Gross Domestic Product, GDP yang merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metoda untuk menghitung pendapatan nasional. Teknik ini paling sering digunakan di dalam analisis keuangan negara atau perusahaan. PDB diukur dari tingkat konsumsi ditambah investasi, dan kurangi dengan belanja pemerintah di tambah dengan selisih ekspor dan impor dari sebuah negara. PDB ini berarti adalah jumlah uang yang dihasilkan suatu negara yang merupakan indikasi pendapatan negara.
Biasanya para investor menunggu lembaga biro statistik melaporkan PDB sebuah negara yang diterbitkan sekali per kuartal, dan hal ini sering menimbulkan kehebohan. PDB dianggap sebagai indikator holistic atau keseluruhan keadaan ekonomi sebuah negara, pertumbuhan ( atau penurunan) dapat secara drastik mengubah suasana pasar, menyebabkan harga saham naik atau turun secara keseluruhan, di mana para investor masuk atau keluar dari asset yang lebih beresiko.
Kenaikan PDB merupakan indikator pertumbuhan keadaan ekonomi sebuah negara, PDB yang tinggi maka ekonomi sebuah negara baik, sementara PDB rendah maka ekonomi negara tidak baik. Jika terjadi penurunan PDB berarti negara mengalami krisis. Jika terjadi penurunan dua quartal maka orang-orang mendefenisikan bahwa negara tersebut mengalami resesi. Jika resesi berlanjut pada quartal-quartal berikutnya maka negara mengalami depresi. Pengagguran dapat saja terjadi, perusahaan-perusahaan akan tutup atau bangkrut.
Keberadaan resesi merupakan hal cukup signifikan terhadap kesejahteraan dari penduduk sebuah negara, kemiskinan akan meninkat, pengangguran akan bertambah, banyak keluarga yang terpaksa hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit, dan mungkin harus mengalami penurunan kualitas hidup mereka. Resesi juga dapat mempengaruhi tingkat investasi di suatu negara dan tentunya akan menganggu operasional perusahaan. Pendapatan sebuah perusahaan bisa jadi menurun dan menanggung kerugian ketika resesi terjadi.
Pertumbuhan sebuah perusahaan harus berada di atas pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Semisal GDP Indonesia saat ini sebesa 5.03, maka pertumbuhan perusahaan harus berada di atas dari pada itu, dengan demikian ekonomi sebuah negara dapat tumbuh, dan lebih besar dari perkiraan awal dari tahun fiskal. Satu hal yang terpenting dalam memperhatikan penjualan total, untuk memastikan bahwa penjualan total lebih besar dari biaya yang dibutuhkan mengoperasikan perusahaan dan perusahaan mendapatkan keuntungan dalam beroperasi.
oOo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H