Salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan (dengan relatif mudah) adalah kemampuan manajemen perasaan, fikiran dan perbuatan agar selalu seirama/selaras.
Ketika kita melakukan sesuatu dengan ikhlas (sesuai antara perasaan, fikiran dan perbuatan/merasa nyaman dalam berbuat), maka apa yg kita lakukan akan menjadi mudah/segala urusan menjadi lancar, dan kadang-kadang banyak kemudahan-kemudahan yang tidak disangka-sangka.
Pada saat kita berdzikir, beribadah dengan ikhlas, menyesuaikan perasaan, fikiran dan perbuatan, menyerahkan segala urusan kita pada Sang Pemilik Alam Semesta : Allah ‘Azza Wa Jalla (Gelombang Otak kita pada 8-13,9 Hz/ Gelombang Alpha)…, dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorphin yang menyebabkan orang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Hormon tersebut akan meningkatkan imunitas tubuh, mencegah infeksi, pembuluh darah normal, detak jantung stabil, tekanan darah normal dan kemampuan indra kita meningkat.
Sehingga, ketika orang bekerja dengan tenang dan bahagia, maka pada saat inilah kesuksesan….kemenangan…kekayaan… kebahagiaan…dunia dan akhirat akan segera hadir dalam kehidupan kita.
Pekerjaan yang sulit menjadi mudah, banyak bantuan dari berbagai fihak, dan rizqi yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
Namun sebaliknya, ketika kita terlalu didominasi logika, terlalu ngotot, terlalu bernafsu, terlalu mengandalkan usaha/fikiran kita sendiri dalam melakukan suatu hal (Gelombang Otak pada 14-100 Hz / Gelombang Beta)…., maka otak akan mengeluarkan hormone kortisol dan nor efinefrin yang dapat memicu rasa khawatir, stress, cemas, dan mudah marah. Beberapa penyakit dapat terjadi karena pengaruh hormon ini seperti : tekanan darah tinggi, maag/tukak lambung, sakit kepala, dan penyakit jiwa/depresi dll.
Mari kita serahkan segala urusan kita kepada Allah dengan do’a : Wa ufawwidhu amrii illallaah artinya Aku serahkan semua urusanku kepada Allah (Al Qur’an)... disertai dengan memaksimalkan usaha ikhtiar....meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah....serta memperbaiki hubungan kita dg manusia....
Dan perlu diingat, kebahagiaan adalah sarana kita untuk mencapai kesuksesan. Bukan kebalikannya, banyak orang menyangka akan mendapat kebahagiaan ketika mereka berhasil meraih prestasi tertentu. Berhasil menjadi milyarder, berhasil menjadi direktur, berhasil menjadi sarjana, berhasil menjadi pejabat dan lain-lain. Pertanyaannya adalah : Mana yang lebih penting : keberhasilan tersebut atau perasaan bahagia kita???
Jadi, sebenarnya yang kita cari selama ini adalah perasaan sukses, perasaan kaya, perasaan sejahtera, perasaan nyaman, perasaan tenang, perasaan bahagia, …dan semua itu sudah tersedia secara gratis 24 jam non stop dalam diri kita….
Dengan berserah diri kepada Allah, berdzikir kepada Allah….disertai kemampuan manajemen perasaan, fikiran, perbuatan agar selalu seirama/selaras, , maka kita bisa memilih dan memunculkan dalam diri kita perasaan-perasaan tersebut
Terakhir, marilah kita ubah pehamaman kita tentang arti sukses. Sukses adalah hasil yang diraih karena perasaan hati yang bahagia dengan Allah. Sukses bukanlah keberhasilan-keberhasilan atau target yang kita capai, tetapi sebuah proses yang kita lakukan menuju tujuan yang berarti bagi kita….”Kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat mengantarkan kita kepada kesuksesan” (Ali bin Abu Thalib), maksudnya adalah jika perasaan kita sudah bahagia, maka kita akan mudah menarik kesuksesan atau prestasi yang ingin kita raih…..
Semoga Allah memberi kita kebahagiaan di dunia dan akhirat...amiin
Akhmad Jazuli, M.AP
* Website : www.sukses-bahagia.com
• Certified NF NLP Florida, US
• Pendiri Komunitas Orang Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H