Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kapan Perang Nuklir Terjadi?

4 Februari 2023   17:38 Diperbarui: 4 Februari 2023   18:31 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan berbagai persenjataan yang berimbang dengan tank-tank Leopard 2 Jerman, dan Abrams Amerika Serikta tentulah beresiko kekalahan Rusia. Bagaimanapun kedua  jenis tank dan tank sejenis adalah tank-tank modern yang dilengkapi persenjataan modern dan dengan peledak uranium. Jadi tidak ada pilihan lain yaitu penggunaan senjata  nuklir, senjata nuklir taktis yang telah diperkirakan sebelumnya.

Senjata nuklir taktis atau senjata nuklir non-strategis adalah senjata nuklir yang dirancang untuk digunakan di medan perang dalam situasi militer terkendali. Efek yang timbul dari ledakan senjata nuklir taktis menghancurkan berbagai struktur dan konstruksi di pusat dan sekitar ledakan, tanpa mengakibatkan kejatuhan zat radioaktif. 

Kalaupun ada zat radio aktif hanya akan berada pada daerah terdampak, dan tidak akan menyebar ke daerah lain. Kaca-kaca pecah, puing-puing reruntuhan terbentuk dan orang-orang yang berada di lokasi akan terluka dan bisa saja mati. Ledakan akan menghancurkan target musuh, dan akan menyebabkan 50% kematian. Kematian ini lebih banyak disebabkan oleh pecahan kaca dan objek yang berterbangan.  Radius daerah bahaya diperkirakan sekitra 275 m, dan akan meningkat  590 m jika kekuatan ledakan 10 kilo ton.

PIlihan ini (pemakaian senjata nuklir taktis) diambil disebabkan terdapatnya berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Mungkin saja ada yang ingin diselamatkan atau tidak terkena target serangan, dan mungkin  juga sehubungan dengan kepentingan di daerah yang sedang  diperebutkan. Daya ledak senjata nuklir taktis tidak terlalu kuat berada di bawah atau antara satu kiloton sampai dengan 100 kilo ton. Sebagai pembanding bom atom Hiroshima dan Nagasaki berbobot antara 12 dan 21 kiloton. Jadi dengan demikian senjata nuklir taktis bisa jadi lebih kuat 10 kali dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki, dan predictor Jaringan syaraf memprediksi Ukraina akan menggunakan senjata nuklir sebelum tahun 2024 berakhir.

Tahun 2025 diperkirakan terjadi perselisihan antara Rusia dan Amerika Serikat secara langsung. Pertempuran akan terjadi di Ukraina dan tempat-tempat lain di negara-negara Eropa. Akan ada perang nuklir local (kecil) antara Rusia dan Amerika Serikat. 

Probabilitas ini melebihi dari 0,63 dari skala 0 hingga 1.0 atau 63% dalam skala 100. Senjata nuklir yang digunakan tentu lebih besar dari pada pertempuran di Ukraina, Maksud penyerangant tentu untuk melumpuhkan sumber daya musuh. Untuk itu daerah dan aset militer yang diserang tentu lebih luas dan lebih besar. Bukan lagi sekedar atau membuat peralatan tempur lumpuh, akan tetapi membuat negara-negara yang berperang tidak berdaya untuk melanjutkan pertempuran. 

Target yang ingin dicapai adalah salah satu pihak harus menyerah, dan takluk. Akan ada kehancuran total kota-kota di Uni Eropa. Korban jiwa tergantung pada kota dan populasi yang diserang. Bagaimanapun setiap orang adalah musuh, dan harus dihancurkan. Gedung-gedung akan runtuh, orang-orang akan mati, Di lain pihak penyebaran zat radio aktif tidak akan sampai menyebar ke benua lain. Daerah terdampak hanya 100 kilometer, atau ribuan kilometer dari pusat ledakan. Terdapat kesulitan bahan pangan di daerah konflik, orang-orang dan barang tidak bisa berpindah tempat. Transportasi akan lumpuh. Setiap orang harus berupaya bertahan hidup didalam kondisi serba terbatas.

Perang nuklir total antara Federasi Rusia dengan Amerika Serikat akan terjadi sebelum tahun 2030. Probabilitas untuk itu berada pada 0.52 dalam proporsi 0 hingg 1.0, atau 52% dalam skala 100. Perang terjadi dengan peluncuran semua senjata nuklir. Menurut perhitungan kecerdasan buatan, AI, senjata tingkat strategis digunakan. Rudal-rudal strategis tingkat benua, dan kapal selam, kapal induk, dan kapal jelajah sebagai penghantar, serta pesawat terbang pengebom diaktifkan.  

Rudal strategis dengan muatan nuklir yang dikirim dari darat, laut, dan udara mempunyai daya ledak, dan daya hancur lebih besar dari pada persenjataan nuklir kelas menengah atau skala taktis. Daya ledak mencapai 1000 kiloton, dan mempunyai kemampuan 3000 kali daya ledak bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Kehancuran yang terjadi sangat luas, dan menghasilkan kejatuhan zat radioaktif, dan menyebar ke seluruh benua. Ledakan nuklir menghasilkan musim dingin yang panjang. Cahaya matahari akan terhalang smampai ke permukaan bumi oleh partikel-partikel yang dibawa oleh ledakan nuklir ke stratosfir. Tetumbuhan tidak akan bisa tumbuh, ternak tidak akan bisa hidup, manusia akan menghadapi kelaparan yang panjang.

Upaya yang dilakukan oleh Jaringan syaraf tidak lebih dari memberikan "penilaian komprehensif tentang kemungkinan apa yang akan terjadi di masa depan". Dengan memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) dan memanfaatkan 3 juta "item informasi, dari analisis militer, hingga artikel, dan berita sehingga dihasilkan struktur analisis militer yang berbasis dari pembelajaran teori perang terapan.

Terlepas dari semua prediksi yang dilakukan prediktor jaringan syaraf, perang nuklir merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan yang digadang-gadangkan oleh kaum globalis selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun