Beberapa hari ini mengikuti sebuah diklat tentang Project Based Learning berbasis Lingkungan. Diklat ini sangat menarik, persiapan untuk menghadapi kurikulum baru. apa yang menarik dari program ini?Â
Sebuah kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk mengasah keterampilan anak dalam menyelesaikan masalah, merancang, melakukan dan membuat kesimpulan dalam sebuah kegiatan yang akhirnya menghasilkan sebuah prodak.
Project Based Learning yang disingkat PjBL merupakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak karena mereka diharuskan menjadi pembelajar yang aktif guru hanya sebagai fasilitator. Anak diajak menemukan sendiri pengetahuannya, guru tidak banya menerangkan, melainkan merangsang saja dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka, membuat anak aktif mencari tahu apa yang mereka butuhkan.
Lalu bagaimana merancang kegiatan pembelajaran PjBL? Berikut beberapa Langkah yang sudah saya pelajari dalam diklat tersebut :
- Identifikasi lingkungan
- diawali dengan mengidentifikasi potensi lingkungan sekitar sekolah dan rumah tinggal siswa. Lingkungan merupakan sumber belajar siswa. Lingkungan terdiri dari lingkungan alam, sosial, buatan dan budaya (kultural).
- Lingkungan alam merupakan sumberdaya alam yg ada (termasuk media/bahan belajar yg dapat digunakan sbagai sumber belajar.
- Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat sekitar baik secara individu maupun kelompok, diantaranya pekerjaan, kegiatan sosial (organisasi), profesi dll.
- Lingkungan buatan merupakan sumber daya yg sengaja diciptakan manusia atau individu bahkan warga sekolah untuk sumber belajar siswa.
- Lingkungan budaya merupakan hasil budaya yg dihasilkan masyarakat sekitar spt tradisi, produk lokal, dll.
     2. Identifikasi sumber belajar
- Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Setelah guru mengobservasi lingkungan, maka selanjutnya guru melakukan identifikasi sumber-sumber belajar dari lingkungan tersebut dengan materi-materi pembelajaran bidang studi / pengembangan di sekolah sesuai jenjang masing-masing.
- Kegiatan PjBL biasanya dilaksanakan secara berkelompok (baik kelompok kecil maupun kelompok besar) dan dapat pula dilakukan individual (mandiri). Untuk PjBL mandiri bisa dilakukan atau dikerjakan di rumah bersama orangtua. PjBL harus tetap ada pendampingan baik orang tua maupun guru. PjBL juga biasanya memerlukan rentang waktu pengerjaan. Semakin rumit semakin lama waktunya.
- Perbedaan PBL (Problem Based Learning) dan PjBL (Project Based Learning) yang paling menonjol adalah produknya. PBL hasil akhirnya dapat berupa laporan tertulis. sedangkan PjBL berupa produk nyata (dapat juga berupa produk tiruan).
    3. Merancang kegiatan
      Merancang kegiatan PjBL dengan Langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan topik/tema utama
      Menentukan topik/tema utama merupakan langkah awal agar jelas tujuan dari PjBL tersebut.
- Membuat peta konsep
Peta konsep atau mind mapping merupakan pemetaan dari tujuan atau materi apa yang akan dipelajari atau dikerjakan selama         kegiatan PjBL. Peta konsep ini adalah pemetaan materi dari tema atau topik.
- Membuat pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang merangsang anak berpikir dan menalar bahkan mungkin akan muncul pertanyaan         baru. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang menantang atau pertanyaan essensial. Pertanyaan dapat 1 saja yang akan       menemukan banyak jawaban. Tetapi boleh juga lebih dari satu pertanyaan. Jadi semakin banyak pertanyaan, maka akan semakin       banyak solusi yg dapat ditemukan siswa.
- Mendesain PjBL
Dalam mendesain proyek yang akan dikerjakan maka harus ada diskusi antara guru dan siswa. Diskusikan tentang peta konsep         jaringan tema/topik.Â
Keuntungan dari melibatkan kegiatan desain ini akan membuat siswa aktif dan merasa memiliki                  tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang distimulasi guru. Rincian pada tahapan desain ini dilakukan dalam bentuk         tabel. Dalam tabel dijabarkan mulai dari tahap persiapan, tahap pengembangan, dan tahap akhir
- Pembuatan jadwal
Pembuatan jadwal bertujuan agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan. Isi dari jadwal kegiatan yaitu : Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â hari/tanggal pelaksanaan, kegiatan, alat/bahan/media yang digunakan. Tulis dalam bentuk tabel.
- Pembuatan project
Pembuatan proyek dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Produk yang dihasilkan dapat disimpan atau                 diinventaris oleh guru sebagai portofolio.
- Presentasi
Tahap berikutnya adalah presentasi atau unjuk kerja. Setiap kelompok kerja siswa menyampaikan hasil kerja proyeknya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk program kegiatan bersama atau program tahuanan sekolah misalnya market day, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â pameran, bazar dan lain-lain.Â
Namun bisa juga kegiatan ini hanya dalam bentuk presentasi di kelas masing-masing, sesuai           dengan jenis preyek yang dikerjakan.
- Penelitian
Penelitian dilakukan guru dalam rangka memberikan penilaian hasil karya siswa dan proses kerja siswa. Penilaian dapat berupa        sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan format masing-masing guru pengampu.
- Refleksi
Guru menanyakan perasaan dan pengalaman belajar kepada  siswa. Setiap perwakilan kelompok dibolehkan mengkritisi atau           menanggapi hasil karya kelompok lain. Siswa dapat menyampaikan kesulitan dan kemudahan selama melaksanakan kegiatan          projeknya. Jadi kegiatan ini merupakan cerita pengalaman siswa.
pada dasarnya Pembelajaran dengan metode  PjBL kegiatan pembelajaran yang menghasilkan produk  baik berupa video, kumpulan foto, buku, poster,  produk nyata, tiruan atau hasil karya lain.Â
Dalam pelaksanaannya proyek dapat dilakukan secara kolaboratif dengan beberapa mapel. Pengerjaannya dapat dikerjakan secara berkelompok dengan jangka waktu tertentu (tergantung kerumitan proyek). Metode ini melibatkan siswa aktif mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan.Â
Dalam metode PjBL Guru berperan sebagai fasilitator, pendamping/tutor, dan penasehat. Biasanya dalam proyek dibutuhkan narasumber yang berasal dari dalam atau luar sekolah. Â Guru memilih materi-materi yang relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sebagai bahan untuk memudahkan dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka.
Guru mempersiapkan berbagai sumber belajar. Â Lingkungan di sekitar sekolah/rumah tinggal siswa dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Jenis lingkungan: lingkungan alam, sosial, buatan, dan budaya. Â
Buatlah pertanyaan yang menantang dengan pertanyaan terbuka yang akan mendapatkan banyak jawaban, sehingga anak dapat memenuhi rasa ingin tahunya. dalam pembelajaran PjBL sangat diperlukan untuk membuat peta konsep agar dapat menentukan produk yang akan dihasilkan. Setelah itu buatlah  rancangan dan jadwal kegiatan  proyek.Â
Biasanya semakin rumit maka semakin lama proyeknya. Siswa dapat mencari sumber dari luar sekolah. Melakukan observasi, wawancara, kunjungan lapangan, survei dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H